Kisah Istri Bayaran

Cinta Lama, Cinta Baru (6)



Cinta Lama, Cinta Baru (6)

0Bukan hanya Xu Zipei, saudagar itu juga kehilangan kata-kata. Mereka hanya melihat Leng Sicheng berjalan ke dalam ruangan, mengambil jasnya dengan cepat, dan berjalan sambil mengenakan jasnya. Leng Sicheng bahkan tidak repot-repot mengucapkan selamat tinggal kepada mereka. Ia segera melangkahkan kaki panjangnya ke depan lift dan berjalan ke dalam lift.     
0

Saudagar yang berdiri di belakang hanya tercengang. Ia sudah lama mendengar bahwa Leng Sicheng suka bermain-main dan memiliki pasangan wanita yang jumlahnya tak terhitung. Ia awalnya ingin bekerja sama dengan Leng Sicheng dan masih sengaja membawa banyak wanita untuk menyerangnya sesuai dengan selera Leng Sicheng. Tetapi, tanpa diduga, Leng Sicheng malah pergi.     

"Dia... Apa yang terjadi?"     

"Dia memang orang seperti itu," kata Xu Zipei yang berdiri di sebelahnya sambil mengguncang gelas anggur tanpa terkejut, lalu meminum anggur di gelasnya.     

Selama mereka kuliah, Leng Sicheng tidak pernah memikirkan perasaan orang lain ketika berbicara dan melakukan sesuatu. Setiap kali pria itu berbicara, ia selalu bisa menusuk hati orang lain hingga berdarah. Tetapi, ini juga aneh. Meskipun kata-kata yang dikatakan Leng Sicheng buruk dan ia melakukan sesuatu dengan arogan, semua orang percaya padanya. Selama mereka mengikutinya, semua kesulitan dapat diselesaikan dengan mudah.     

———     

Leng Sicheng turun dari lift dan mobil Sekretaris Cheng telah menunggu di lantai bawah. Leng Sicheng masuk ke dalam mobil dan tidak lupa untuk mengatakan, "Lihat jadwalku dan padatkan sebisa mungkin. Aku tidak terbiasa dengan makanan di sini. Setiap hari makan daging babi goreng, acar kol, dan sosis panggang hingga mau muntah."     

Sekretaris Cheng mengangguk, padahal ia berpikir, Bilang saja jika ingin kembali. Masih beralasan tidak terbiasa dengan makanan di sini. Bukannya saya juga melihat Anda makan dengan senang hati sebelumnya?     

Leng Sicheng berhenti sebentar dan bertanya, "Apakah Nyonya meninggalkan pesan padamu atau menelepon?"     

Sekretaris Cheng menggelengkan kepala, "Tidak ada."     

Leng Sicheng berpikir sebentar dan segera bertanya, "Kalau begitu, bagaimana dengan Vila Xishan? Apakah pembantu meneleponmu?"     

Sekretaris Cheng terus menggelengkan kepala, "Tidak ada juga."     

Leng Sicheng lanjut bertanya tanpa menyerah, "Tidak ada panggilan telepon, bagaimana dengan pesan teks? Apakah ada pesan teks?"     

Sekretaris Cheng terus menggelengkan kepala hingga keluar keringat. "Tidak ada," jawabnya. Setelah beberapa saat, Sekretaris Cheng bertanya, "Kalau begitu, Tuan Leng besok akan bertemu dengan orang yang bertanggung jawab atas Ross Trading, atau Manajer Ximen Electric besok pagi?"     

Leng Sicheng yang duduk di kursi belakang tidak menjawab untuk waktu yang lama. Setelah itu, ia baru mendengus dingin dan menjawab, "Terserah!"     

Terserah lagi, Sekretaris Cheng juga kehilangan kata-kata. Ia pun memutar setir dan mobil melaju sepanjang perjalanan kembali ke hotel.     

———     

Jika Leng Sicheng ingin kembali lebih awal, maka banyak tumpukan pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Suasana hati Leng Sicheng tampaknya sangat buruk hari ini. Ia terus saja memilih-milih dan mencari-cari kesalahan. Jika ia tidak mengatakan bahwa ada salah ketik, ia akan mengatakan bahwa ada kesalahan bahasa dan penerjemah masih menerjemahkan bahasa Jerman dengan tidak akurat.     

"Aku tidak marah akhir-akhir ini. Apa tampaknya terlalu baik? Jika kalian membuatku tidak senang untuk sementara waktu, aku akan membuat kalian tidak bahagia seumur hidup!"     

Sekelompok bawahan Leng Sicheng sontak ketakutan. Mereka sudah sibuk hingga dini hari dan Leng Sicheng baru saja 'memberikan ampun' dengan membiarkan mereka pergi.     

Leng Sicheng akhirnya kembali ke kamar tidur untuk mandi dan beristirahat. Saat ia tiba-tiba mendongak, ia melihat bahwa jam menunjukkan pukul 02:59.     

Kalau di sini jam 02:59, itu berarti di Yancheng sudah jam 09:59? Berarti pesan teksku akan terkirim dalam satu menit? Tidak, aku harus menarik kembali pesan teks itu!     

Leng Sicheng cepat-cepat bergegas mengambil ponselnya dan menyalakannya. Pesan teks itu sedang dalam proses mengirim dan Leng Sicheng menghapusnya secara paksa. Setelah itu, barulah Leng Sicheng menghela napas lega. Namun, ia tidak menyangka bahwa jari-jarinya tidak sengaja menekan telepon Gu Qingqing dan tiba-tiba meneleponnya.     

Tut… Tut...     

Telepon berdering dua kali. Kemudian, terdengar suara yang tidak asing dari seberang panggilan telepon.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.