Kisah Istri Bayaran

Tidak Dapat Diucapkan (6)



Tidak Dapat Diucapkan (6)

0Untuk yang pertama kali, mereka harus kembali ke sepuluh tahun yang lalu. Ketika mereka pertama kali bertemu secara resmi...     
0

Leng Sicheng tadi memang sengaja mendekati Gu Qingqing, tetapi ia tidak sengaja menginisiasi ciuman itu. Mereka telah berhubungan intim sebanyak berkali-kali, tetapi saat ini Leng Sicheng tidak berani bergerak, seakan semua sel di tubuhnya kembali hidup. Tangannya masih memegang tangan Gu Qingqing dan bahkan ia tidak berani menundukkan kepala untuk memperdalam ciuman ini.     

Ciuman ini jelas hanyalah sebuah ciuman ringan. Namun, Leng Sicheng tampaknya telah memasuki mimpi fantasi seperti Alice in Wonderland dan tidak bisa bangun. Leng Sicheng tidak berani bergerak, begitu pula Gu Qingqing di depannya. Jarak mereka benar-benar begitu dekat.     

Gu Qingqing bahkan bisa melihat bulu mata Leng Sicheng yang panjang dan pupil mata kuning yang berkedip di bawah bulu matanya yang panjang. Leng Sicheng sangat dekat hingga dagu Gu Qingqing bisa merasakan lapisan tipis janggut yang baru saja Leng Sicheng cukur. Gu Qingqing merasakan sentuhan yang sangat aneh, seakan ada anak kucing yang menyapu hatinya dengan ekornya. Ada perasaan gatal yang menarik Gu Qingqing untuk melanjutkan...     

Jakun Leng Sicheng bergerak sementara ia menatap Gu Qingqing dengan lekat. Ia enggan menutup matanya karena tidak mau Gu Qingqing menghilang. Tangannya yang menggenggam telapak tangan Gu Qingqing perlahan-lahan menjadi lebih erat. Ia juga perlahan-lahan mengulurkan tangannya yang lain, seperti ingin memegang pinggang Gu Qingqing dan memperdalam ciuman ini.     

Sementara itu, Gu Qingqing sepertinya juga merasakan napas Leng Sicheng yang lambat laun menjadi panas. Meskipun Gu Qingqing masih tidak tahu di mana ia harus meletakkan tangan dan kakinya, tetapi, tubuhnya yang kaku perlahan-lahan melemas, seolah ingin membiarkan Leng Sicheng melakukan apapun yang ia mau!     

Tok! Tok! Tok!     

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang mematahkan ilusi mereka. Padahal, mereka berdua mulai perlahan terjerat dalam candu. Keduanya berpisah dengan cepat seolah-olah baru saja tersiram air panas. Gu Qingqing masih sedikit malu, bingung, dan panik sedangkan Leng Sicheng di sampingnya juga tak kalah salah tingkah.     

Meskipun ekspresi Leng Sicheng tidak sejelas ekspresi Gu Qingqing, ia sedikit mengerutkan keningnya. Ia masih terlihat tidak sabar dan kesal setelah diganggu sehingga wajahnya menunjukkan ketidakpuasannya saat ini. "Ada apa?"     

"Tuan, Nyonya, Sekretaris Cheng telah tiba dengan mobil dan menunggu di bawah."     

Astaga! Apa itu bola lampu listrik? Ini bukan bola lampu listrik lagi! Ini adalah lampu sorot super 100.000 volt! Leng Sicheng menggerutu dalam hati sambil mengerutkan kening. Ia langsung mengangguk dan menjawab, "Baik."     

Leng Sicheng segera berjalan ke sisi lain tempat tidur, lalu cepat-cepat mengenakan pakaian yang dibawanya dengan sedikit kesulitan dan sedikit marah. Ia tidak melihat Gu Qingqing lagi dan hanya berkata, "Cepat! Jangan sampai aku menunggu lama di bawah."     

Kemudian, Leng Sicheng buru-buru berjalan dua langkah dan membuka pintu. Segera terdengar suara Leng Sicheng yang menuruni tangga. Sementara itu, Gu Qingqing yang ditinggal hanya berdiri sendirian di depan cermin. Wanita itu menatap dirinya dengan pandangan yang kabur dan membelai sudut bibirnya dengan lembut.     

Gu Qingqing juga berpikir bahwa dirinya konyol. Ia jelas-jelas telah berencana untuk berpisah dari Leng Sicheng, tetapi sedikit kelembutan dari Leng Sicheng tadi berhasil mengguncang hatinya. Apalagi, saat Gu Qingqing tidak mencium aroma wanita-wanita jalang lain di tubuh Leng Sicheng, ia benar-benar mulai berimajinasi, Leng Sicheng tidak bangun dalam pelukan orang lain tadi malam...     

Meskipun semalam Leng Sicheng tidak melakukan hal seperti itu, bagaimana dengan kelakuannya selama tiga tahun pernikahan mereka? Para selir yang dimanjakannya dan para wanita cantik yang mengelilinginya, apakah semua itu palsu? Sudah saatnya Gu Qingqing sadar diri dan bangun dari halusinasi.     

Setelah Gu Qingqing berganti pakaian, ia menata pikirannya dan segera turun ke bawah. Pembantu sedang bersih-sih dan menemukan krim cukur yang Gu Qingqing buang kemarin, lalu berkata, "Nyonya, ini…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.