Kisah Istri Bayaran

Saat Terbangun dari Mimpi (2)



Saat Terbangun dari Mimpi (2)

0Begitu Leng Sicheng berkata begitu, semua orang di tempat itu sontak terkejut.     
0

Semua orang tahu bahwa Chen Wenjie dan Leng Sicheng memiliki hubungan khusus. Leng Sicheng sering membawa Chen Wenjie menghadiri perjamuan, membuka jalan untuk karirnya, merekomendasikannya untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, dan bahkan masih memberinya kesempatan untuk bermain film.     

Semua ini adalah bentuk interaksi antara bintang kecil dan bos besar. Leng Sicheng juga melakukan hal yang sama di masa lalu. Ketika para wartawan mendapati bahwa Leng Sicheng berganti wanita baru, ia tidak membantah maupun menjelaskan. Apa pun yang ditulis dan dibicarakan oleh wartawan, ia juga tidak pernah mengakuinya.     

Ini adalah pertama kalinya Leng Sicheng mengatakan di depan publik bahwa Chen Wenjie adalah 'orang yang sangat penting'. Meskipun Leng Sicheng tidak secara langsung mengakui hubungannya dengan Chen Wenjie, pernyataan ini sudah cukup membuktikan bahwa Chen Wenjie mungkin berbeda dengan teman-teman wanita yang lain. Chen Wenjie secara khusus 'disukai' oleh Leng Sicheng.     

Mungkinkah Chen Wenjie akan menembus 'batasan tiga bulan' yang dialami para teman wanita Leng Sicheng? Atau, mungkinkah ada peluang dan keberuntungan yang lebih besar bagi Chen Wenjie? Apakah Chen Wenjie akan berhasil menggencet istri yang tidak disukai itu dan menjadi 'Nyonya Leng' yang baru?     

Orang-orang di lantai bawah sedang berbisik dan Gu Qingqing yang memantau dari atas dapat melihat itu. Meskipun ia melihatnya… Apa yang bisa ia lakukan? Gu Qingqing tidak bisa tiba-tiba mengumumkan bahwa sekarang ia berada di lantai dua, lalu melompat turun dan melawan 'si suami bajingan' dan 'si pelacur'.     

Jika Gu Qingqing sekarang berada di lantai satu, mungkin ia juga hanya akan berdiri di samping dan diam-diam melihat seperti sekarang ini. Gu Qingqing sangat mengerti bahwa bagaimanapun juga, tidak akan pernah ada tempat untuk dirinya dalam hati Leng Sicheng. Mau itu Chen Wenjie maupun wanita lain yang datang, Gu Qingqing bukanlah seseorang dengan posisi penting. Jika ia tidak punya tempat di hati Leng Sicheng, mengapa ia harus peduli?     

Meskipun begitu, Gu Qingqing tetap berdiri di lantai dua untuk memantau situasi di lantai bawah. Matanya tidak pernah meninggalkan sosok Leng Sicheng. Mungkin ia ingin melihat seberapa jauh Leng Sicheng dapat melakukannya. Seberapa jauh Leng Sicheng bisa menyakiti hati Gu Qingqing?     

Ada sebuah puisi berjudul Bab yang Tak Utuh. Salah satu baitnya berbunyi, Kamu berdiri di jembatan untuk melihat pemandangan… Lalu, orang-orang yang memandang pemandangan sedang mengawasimu dari atas….     

Saat Leng Sicheng memandang Chen Wenjie, mata wanita itu memancarkan keterkejutan dan kegembiraan. Sementara itu, Gu Qingqing menatap Leng Sicheng dari lantai dua. Kemudian, Lin Zhouyi yang masih berdiri di lantai satu malah sedang melihat Gu Qingqing dan berpikir, Benar-benar sangat menarik. Leng Sicheng dan orang ketiga saling memandang dengan penuh kasih sayang. Istrinya bersembunyi di lantai dua dan diam-diam mengawasinya.     

Gu Qingqing yang pemalu, berbicara tentang Shen Yating dengan profesional, dan menunjukkan kebolehannya pada rapat pagi tadi sepertinya telah menghilang dalam sekejap. Gu Qingqing yang sekarang tampaknya sakit hati, emosional, dan sedikit antisipasi. Namun, ada rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan dalam antisipasi itu.     

Lin Zhouyi melihat Gu Qingqing sebentar, kemudian menundukkan kepalanya dan berpikir sejenak. Setelah itu, sebuah senyuman muncul di wajahnya. Ia pun berjalan ke lapangan dengan gamblang dan sengaja berkata kepada Leng Sicheng dengan lantang, "Ini adalah Leng Sicheng, kan? Salam kenal, saya Lin Zhouyi dari keluarga Lin dan juga pemilik Xu Yi Advertising."     

Leng Sicheng memalingkan matanya sedikit dan melirik Lin Zhouyi. Lin Zhouyi mengenakan jas abu-abu dan penampilannya tidak terlalu mencolok, tetapi memberikan kesan yang hangat seperti giok. Meskipun Lin Zhouyi sedikit lebih pendek dari Leng Sicheng, tetapi tingginya juga mencapai 180 cm sehingga ia juga terlihat tinggi dan ramping. Lin Zhouyi memancarkan aura elegan dan percaya diri khas orang yang kembali dari luar negeri serta terlihat seperti orang yang sangat luar biasa.     

Lin Zhouyi tersenyum, lalu melanjutkan, "Saya telah mendengar tentang Anda dari Paman Lin Yuchen sejak lama. Paman mengatakan bahwa banyak hal yang perlu saya pelajari dari Anda. Misalnya, Paman selalu mengatakan bahwa saya terlalu baik sehingga seharusnya keluar untuk 'bersosialisasi'.     

Ketika Lin Zhouyi mengatakan hal itu, ia mengalihkan pandangannya ke arah Chen Wenjie. Maksudnya sangat sederhana. Chen Wenjie adalah bagian dari proses 'sosialisasi' itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.