Kisah Istri Bayaran

Kejutan (5)



Kejutan (5)

0Leng Sicheng memandang ke luar jendela. Di luar sana, kebetulan ada pencuri yang mencuri tas dan ditangkap oleh seorang polisi. Polisi menahan bahu pencuri itu, menjatuhkannya dengan bagus, dan akhirnya menaklukkan pencuri itu.     
0

Leng Sicheng menarik kembali pandangannya dengan dingin dan berkata dengan suara tenang, "Aku tidak pernah menyukainya."     

"Siapa yang kamu bohongi?!" Mo Dongyang menghina Leng Sicheng dengan jijik, "Aku percaya jika kamu bilang kamu tidak pernah menyukai Xu Zipei. Tetapi, kamu berani bilang kamu tidak pernah menyukai Gu Qingqing?"     

Leng Sicheng menatap Mo Dongyang lagi. Matanya gelap dan tenang saat ia berkata lagi, "Aku benar-benar tidak pernah menyukainya."     

Diam-diam, Leng Sicheng melanjutkan dalam hati, Aku selalu mencintainya. Kejutan saat awal bertemu, kemudian malu dan terkejut, kemudian lagi… Ketertarikan yang dalam, hingga jatuh cinta.     

Leng Sicheng masih ingat, pertemuan resmi pertamanya dengan Gu Qingqing adalah di pesta ulang tahun ke-16 Xu Zijin. Padahal, ia tidak pernah menghadiri pesta ulang tahun. Namun, waktu itu ia diseret secara paksa oleh Mo Dongyang.     

Ujian masuk perguruan tinggi akan segera tiba. Mo Dongyang memenangkan juara pertama Lomba Fotografi Nasional dan menjadi siswa yang diterima secara khusus di Universitas N. Karena Mo Dongyang berkecimpung dalam fotografi, ia juga berhasil mendapatkan banyak model amatir dan jelas mengundang banyak gadis.     

Bahkan, salah satu dari mereka hampir mengejar Mo Dongyang sampai ke rumahnya. Mo Dongyang saat itu hanya bisa menghadapi gadis-gadis lugu di sekolah. Ia belum memiliki pengalaman dengan para model amatir yang mulai 'berkeliling' di usia 16 atau 17 tahun. Kedua pihak pun membuat janji untuk 'berbicara' di pesta ulang tahun Xu Zijin. Tentu saja, tugas sentral untuk bermediasi diserahkan kepada Leng Sicheng.     

Hari itu kebetulan adalah hari Valentine. Kediaman keluarga Xu telah didekorasi dengan banyak sekali bunga mawar hingga menjadi lautan bunga. Mo Dongyang terus menarik lengan Leng Sicheng sambil melihat ke kiri dan kanan seperti pencuri. Ketika mereka berjalan ke halaman belakang, Mo Dongyang sepertinya melihat sesuatu. Ia langsung bersembunyi di belakang Leng Sicheng, menunjuk tangannya ke arah kiri, dan berkata, "Itu dia!"     

"Yang mana?" Leng Sicheng menoleh ke arah tangan Mo Dongyang dan melihat ;entera besar yang diletakkan di halaman belakang untuk merayakan Festival Lentera. Ada banyak orang di sana dan setidaknya bisa dihitung bahwa sudah ada tujuh atau delapan wanita.     

Mo Dongyang melongokkan kepalanya dan melirik, "Itu dia, yang memakai gaun putih dan berambut panjang. Wanita yang terlihat sangat cantik itu! Jangan tertipu karena dia terlihat cantik, dia sebenarnya sangat liar! Saat syuting sampul majalah sebelumnya, kami sempat bergumul untuk waktu yang lama. Tapi, dia sempat memotretku waktu itu dan masih mengancamku…"     

Leng Sicheng tahu itu siapa, tetapi ia tidak merasa cemas dan malah membalas dengan malas, "Kalau sudah memotret, mengapa tidak sekalian menerbitkan album foto saja? Lagi pula, pacar-pacarmu yang lain juga punya banyak fotomu yang begitu."     

"Leng Sicheng!" Mo Dongyang mengeraskan suaranya. Tetapi, ia takut wanita itu mendengarnya sehingga ia buru-buru merendahkan suaranya, "Apa yang kamu inginkan?"     

Leng Sicheng menjawab dengan dingin, "Aku akan segera memulai situs video, tapi masih kurang satu sponsor. Bicaralah dengan ayahmu, bagaimana jika memberi sedikit sponsor."     

"Keluargamu, keluarga Leng, kekurangan uang? Mengapa harus bertanya dan meminta kepada ayahku?!"     

Leng Sicheng tidak ingin keluarganya mengeluarkan uang untuknya. Ia ingin menghasilkan pundi emas pertamanya sendiri, "Kamu mau memberikannya atau tidak? Jika, tidak aku akan pergi."     

"Baik, baik! Aku akan memberikannya!" Mo Dongyang cepat-cepat menyahut dengan tidak berdaya, "Pastikan kau menjauhkannya dariku! Aku akan pergi dulu."     

Leng Sicheng melihat Mo Dongyang pergi, baru ia berjalan menuju lentera. Di tempat lentera, benar-benar ada seorang gadis yang mengenakan gaun putih. Rambutnya keriting bervolume, perawakan tubuhnya ramping, dan kakinya sangat jenjang. Gadis itu berdiri dengan punggung menghadap ke arah Leng Sicheng. Ia mengambil selangkah maju, lalu menepuk pundak gadis itu dengan pelan.     

Gu Qingqing berbalik dan tersenyum pada Leng Sicheng dengan bingung.     

Bagaimana caranya mendeskripsikan momen Gu Qingqing berbalik dan tersenyum?     

Ada sebuah puisi kuno yang mengatakannya dengan baik, 'Seorang wanita cantik mengenakan ornamen cerah di kepalanya dan berjalan melewati kerumunan dengan senyuman. Ada aroma harum yang tercium darinya. Saya mencarinya ribuan kali di tengah kerumunan dan ketika tiba-tiba menoleh, secara tidak sengaja menemukannya di tempat yang lampu tersebar'.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.