Kisah Istri Bayaran

Dia Akan Datang (2)



Dia Akan Datang (2)

0Gu Qingqing telah berhasil melewati sebuah krisis tanpa risiko maupun masalah. Sebaliknya, ketenarannya di Xu Yi menjadi meningkat pesat. Belum lagi, Lin Zhouyi secara khusus memuji Gu Qingqing di akhir rapat dan mengatakan bahwa ia telah mengorganisasi dokumen dengan jelas. Laporannya juga disampaikan dengan baik. Tentu saja, hal ini membuat Shen Yating menjadi semakin tidak senang.     
0

Hari sudah beranjak siang. Setelah rapat, Gu Qingqing masih ada rencana untuk syuting di luar lapangan untuk iklan Chen Wenjie. Ia tidak berencana untuk istirahat makan siang, tetapi ia malah dipaksa keluar oleh Zhang Yuxi.     

"Menghabiskan sedikit waktu tidak akan mempercepat progres pekerjaanmu. Bagaimana bisa bisa bekerja keras jika kamu tidak cukup makan?"     

Xu Yi terletak di pusat kota sehingga dikelilingi oleh banyak gedung perkantoran dan juga restoran. Tentu saja Zhang Yuxi menarik Gu Qingqing keluar untuk bertanya kepadanya tentang gosip. Mereka melewati sebuah kafe dan membeli dua cangkir kopi untuk masing-masing. Kemudian, Zhang Yuxi mulai bertanya, "Saya jelas melihat tadi kamu mencetak dokumen itu, tapi kenapa kemudian menghilang? Apakah Wakil Ketua Tim Shen yang melakukannya?"     

Gu Qingqing memegang kopi di tangannya dan menjawab dengan ekspresi tenang, "Selain dia, siapa lagi yang akan melakukannya?"     

"Jika kamu tahu itu adalah dia, mengapa kamu tidak pergi ke Presiden Lin untuk melaporkannya dengan jujur?" balas Zhang Yuxi dengan sangat marah, "Benar-benar keterlaluan! Mengapa begitu menjengkelkan? Dia menusukmu di saat yang kritis!"     

Mata Gu Qingqing menjadi dingin saat ia balik bertanya, "Bagaimana bisa melaporkan dengan jujur? Meskipun Presiden Lin tahu itu adalah dia, apa yang bisa saya lakukan? Apakah ada bukti?"     

Zhang Yuxi menjawab, "Mengapa tidak? CCTV!"     

Gu Qingqing hanya tersenyum. "Bahkan jika kita menemukannya di CCTV, apakah menurutmu Presiden Lin akan menghukumnya? Dia sudah bekerja di perusahaan ini berapa tahun jika dibandingkan dengan saya?"     

"Meskipun begitu, juga tidak boleh…."     

"Jangan khawatir. Dia tidak akan bisa melukai saya dengan tipuan kecil seperti itu."     

Gu Qingqing masih harus berterima kasih pada Leng Sicheng atas penyiksaannya. Jika dibandingkan dengan Leng Sicheng, bahkan perangkap kecil seperti Shen Yating tidak sebanding barang seujung jari pun.     

Keduanya telah berjalan sampai ke restoran cepat saji terdekat selagi mereka berbicara. Begitu keduanya masuk, mereka melihat Shen Yating dan beberapa rekan kerja lainnya yang sudah selesai makan dan keluar. Gu Qingqing melihat Shen Yating dan Shen Yating juga melihatnya, tetapi malah berpura-pura tidak melihatnya. Shen Yatin malah menoleh untuk mengobrol dengan beberapa rekan kerjanya.     

Ketika rombongan Shen Yating keluar, Gu Qingqing bergeser ke samping untuk membiarkan mereka lewat. Namun, Shen Yating mengabaikannya dan menggunakan bahunya untuk menabrak Gu Qingqing dengan keras. Gu Qingqing mundur selangkah karena ditabrak. Sebelum ia sempat berbicara, Zhang Yuxi yang di sebelahnya langsung berkata dengan marah, "Ada apa denganmu?!"     

"Oh, maaf. Aku tidak melihat jalan ketika sedang berjalan," kata Shen Yating dengan ekspresi dingin. Hanya dengan sekilas, bisa dilihat bahwa permintaan maafnya itu tidak tulus.     

Zhang Yuxi masih ingin berbicara, tetapi Gu Qingqing yang berdiri di sebelahnya telah membuka tutup kopi yang belum siap diminum. Kemudian, ia menyiramkan setengah cangkir kopi yang belum habis ke arah Shen Yating. Baju Shen Yating pun sontak tersiram cappucino dengan buih susu. Sebuah noda kopi krem di baju putih Shen Yating menunjukkan warna yang sangat menarik.     

"Woi! Apa yang kamu lakukan?!" teriak Shen Yating.     

Gu Qingqing melemparkan cangkir kopi di tangannya. Cangkir yang telah kosong itu terlempar indah di udara, lalu masuk ke tempat sampah di sebelah dengan akurat. Kemudian, Gu Qingqing merapikan pakaiannya dan berkata dengan tenang, "Oh, maaf. Aku juga tidak melihat jalan ketika sedang berjalan."     

Setelah itu, Gu Qingqing menarik Zhang Yuxi yang masih linglung dan melangkahkan sepatu hak tingginya untuk pergi sambil mengangkat dagu tinggi-tinggi. Leng Sicheng menindasku, lalu Shen Yating juga berani membuat masalah denganku? Jangan anggap kesabaranku yang hanya sesaat sebagai kelemahan! pikir Gu Qingqing.     

Akan tetapi, setelah makan siang dan kembali ke perusahaan, Gu Qingqing mendengar banyak orang yang berbicara. Mereka bukannya membicarakan tentang dirinya yang menyiram Shen Yating dengan kopi, melainkan...     

"Leng Sicheng akan datang secara pribadi untuk melihat syuting iklan Chen Wenjie nanti!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.