Kisah Istri Bayaran

Saat Terbangun dari Mimpi (1)



Saat Terbangun dari Mimpi (1)

0Ternyata memang benar!     
0

Kemunculan Leng Sicheng membuat para karyawan lain yang mengikuti proses syuting iklan juga beralih, menoleh ke atas, dan melihat ke arah lift.     

Leng Sicheng tampaknya seperti akan menghadiri rapat. Pria itu mengenakan setelan jas Armani dan rompi berwarna sama. Setelannya secara khusus dipadukan dengan dasi senada serta klip dasi bertahtakan berlian khusus. Kakinya dibalut sepatu kulit yang mengilap dan gaya rambutnya juga sedikit dimodifikasi.     

Sosok Leng Sicheng tampak ramping dan tinggi dengan ketampanannya yang luar biasa. Sekretaris Cheng dan sekelompok besar bawahan dari Grup Leng dan Huang Ting Entertainment mengikuti satu sama lain di belakang Leng Sicheng dengan ekspresi hormat. Sementara itu, Leng Sicheng berjalan sendirian di depan dan memimpin.     

Ekspresi Leng Sicheng begitu dingin dan tatapannya memancarkan arogansi. Hanya ada senyuman samar yang muncul di sudut bibirnya. Setiap gerakannya seperti seorang bintang yang sedang syuting. Leng Sicheng bukan seorang bintang, tetapi ia malah lebih bersinar dan menyilaukan daripada seorang bintang.     

Sementara itu, sekelompok besar orang ini juga dengan sigap berjalan menuju lokasi syuting iklan. Ternyata benar apa yang dikatakan Leng Sicheng bahwa mereka akan datang untuk melihat pembuatan iklan. Gu Qingqing baru ingat bahwa mal tempat mereka syuting iklan kali ini sepertinya juga milik saham Grup Leng. Dengan kata lain, Leng Sicheng adalah pemilik mal ini.     

Ternyata bukan hanya Leng Sicheng yang datang. Setelah Leng Sicheng turun dari lift, di belakangnya masih ada sekelompok orang yang tampak seperti wartawan dengan kamera, reflektor, dan mikrofon. Rombongan itu seperti sedang syuting pertunjukan.     

Gu Qingqing yang berada di tengah kerumunan kru, ia langsung ketakutan dan mundur saat melihat situasi seperti ini. Bahkan, jika Gu Qingqing tahu bahwa Leng Sicheng datang ke sini bukan karenanya, bagaimana jika Leng Sicheng melihatnya nanti?     

Gu Qingqing menundukkan kepala dan mengambil langkah mundur. Zhang Yuxi yang berada di sebelahnya pun menyadari itu dan bertanya dengan suara pelan, "Qing—Ketua Gu, ada apa?"     

"Aku… Aku sedang tidak enak badan. Aku mau pergi ke kamar mandi dulu."     

Gu Qingqing menurunkan topinya serendah mungkin hingga menutupi wajahnya. Ketika ia berjalan mundur, Lin Zhouyi yang berdiri di samping mereka juga mendengarnya dan melihatnya. Lin Zhouyi bisa melihat Gu Qingqing menutupi separuh wajahnya yang pucat dan matanya yang samar tampak sedikit ketakutan. Meskipun ia tidak tahu mengapa Gu Qingqing bertindak begitu, ia segera menghilangkan kerutan di alisnya dan kemudian bertanya dengan perhatian, "Nona Gu, ada apa?"     

Gu Qingqing tidak berani menanggapi sehingga Zhang Yuxi membantunya menjawab, "Dia merasa tidak enak badan, Presiden Lin..."     

Leng Sicheng seharusnya datang untuk melihat pembuatan iklan mereka. Jika Gu Qingqing pergi ke kamar mandi, ia tidak perlu melihat Leng Sicheng secara langsung dan pria itu tidak dapat menemukannya. Lin Zhouyi tersenyum penuh arti. Bagaimanapun, hari-hari masih panjang di masa depan dan ada banyak waktu untuk menguji pribadi Gu Qingqing.     

"Kalau kamu tidak enak badan, beristirahatlah dulu. Tetapi, iklan masih belum siap syuting. Jangan mencuri kesempatan untuk pergi!"     

"Saya tidak akan melakukan itu. Terima kasih, Presiden Lin," jawab Gu Qingqing sambil menurunkan suara, namun tanpa mengangkat kepalanya.     

Gu Qingqing cepat-cepat mundur ke samping dan undur diri. Tetapi, ia juga tidak benar-benar berniat pergi ke kamar mandi. Gu Qingqing melesat keluar dari kerumunan dan diam-diam naik lift dari sisi lain, kemudian berjalan lagi dan bersembunyi di balik papan iklan sebuah toko di lantai dua. Dari sana, Gu Qingqing diam-diam memantau situasi lantai satu.     

Di lantai pertama, Leng Sicheng memang sedang diwawancarai. Ketika ia turun dari lift, reporter mengikutinya dan mengeluarkan mikrofon mereka, "Tuan Leng, bisakah memberitahu kami sedang ada syuting apa di depan kami sekarang?"     

Ekspresi Leng Sicheng begitu dingin saat ia berjalan menembus kerumunan. Di depan mata semua orang, ia berjalan ke arah Chen Wenjie dengan tenang dan menjawab, "Sedang ada syuting apa, itu tidak penting. Yang penting adalah… orang yang sedang syuting."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.