Kisah Istri Bayaran

Berpura-pura Penuh Kasih Sayang (5)



Berpura-pura Penuh Kasih Sayang (5)

0Meskipun ada koki di dalam dapur, Luo Qingxue masih mengawasi Gu Qingqing di sebelahnya. Meskipun Luo Qingxue berasal dari keluarga terkenal, ia memiliki masa kecil yang pahit sehingga memasak tidak menjadi masalah baginya. Meskipun Leng Sicheng dibesarkan dalam keadaan kaya dan telah memakan berbagai makanan lezat, ia paling suka makanan yang dimasak oleh ibunya sendiri.     
0

Gu Qingqing berdiri di samping sambil melihat koki yang sibuk keluar-masuk. Ada terlalu banyak orang yang datang dan ia tidak bisa menangani semuanya sekaligus.     

Luo Qingxue menghela napas, "Jika kecepatan masaknya seperti ini… Setelah semua hidangan disajikan di atas meja, hidangan yang keluar paling awal pasti sudah dingin."     

Setelah mengatakan itu, Luo Qingxue jadi ingin mengambil alih dan melakukannya sendiri. Gu Qingqing pun segera berkata, "Bu, biar saya yang melakukannya saja."     

Gu Qingqing berinisiatif untuk memintanya dan Luo Qingxue juga tidak menolak. Luo Qingxue pun melihat Gu Qingqing yang mencuci dan memotong sayuran dengan terampil. Setelah ia selesai memotong sayuran dan menuangkannya ke dalam panci hingga keluar asap minyak, Luo Qingxue berkata, "Aku dengar Nak kecil telah melakukan banyak hal keterlaluan baru-baru ini."     

Gu Qingqing yang sedang menambahkan garam langsung merasa tangannya gemetar., bahkan sampai hampir menumpahkan seluruh garam. Ia ingat perkataan Leng Sicheng untuk berpura-pura menunjukkan kasih sayang dan ia berniat menutupinya. Tetapi, ketika ia berbicara, suaranya bergetar, "Benar… Benarkah?"     

Luo Qingxue menatap Gu Qingqing dengan dingin, kemudian berkata, "Aku tahu anakku. Nak kecil mengidap autisme saat masih kecil. Dia bahkan tidak bisa mengatakan beberapa kata sebelum dia berusia tiga tahun. Setelah dia beranjak dewasa, dia baru menjadi lebih ceria setelah bermain dengan Enen dan Nian Nian. Dia tidak suka berekspresikan perasaannya. Tetapi, tidak peduli apapun yang kamu lakukan, kamu jangan lihat apa yang dia katakan. Lihat bagaimana dia melakukannya."     

"Leng Sicheng mengidap autisme?" Gu Qingqing merasa sedikit terkejut karena ini adalah pertama kalinya ia mendengar tentang ini. Ia hanya tahu bahwa Leng Sicheng terlahir dengan albinisme sehingga warna rambut dan pupil matanya lebih terang daripada orang biasa, seperti ras campuran.     

Luo Qingxue mengangguk, "Ini juga karena kesalahan kami sebagai orang tuanya. Ketika mengandung Nak kecil... Kami sudah merasa sedikit buruk. Sebelum dia berusia tiga tahun, dia lebih suka bersembunyi dan bermain dengan mainannya sendiri daripada berbicara dengan orang lain. Dia jadi sangat pandai menggunakan komputer sejak masih kecil. Sejujurnya, Ibu tidak percaya gosip-gosip di luar sana. Nak Kecil tidak suka dekat dengan gadis-gadis sejak kecil. Dia sedikit terobsesi dengan kebersihan sehingga ketika orang lain menyentuhnya, dia akan merasa tidak nyaman selama berhari-hari. Selama bertahun-tahun, satu-satunya permintaan yang dia ajukan sendiri secara sukarela adalah menikahimu."     

Gu Qingqing masih terus memasak, tetapi ia hanya memegang spatula di tangannya dan menggerakkannya dengan otomatis. Sementara itu, telinganya tetap mendengarkan dengan cermat.     

Sebenarnya, waktu itu Luo Qingxue dan Leng Yunting jelas berharap Leng Sicheng akan menikahi seorang wanita dengan status yang sama. Tetapi, putra mereka secara inisiatif mengajukan permintaan yaitu ingin menikahi Gu Qingqing. Mereka bertemu Gu Qingqing dan mendapati bahwa meskipun status keluarganya agak kurang, orangnya juga sangat lembut dan baik. Gu Qingqing juga tidak suka bermain-main. Karena putra mereka menyuka Gu Qingqing, mereka juga tidak dapat mengatakan apa-apa. Siapa yang tahu bahwa hubungan itu akan terus berjalan sampai sekarang?     

Luo Qingxue memperhatikan Gu Qingqing yang memasak sayur dengang linglung. Lalu, ia berkata, "Menurut Ibu, suami dan istri bisa bersama karena itu adalah semacam takdir. Di zaman kuno, katanya sangat sulit untuk kedua orang bisa bertemu dan mengenal hingga saling mencintai. Jika Nak kecil berbuat salah, aku dan ayahnya akan menegurnya. Aku hanya berharap kalian berdua dapat hidup dengan bahagia."     

Gu Qingqing tetap tidak berbicara, tetapi spatula di tangannya sepertinya juga tidak bergerak. Luo Qingxue menatapnya dan memanggil, "Qingqing."     

"Hah?" Gu Qingqing menoleh dengan linglung.     

Luo Qingxue tersenyum dan mengingatkan, "Sayurnya nanti terlalu matang."     

Dibandingkan dengan keharmonisan di dapur, suasana di ruang buku jauh lebih serius.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.