Kisah Istri Bayaran

Tamu Tak Diundang (2)



Tamu Tak Diundang (2)

0Pembantu menyajikan secangkir teh panas untuk Wu Aimei dan mempersilakan, "Bibi Wu, silakan minum teh."     
0

Wu Aimei menyesap teh, lalu mengerutkan kening dengan kesal. Ia bertanya dengan nada protes, "Teh apa ini?"     

"Ini adalah teh Longjing dari tahun lalu…"     

Sebelum pembantu menyelesaikan kata-katanya, Wu Aimei meletakkan cangkir teh di atas meja dengan keras. Ekspresinya berubah menjadi marah dan ia berkata, "Apakah tidak ada teh lain di rumah? Keluarkan teh Chen tahun lalu dan sajikan untukku."     

Pembantu sontak terkejut dan hendak berusaha menjelaskan. Namun, Gu Qingqing yang baru pulang kerja dan masih berdiri di depan pintu segera menyahut dengan suara tenang, "Tehnya masih tersisa sedikit, jadi akan aku keluarkan untuk disajikan. Aku biasanya juga minum teh ini. Tapi, jika Ibu tidak menyukai teh yang ini, Ibu bisa pergi ke dapur untuk membuat tehnya sendiri."     

Wu Aimei akhirnya memasang sedikit senyuman di wajahnya saat melihat putrinya. "Kamu sudah pulang?" sapanya. Namun, saat ia melihat Gu Qingqing mengenakan pakaian profesional dan berdandan dengan biasa, ia segera mengerutkan kening dan bertanya, "Ada apa dengan pakaianmu ini?"     

Gu Qingqing tidak menanggapi pertanyaan ibunya. Ia meletakkan tasnya di samping dan melepaskan sepatu kulitnya, lalu masuk dan duduk di hadapan ibunya. Pembantu hendak menawarkan teh pada Gu Qingqing, tapi ia menggelengkan kepala dan memerintahkan, "Kamu naik dulu."     

Pembantu mematuhi perintah Gu Qingqing dan segera undur diri. Kemudian, Gu Qingqing berjalan ke meja di samping dan menuangkan segelas air putih untuk dirinya sendiri. Kini hanya tersisa mereka berdua di ruang tamu. Setelah meminum segelas air, amarah di dalam hati Gu Qingqing akhirnya mereda. Barulah ia bertanya pada ibunya, "Apa yang Ibu lakukan di sini? Kakak membuat masalah lagi?"     

"Apa yang kamu katakan? Apakah aku datang ke sini hanya karena kakakmu?" balas Wu Aimei sambil melirik Gu Qingqing, "Kali ini ku datang ke sini untuk melihatmu."     

Gu Qingqing berkata dengan sedikit mengejek, "Untuk melihatku? Seingatku, biaya hidup bulan ini sudah diberikan bersamaan dengan kompensasi terakhir kali, bukan?"     

Wu Aimei menepuk pundak Gu Qingqing dengan marah, "Dasar anak ini. Apakah tidak ada alasan lain jika aku datang ke sini selain karena kakakmu dan meminta uang?"     

Gu Qingqing hanya terdiam. Tentu saja bukannya tidak ada. Ketika berita skandal Leng Sicheng menyebar tak terkendali di luar sana, Wu Aimei juga akan datang untuk menghiburnya secara pribadi karena takut statusnya sebagai Nyonya Leng tidak stabil.     

Ada sebuah kantong di samping kaki Wu Aimei. Ia mengambil satu kantong yang berisi barang-barang yang terbungkus. Gu Qingqing melihatnya dan ternyata itu adalah sekantong obat tradisional Tiongkok yang sudah dimasak.     

"Aku sudah mengantre selama beberapa hari untuk ini. Aku juga memberikan nomor seorang ahli untuk secara khusus membantumu menjaga kesehatan. Aku tahu nenek Sicheng adalah ahli pengobatan Tiongkok dan telah memeriksa tubuhmu sebelumnya. Dia juga mengatakan bahwa selain uterus dingin, kamu tidak punya masalah lain. Tapi, kamu melihat dirimu sendiri. Tubuhmu terlalu kurus, jadi masih harus minum obat untuk menjaganya."     

Gu Qingqing sontak terkejut. Ia sama sekali tidak pernah berpikir bahwa ibunya akan begitu peduli dengan tubuhnya. Kepedulian ibunya jelas ditujukan untuk membuatnya hamil lebih awal, mendapatkan kembali hati Leng Sicheng, dan menstabilkan posisinya di keluarga Leng. Tetapi, Gu Qingqing masih tetap merasa sedikit bersyukur karena ibunya masih bisa berpikir untuknya dan juga tidak berbicara untuk meminta uang.     

Wu Aimei masih tersenyum dan berkata, "Untuk sementara ini, hubungan Sicheng dengan bintang wanita itu harusnya sudah putus, kan? Bagus jika sudah putus. Kamu harus memanfaatkan kesempatan ini, apalagi untuk hamil. Lebih banyak berbicara dengannya. Membina sedikit kasih sayang juga baik. Karena kamu sudah menikah dengannya, Ibu jelas berharap pernikahan kalian berjalan lancar."     

Gu Qingqing agak terdiam. Ia dan Leng Sicheng tidak pernah membicarakan situasi pernikahan mereka dengan orang luar. Meskipun belakangan ini Leng Sicheng agak sering datang ke Vila Xishan, sepertinya pria itu tidak lagi sepenuhnya mengabaikan Gu Qingqing seperti di masa lalu.     

Wu Aimei melihat Gu Qingqing yang tidak menjawab dan seperti memikirkan sesuatu. Ia pun bertanya lagi, "Aku dengar juga, keluarga Xu sudah kembali ke Tiongkok?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.