Kisah Istri Bayaran

Berjalan ke dalam Hati (3)



Berjalan ke dalam Hati (3)

0"Guk!"     
0

Terdengar teriakan nyaring Welsh kecil dari kejauhan. Gu Qingqing sedikit malu dan mulai mendorong Leng Sicheng, "Biarkan aku bangun!"     

Welsh kecil hanyalah seekor anjing, bukan seorang manusia. Bahkan jika Welsh kecil berjongkok di samping dan melihat mereka, Leng Sicheng juga tidak peduli sama sekali. Leng Sicheng segera mencium bibir Gu Qingqing sehingga tidak memberikannya kesempatan untuk memprotes.     

Tak hanya terdengar langkah Welsh kecil yang melompat-lompat di koridor yang sepi. Terdengar juga suara langkah kaki manusia lainnya, kemudian disusul suara wanita yang bertanya dengan bingung, "Welsh, apakah Kakak dan Kakak Ipar ada di sini?"     

Tatapan mata Leng Sicheng mendadak menjadi tajam dan ia mengumpat dalam hati, Sialan! Itu adalah Leng Mo! Gadis kecil itu!     

Benar, orang yang datang mengikuti Welsh kecil adalah Leng Mo. Gadis itu bergumam bingung, "Ini adalah ruang baca. Untuk apa Kakak dan Kakak Ipar berada di sini?"     

Welsh kecil membuka pintu ruang baca dengan cakarnya dan berlari masuk. Leng Mo juga berlari mengikuti anak anjing itu. Begitu Leng Mo masuk, ia melihat Leng Sicheng dan Gu Qingqing di dalam ruang baca.     

Sepasang suami dan istri itu duduk di lantai. Gu Qingqing sedang memegang benda tebal yang terlihat seperti buku di tangannya, sedangkan Leng Sicheng bersandar di sisinya. Keduanya duduk berdampingan membaca buku itu. Hanya saja, wajah mereka berdua tampaknya sedikit terlalu merah. Kerah pakaian mereka juga sedikit berantakan.     

Welsh kecil berlari dan melompat ke arah Leng Sicheng dan Gu Qingqing. Ekor kecilnya bergoyang-goyang dengan bahagia. Hanya saja, begitu Welsh kecil melompat ke sana, seluruh tubuh anak anjing itu kebetulan menutup album foto di bawahnya. Meskipun Welsh kecil menutupi album foto itu, tindakan Leng Sicheng dan Gu Qingqing juga tidak berubah sama sekali. Mereka masih mempertahankan pose membaca buku.     

Leng Mo tercengang sejenak. Kemudian, ia maju dan bertanya, "Kakak dan Kakak Ipar, apakah kalian benar-benar di sini? Membaca buku apa hingga begitu fokus?"     

"Oh, Momo datang," gumam Leng Sicheng sambil menoleh. Ekspresi wajahnya datar, tetapi tangannya masih terus melampiaskan amarahnya dengan mengusap kepala Welsh kecil dengan sangat kuat. Seolah tidak terjadi apa-apa, ia menjawab dengan santai, "Tidak ada apa-apa, hanya sedang melihat album foto lama."     

Gu Qingqing duduk di posisi dalam. Ia terus menundukkan kepala dan tidak berbicara. Tetapi, sedikit bagian belakang leher dan telinga yang terekspos benar-benar terlihat merah dan seakan nyaris berdarah.     

"Album foto lama apa itu?" Leng Mo menjadi tertarik, "Biarkan aku melihatnya!"     

"Kamu sudah pernah melihatnya, bukan sesuatu yang seru," kata Leng Sicheng pada Leng Mo, lalu ia menyentuh kepala Welsh kecil, "Bangun, kembali istirahat."     

"Guk!"     

Welsh kecil menggonggong setuju pada Leng Sicheng. Ketika anjing itu menarik cakarnya, sebuah foto ikut tertarik hingga melayang sesuai dengan arah cakarnya dan mendarat di sisi kaki Leng Mo.     

Leng Sicheng melirik ke arah foto itu. Ketika ia melihat foto ceria dirinya dan Mu Shangen yang duduk di antara tumpukan 'Balon', sikapnya yang tenang tadi langsung menghilang dan ia sontak berseru, "Jangan dilihat!"     

Sayangnya, Leng Mo sudah membungkuk untuk mengambil foto itu dengan jari-jarinya. "Apa ini? Apakah Kak Sicheng dan Kak Shangen sedang bermain balon? Begitu banyak warna di balon ini. Eh, mengapa ada balon dengan benjolan spiral…"     

Begitu Leng Mo mengatakan itu, ia tampaknya mulai mengenali apa barang itu. Ia pun menyadari bahwa barang itu seharusnya memang bukan balon. Lalu, ia memandang Leng Sicheng dan Gu Qingqing dengan canggung.     

Leng Sicheng terdiam, "....."     

Gu Qingqing juga terdiam, "....."     

"Guk!" Welsh kecil menggonggong. Meskipun tidak tahu apa-apa, anjing itu merasa sangat luar biasa dan mengayunkan ekornya dengan antusias.     

Leng Sicheng bersumpah, hal yang paling ia benci dalam hidupnya adalah kondom!     

Beberapa orang kembali ke ruang tamu dan menonton televisi sebentar. Mereka menemani orang tua untuk berbicara sebentar, kemudian baru naik untuk beristirahat.      

Jika Gu Qingqing dan Leng Sicheng naik ke lantai atas, jelas mereka akan kembali kamar tidur itu lagi. Di sana hanya ada satu tempat tidur dan satu selimut. Apakah ini ritme untuk tidur sekali lagi?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.