Kisah Istri Bayaran

Jaga Jarak (7)



Jaga Jarak (7)

0Gu Qingqing sontak menoleh ke belakang dan melihat bahwa orang yang memanggilnya itu adalah Nie Zhining. Pria itu juga mengenakan pakaian olahraga dan sepertinya juga sedang lari pagi. Gu Qingqing pun teringat bahwa Nie Zhining juga tinggal di dekat sini. Hanya saja, ia tidak menyangka akan kebetulan bertemu dengan Nie Zhining saat sedang lari pagi.     
0

Ngomong-ngomong, keduanya pernah menjadi teman sekelas sejak sekolah menengah atas hingga universitas. Meskipun mereka tidak belajar di jurusan yang sama di universitas, di satu semester biasanya masih ada kontak sesekali dalam himpunan mahasiswa dan jalinan komunikasi di organisasi tersebut lebih dekat daripada mahasiswa biasa.     

Selain itu… Jika bukan karena hal itu… Mungkin, mereka berdua sekarang sudah berhubungan dan menjadi pasangan kekasih.     

"Selamat pagi," Gu Qingqing mengangguk dan menyapa Nie Zhining. Kemudian, ia segera meraih tali Welsh kecil dan menegurnya, "Kamu masih mau melarikan diri lagi nanti?"     

"Eung…" Welsh kecil mengisap hidung kecilnya. Sepertinya ia mengenali Nie Zhining sebagai orang yang familier, tetapi juga tidak terlalu akrab. Welsh kecil duduk di antara mereka berdua dan menjulurkan lidahnya, seolah-olah ingin memisahkan mereka.     

Nie Zhining jelas memiliki banyak hal yang ingin ia katakan pada Gu Qingqing. Akhirnya ia memiliki kesempatan seperti ini untuk bertemu Gu Qingqing. Bagaimana mungkin ia akan melepaskannya?     

"Kamu keluar untuk membawa anjing jalan-jalan? Kebetulan aku juga sedang lari pagi. Jika tidak, bagaimana jika kita berjalan bersama?"     

Gu Qingqing segera berkata, "Aku keluar bersama Leng Sicheng."     

Gu Qingqing menoleh dan melihat ke arah jalan di mana ia mengejar Welsh kecil. Jalan kecil di hutan itu rumit. Kemudian, ia menoleh ke belakang lagi. Gu Qingqing sama sekali tidak tahu dari mana ia datang.     

Nie Zhining melihat keraguan Gu Qingqing dan masih menyarankan, "Gunung ini tidak terlihat besar, tapi ada banyak pohon. Banyak jalan kecil juga. Jika kamu keluar bersama… Senior, kita pasti akan bisa menemukannya jika berjalan menyusuri jalan utama."     

Gu Qingqing merasa sedikit kesulitan. Ia sudah menikah dengan Leng Sicheng. Lagi pula, Nie Zhining juga sudah bertunangan dengan Xu Zijin. Gu Qingqing selalu merasa, bukankah seharusnya mereka menghindari kecurigaan?     

"Meskipun… Kita bukan kekasih, kita tetap saja berteman selama bertahun-tahun, kan? Kita masih teman sekelas. Waktu SMA, kamu adalah teman sebangkuku."     

Nie Zhining memang memiliki banyak hal yang ingin ia katakan kepada Gu Qingqing. Ia ingin bertemu dengannya dan ingin menjelaskan kepadanya. Meskipun mereka berdua sudah tidak mungkin berhubungan lagi sebagai kekasih, dan bahkan jika ia hanya bisa melihat Gu Qingqing dari kejauhan, itu juga cukup baginya.     

Gu Qingqing mengangkat matanya, melihat ekspresi Nie Zhining yang penuh harap dan memohon, lalu mengangguk dan menjawab, "Baik."     

Gu Qingqing membawa anjing dan Nie Zhining berdiri di sampingnya. Keduanya berjalan dengan jarak sejauh satu lengan dari satu sama lain. Tidak ada satupun dari mereka yang berbicara. Hanya bel di kalung leher Welsh kecil yang masih mengeluarkan suara.     

Ting! Ting! Ting! Ting!     

Sinar matahari pagi menembus dedaunan lebat dari atas pepohonan tinggi. Cahayanya menyelimuti mereka berdua dan angin bertiup pelan. Tercium aroma khas tanah hutan dan embun pagi. Suasana ini seolah-olah telah membangun dunia rahasia seperti surga yang hangat, lembut, dan manis.     

Seperti perasaan yang Gu Qingqing berikan kepada orang lain.     

Nie Zhining menoleh untuk menatap Gu Qingqing. Waktu tiga tahun telah berlalu. Gu Qingqing yang awalnya pendiam dan rendah diri seperti sebongkah batu giok kasar kini telah diukir secara cermat oleh pengrajin terampil. Pada akhirnya, Gu Qingqing lambat laun menunjukkan tampilan yang tak tertandingi.     

Jika seseorang melihat Gu Qingqing secara sekilas, akan sulit untuk mengalihkan pandangannya. Bahkan, jika orang tua Nie Zhining yang selalu meremehkannya dan begitu menyakitinya kini menghadapi penampilan barunya, bukankah mereka juga akan menghela napas lagi dan lagi?     

Nie Zhining selalu tahu bahwa Gu Qingqing seperti bluegrass yang paling tidak mencolok di lembah kosong. Namun, selama ada seseorang yang merawat Gu Qingqing, ia bisa mekar menjadi bunga yang memesona hati. Sayangnya, orang itu bukan Nie Zhining.     

Ada banyak hal yang ingin Nie Zhining tanyakan. Tetapi, hal terakhir yang ia katakan pada Gu Qingqing masih saja sesuatu yang terdengar hambar, "Dulu kita juga pernah bersama seperti ini, kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.