Kisah Istri Bayaran

Hati yang Melayang Jauh (8)



Hati yang Melayang Jauh (8)

0Tidak mungkin… Apakah Leng Sicheng ingin…     
0

Gu Qingqing agak terkejut. Ketika Leng Sicheng kadang-kadang tidur dengannya sebelumnya, itu adalah saat pria itu sudah makan dengan puas di malam hari, atau bangun pagi-pagi sekali untuk pergi bekerja. Pria muda mengalami ereksi di pagi hari adalah keadaan yang sangat biasa. Masalahnya sekarang bukanlah saat yang memungkinkan untuk melakukan hal seperti itu.     

Leng Sicheng akan segera pergi ke luar kota dan juga tidak bisa tidur untuk waktu yang lama. Jika Leng Sicheng dulu bertengkar dengan Gu Qingqing, ia akan bertahan selama sebulan dan baru menidurinya lagi. Itu adalah hal yang sering terjadi. Selain itu, meskipun Gu Qingqing agak panik, itu juga bukan karena mencintainya. Begitu Leng Sicheng bangun, bukannya Gu Qingqing juga akan pergi dari sisinya?     

Saat Leng Sicheng menyadari bahwa Gu Qingqing masih ingin berjuang, ia segera menahannya dan berkata, "Jangan bergerak! Jika kamu bergerak lagi, aku akan menerkammu!"     

Begitu Gu Qingqing mendengar Leng Sicheng mengatakan itu, ia langsung tidak berani bergerak. Wanita tidak begitu tertarik dengan hal seperti itu. Apalagi, terkadang ketika Gu Qingqing bersama Leng Sicheng, Leng Sicheng tidak begitu lembut. Jika bukan karena Gu Qingqing menyukai Leng Sicheng, ia pasti tidak bisa menerima dan menahan katarsis Leng Sicheng seperti ini dalam diam.     

Leng Sicheng melihat Gu Qingqing benar-benar tidak berani bergerak. Dalam hati, ia juga tidak tahu harus berharap Gu Qingqing bergerak atau tidak bergerak. Tetapi, melihat Gu Qingqing menutup mata dan mengerutkan kening sambil bersandar begitu erat padanya dengan patuh benar-benar adalah sebuah siksaan bagi Leng Sicheng.     

Masalahnya, Leng Sicheng tidak rela untuk melepaskannya. Jarang Gu Qingqing begitu patuh padanya dan menunjukkan sedikit kepanikan. Leng Sicheng tidak ingin mencekik sedikit perasaan baik ini di buaian.     

Leng Sicheng tidak berani melepaskan Gu Qingqing dan juga tidak berani mendekatinya, tetapi tenda kecil yang semakin berjaya juga harus segera diredakan. Benar-benar tidak ada solusi. Leng Sicheng hanya bisa memeluknya dan membaca 'mantra ketenangan pikiran', "Sapi kecil di sekitar saku, kacang polong di saku…"     

Gu Qingqing tercengang. Leng Sicheng membacakan mantra itu secara diam-diam, namun kadang-kadang masih keluar beberapa kata. Hanya terdengar kata 'sapi', 'saku', dan 'kacang'.     

Leng Sicheng baru saja selesai membaca mantra itu, lalu membuka mata untuk melihat bahwa Gu Qingqing ternyata masih sedang melihatnya. Saat ia melihat mata jernih Gu Qingqing yang seperti bulan sabit yang indah dan sudut bibirnya yang merah, ia jadi ingin menciumnya. Tetapi, Leng Sicheng takut tidak bisa mengendalikan diri setelah menciumnya. Jadi, ia hanya bisa mengerutkan kening dengan menderita.     

Leng Sicheng memeluk Gu Qingqing lagi. Ia memeluknya lebih erat dan membiarkan seluruh tubuh Gu Qingqing masuk ke dalam pelukannya. Lalu, ia lanjut bergumam dengan menderita, "Sapi kecil di sekitar saku, kacang polong di saku…"     

———     

Pada pagi hari itu, Leng Sicheng tidak menerkam Gu Qingqing. Tetapi, Leng Sicheng juga tidak lanjut menyiksa diri. Setelah mengucapkan 'mantra ketenangan pikiran' sebanyak 20 kali, ternyata itu tidak ada gunanya sama sekali dan malah membuat api yang ditahannya menjadi semakin kuat.     

Leng Sicheng masih tidak rela melepaskan Gu Qingqing. Hingga hampir pukul 8, Gu Qingqing mendapat panggilan telepon dari Li Youyou. Barulah Leng Sicheng melepaskannya dan langsung bergegas ke kamar mandi, mencuci wajahnya berkali-kali dengan pahit, dan akhirnya memadamkan apinya.     

Ketika Leng Sicheng keluar kamar mandi, Gu Qingqing sedang duduk di samping tempat tidur. Begitu Gu Qingqing menutup telepon dan Leng Sicheng baru saja ingin mengatakan sesuatu, Sekretaris Cheng tiba-tiba mengetuk pintu.     

"Tuan Leng, pengatur lalu lintas penerbangan telah memberi pemberitahuan penundaan. Mungkin akan tertunda 1 jam. Anda bisa beristirahat sebentar lagi," kata Sekretaris Cheng.     

Leng Sicheng melirik Sekretaris Cheng dengan dingin sambil merutuk dalam hati, Bagaimana bisa aku tidur lagi? Aku sudah bangun! Lagi pula, jika aku lanjut tidur, apakah aku akan mengalami pembuluh darah pecah dan mati?     

Leng Sicheng melirik Gu Qingqing dan bertanya, "Kamu mau keluar dengan Li Youyou?"     

Gu Qingqing mengangguk, "Iya, aku mau menemaninya pergi berbelanja."     

Leng Sicheng berkata dengan dingin, "Bagaimanapun, masih ada waktu setelah makan. Karena tidak bisa tidur juga, kita akan pergi bersama."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.