Kisah Istri Bayaran

Istrinya (2)



Istrinya (2)

0Chen Wenjie ditampar lagi di bagian yang sama. Hanya saja, bedanya Leng Sicheng adalah pria sehingga kekuatan tamparannya jauh lebih kuat daripada Gu Qingqing dan jauh lebih ganas. Chen Wenjie kali ini benar-benar ditampar sampai menjadi linglung. Ia menutupi wajahnya yang kini terasa sangat panas dan menyakitkan.     
0

"Kamu berani mengatakannya? Kamu cari mati!"      

Leng Sicheng yang berada di depan Chen Wenjie terlihat suram dan dingin, seolah-olah datang dari neraka. Suara Leng Sicheng terdengar sangat marah. Bahkan, ia mendorong Chen Wenjie keluar dengan geram. Kemudian, Leng Sicheng bergegas keluar dari mobil tanpa mengatakan sepatah kata pun dan berlari kembali ke toko.     

Di mana orang-orang yang tadi di sini? pikir Leng Sicheng. Karena Gu Qingqing dan Li Youyou telah keluar dari pintu lain, Leng Sicheng segera mengejar keluar. Masalahnya, di sini sangat banyak orang. Bagaimana caranya Leng Sicheng bisa melihat bayangan Gu Qingqing?     

Leng Sicheng melihat ke kanan dan kiri, tetapi tidak dapat menemukan orang yang ia cari. Kebetulan Chen Wenjie juga bergegas melangkahkan sepatu hak tingginya ke arah Leng Sicheng sambil memanggil, "Tu-Tuan Leng…"     

Leng Sicheng melangkah lebar ke arah Chen Wenjie. Matanya begitu cemas sampai hampir mengeluarkan api. "Di mana mereka? Mereka pergi ke mana?"     

Chen Wenjie sontak terkejut. Ia mengambil dua langkah mundur dan berkata dengan gemetar, "Saya… Saya melihat mereka keluar dari pintu ini, kemudian saya tidak tahu ke mana mereka pergi…"     

Leng Sicheng segera melepaskan Chen Wenjie, lalu cepat-cepat berbalik dan melangkah lebar menuju mobil. Ia langsung menutup pintu mobil dan menyalakan mobil tanpa mengatakan sepatah kata pun.     

Chen Wenjie yang ditinggalkan benar-benar tertegun. Wajahnya masih sangat sakit, tetapi rasa sakit itu tetap tidak bisa menahan kepanikan di dalam hatinya. Chen Wenjie pun berpikir, Hal seperti ini terjadi lagi! Emosi Leng Sicheng menjadi berantakan lagi! Mungkinkah Leng Sicheng benar-benar sangat menghargai istrinya? Apa dia takut dua orang itu akan melapor pada istrinya, jadi dia mengejar mereka?     

Begitu mobil melaju di jalanan, Sekretaris Cheng diam-diam melihat wajah Leng Sicheng yang gugup di kaca spion dan bertanya dengan hati-hati, "Tuan Leng, ke mana kita akan pergi?"     

Leng Sicheng sedikit mengernyit dan berpikir sebentar, lalu bertanya, "Apakah kamu tahu tempat yang menjual cincin pernikahan di sekitar sini?"     

———     

Begitu mobil Leng Sicheng pergi, Li Youyou yang berdiri di sisi lain Jalan Huamao Tian bergegas keluar dan berkata dengan marah, "Tidak! Aku tidak bisa melihat sepasang anjing pria dan wanita itu berlagak sombong! Benar-benar keterlaluan! Mana ada orang yang mengganggu orang seperti itu?!"     

Gu Qingqing menarik Li Youyou dan berkata, "Youyou, terima kasih. Tetapi, aku sekarang… Benar-benar tidak membutuhkannya."     

Jika masih ada pertengkaran, itu berarti masih ada harapan untuk hubungan ini. Sekarang, meskipun tidak bisa dibilang bahwa Leng Sicheng tidak menunjukkan rasa sakit hati barang sedikitpun, Gu Qingqing telah memutuskan untuk menyerah sepenuhnya. Gu Qingqing tidak ingin memperjuangkannya apapun lagi karena itu tidak berarti.     

"Aku sudah memikirkannya. Aku pasti akan bercerai. Begitu aku bekerja dengan mapan di jalur yang benar, aku akan bisa mandiri secara finansial dan aku akan mengajukan perceraian."     

"Kamu benar-benar ingin bercerai?" tanya Li Youyou dengan ragu, "Tetapi, ibu dan kakakmu di sana…"     

Gu Qingqing menggelengkan kepala, "Jika dia tidak mau mendengar pendapatku selama kami menikah, aku harus membuat keputusan sendiri untuk bercerai."     

"Baik!" Li Youyou benar-benar setuju dengan keputusan Gu Qingqing, "Kemungkinan terburuknya adalah dipecat oleh Leng Sicheng, tapi itu tidak apa-apa. Ayo kita berbelanja saja!"     

Mereka berdua segera meninggalkan Jalan Huamao Tian. Gu Qingqing terus berbelanja dengan Li Youyou sampai malam hari. Setelah mereka makan malam dan menonton film di bioskop, Gu Qingqing pulang ke rumah ketika hari sudah mulai beranjak dini hari.     

Lampu di rumah belum mati saat Gu Qingqing tiba. Ia memasuki pintu sambil melepaskan sepatunya, meletakkan tas belanjaannya, dan berteriak, "Aku pulang."     

Suasana rumah begitu sunyi. Biasanya pembantu yang mendengar Gu Qingqing akan keluar untuk menyambutnya. Apa yang terjadi hari ini?     

Gu Qingqing merasa bingung dan berjalan beberapa langkah. Kemudian, barulah ia menyadari mengapa malam ini begitu sunyi. Ternyata, Leng Sicheng sedari tadi duduk di dalam rumah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.