Kisah Istri Bayaran

Tidak Dapat Diucapkan (4)



Tidak Dapat Diucapkan (4)

0Gu Qingqing nyaris memuntahkan bubur yang baru saja ditelannya. Biasanya mereka baru akan pergi ke rumah tua keluarga Leng setiap tahun baru Imlek atau jika ada acara-acara khusus. Ini bukan tahun baru Imlek. Untuk apa kita pergi ke sana? Mungkinkah insiden Leng Sicheng dan Chen Wenjie baru-baru ini begitu keterlaluan dan telah sampai ke telinga orang tuanya? pikir Gu Qingqing.     
0

Gu Qingqing menoleh dan melihat Leng Sicheng yang sedikit mengernyit. Wajah pria itu tampak tidak sabaran. Karena orang tuanya yang menelepon, tak heran jika Leng Sicheng sengaja kembali hari ini. Hal itu juga menjelaskan mengapa Leng Sicheng duduk untuk sarapan pagi ini di sini…     

Gu Qingqing mengangguk, lalu menghabiskan sarapannya dalam diam sebelum bertanya, "Apakah ada sesuatu yang perlu disiapkan?"     

Setiap kali mereka berkunjung untuk tahun baru Imlek atau acara ulang tahun, mereka harus menyiapkan sesuatu. Leng Sicheng biasanya membeli hadiah mahal yang berharga, sedangkan Gu Qingqing selalu memberi sesuatu yang ia buat secara pribadi untuk orang tua Leng Sicheng. Kadang-kadang ia membuatkan topi syal, atau kadang-kadang juga memberikan kue dan muffin yang dipanggangnya sendiri. Tetapi, rencana kunjungan hari ini terlalu dadakan sehingga Gu Qingqing tidak punya waktu untuk bersiap.     

Leng Sicheng menggelengkan kepala dengan dingin, "Tidak perlu."     

Gu Qingqing mengangkat kepala dan saat ia melirik Leng Sicheng, barulah ia menyadari bahwa mata Leng Sicheng sangat memerah seakan penuh darah dan kantung matanya juga menghitam. Sepertinya Leng Sicheng tidak tidur nyenyak semalam sehingga sekarang tidak bersemangat.     

Jangan-jangan setelah pergi dari sini semalam, Leng Sicheng langsung kembali untuk membujuk bintang besar itu. Ya, kan? Sebelum bangun hari ini, dia langsung dibangunkan oleh telepon Ibu. Jelas saja dia buru-buru kembali ke sini. Wajar jika dia jadi kurang tidur, tebak Gu Qingqing.     

Setelah Gu Qingqing melihat Leng Sicheng sekilas, ia tidak berpikir terlalu jauh lagi. Ia segera meletakkan sendok, menarik kursi, dan berdiri sambil berkata, "Aku ganti pakaian dulu."     

Begitu Gu Qingqing berdiri, Leng Sicheng juga ikut berdiri. Leng Sicheng masih mengenakan pakaian rumah dan penampilan seperti itu jelas tidak cocok untuk menghadap orang tuanya. Karena Leng Sicheng juga tinggal di Vila Xishan, ia pasti memiliki pakaian yang siap.     

Begitu mereka sampai di lantai dua, satu berbelok ke kiri dan satu berbelok ke kanan. Gu Qingqing menutup pintu dan segera melepas piyama, lalu berjalan ke depan lemari pakaian untuk memikirkan pakaian mana yang akan dipakainya nanti. Namun, pintu kamarnya tiba-tiba terbuka.     

Leng Sicheng membawa satu set pakaian di tangannya dan memasuki kamar Gu Qingqing tanpa ekspresi. Gu Qingqing sontak menjerit karena kaget. Karena insiden terakhir kali, refleks pertamanya adalah cepat-cepat mengambil piyama untuk menutupi tubuhnya.     

Leng Sicheng menutup pintu, kemudian melirik Gu Qingqing dengan dingin. Tampaknya ia tidak tertarik dengan Gu Qingqing yang hanya mengenakan pakaian dalam. Leng Sicheng hanya bertanya padanya dengan tenang, "Pakaian apa yang akan kamu kenakan hari ini untuk pergi ke sana?"     

Meskipun Leng Sicheng tampak 'tidak tertarik, Gu Qingqing merasa sedikit tidak nyaman karena berada dalam satu ruangan bersama Leng Sicheng. Ia menjawab terbata-bata, "Aku… Aku sedang mencarinya."     

Ketika Leng Sicheng melirik Gu Qingqing dengan dingin, seluruh tubuh Gu Qingqing langsung gemetar. Setelah Leng Sicheng meliriknya, ia mengalihkan pandangannya ke dalam lemari pakaian dan mengambil satu set pakaian dengan santai.     

"Pakailah ini. Pakaian ini cocok dengan yang ingin aku pakai," kata Leng Sicheng pada Gu Qingqing. Seolah-olah takut Gu Qingqing salah paham, Leng Sicheng segera menambahkan, "Kamu tahu orang tuaku suka melihat 'keharmonisan pernikahan' kita. Lebih baik kita mengenakan pakaian yang serasi. Jangan membuat mereka marah."     

Gu Qingqing mengangguk, lalu mengambil pakaian yang diberikan Leng Sicheng dan bersiap mengganti pakaian. Saat ia menoleh, ternyata Leng Sicheng tidak bergerak dan terus memperhatikannya. Tampaknya pria itu ingin melihat penampilan Gu Qingqing akan cocok atau tidak setelah berganti pakaian.     

Haruskah Gu Qingqing… hanya memakai pakaian dalam dan berganti pakaian di depan Leng Sicheng? Benar saja, Leng Sicheng berbalik dan berjalan dua langkah ke depan sofa. Ia duduk dan melipat kakinya dengan nyaman, lalu mengangkat dagunya. Itu berarti ia ingin menyaksikan Gu Qingqing berganti pakaian di hadapannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.