Kisah Istri Bayaran

Kedua Kota (3)



Kedua Kota (3)

0Agen Xu Zipei mungkin tidak pernah bertemu dengan bos yang tidak sabar seperti ini. Bahkan, jika ada bos-bos lain yang kesal, setidaknya mereka akan berpura-pura memasang senyum di wajahnya. Dalam pandangan Leng Sicheng, ia tidak akan peduli meskipun kamu berbentuk bulat atau datar, hidup atau mati. Tetapi, Grup Leng dan Huang Ting Entertainment menjadi semakin megah dan semakin maju di bawah pimpinan orang seperti ini.     
0

"Baik. Kalau begitu, kami akan pergi dulu. Kami tunggu untuk bekerja denganmu di masa depan," kata Xu Zipei sambil tersenyum dan menarik agennya yang terkejut.     

Sebelum keluar, Xu Zipei masih sengaja menoleh dan melirik ke arah Leng Sicheng. Di dalam kamar bergaya barok, Leng Sicheng tidak mengenakan setelan jasnya. Pria itu segera membuka kancing manset dan menggulung lengan bajunya.     

Tampaknya Leng Sicheng sedang melakukan sesuatu. Cahaya bersinar dari samping hingga membiaskan lapisan cahaya di sekitar tubuh pria itu, menghilangkan kesan dingin di sosoknya, dan menambahkan sedikit kilau keemasan.     

Xu Zipei dan agennya masuk ke dalam lift. Setrlah mereka menjauh dari orang luar, barulah agennya mulai mengeluh, "Zipei, bukankah kamu dan Leng Sicheng itu teman sekelas dan tetangga? Aku dengar hubungan kedua keluarga kalian lumayan dekat. Mengapa bisa terjadi seperti ini?"     

Xu Zipei menarik kembali pandangannya dan menggelengkan kepala, "Kami adalah teman sekelas, itu benar. Tetapi, keluarga kami saat itu... memiliki sedikit konflik dengan keluarga Leng. Kemudian, keluargaku juga pindah ke luar negeri dan sudah tidak berkomunikasi dengan keluarganya selama beberapa tahun."     

Agen itu jelas sudah pernah mendengar sesuatu. Ia pun bertanya dengan sedikit bergosip, "Benarkah? Tapi, aku sepertinya mendengar bahwa sebelumnya kamu dan Leng Sicheng masih… Kudengar kalian pernah berbicara tentang bertunangan sebelumnya?"     

"Semua itu adalah masa lalu," jawab Xu Zipei sambil menggelengkan kepala.     

Meskipun ekspresi Xu Zipei terlihat tenang, pikirannya berkecamuk dan menjadi kacau di dalam benaknya. Xu Zipei sendiri tidak mengerti. Leng Sicheng memang tidak terlalu dekat dengan Xu Zipei di masa lalu. Pria itu juga sudah bisa mencekik orang hingga mati hanya dengan menggunakan satu kalimat sejak dulu. Leng Sicheng bahkan lebih dingin terhadap orang lain dan bahkan bisa memarahi orang hingga hampir berhenti sekolah dulu.     

Tetapi, pada saat itu, kadang-kadang Leng Sicheng menatap Xu Zipei dengan tatapan mata yang menunjukkan sedikit kegembiraan, dan keinginan yang kabur. Itu pasti bukan ilusi Xu Zipei dan ia pasti bukan menangkap kesan yang salah. Itu adalah tatapan seorang pria kepada seorang wanita. Bahkan, jika tatapan itu hanya sekilas dan segera menghilang, tidak dapat disangkal bahwa perasaan itu memang pernah ada.     

Ding! Dong!     

Di tengah-tengah lamunan Xu Zipei, lift berbunyi untuk menandakan bahwa mereka telah tiba di lantai satu. Xu Zipei mengenakan kacamata hitam besar untuk menutupi ketidakpastiannya, seolah-olah mengumpulkan semua emosi di dalam matanya untuk disembunyikan. Tidak peduli apa yang terjadi di masa lalu, Leng Sicheng sekarang sudah menikah. Orang yang sudah menikah tidak ada dalam pertimbangan Xu Zipei.     

———     

Di Yancheng, Xu Zijin sangat senang baru-baru ini. Kedua iklan Nie Zhining kini ditangani olehnya. Gu Qingqing juga tidak berkomentar apapun.     

Kerja sama Xu Zipei di sana pada dasarnya telah siap dinegosiasikan dengan Leng Sicheng. Bahkan, jika tidak ada kesimpulan akhir dan belum ada penandatanganan dokumen, apakah dewan direksi masih akan memberi penolakan kalau Leng Sicheng telah setuju? Xu Zijin pun berpikir, Jika Kak Xipei dan Kak Sicheng bekerja sama, bukankah aku bisa mengusir Gu Qingqing dari Xu Yi?     

Saat rapat, Lin Zhouyi memuji Xu Zijin, "Dalam seminggu terakhir, kinerja kelompok satu luar biasa. Kedua iklan telah ditandatangani."     

Xu Zijin menjadi semakin bangga. Ia mengangkat dagunya dan berkata, "Bukan hanya dua, tapi tiga, karena kakakku Xu Zipei telah mencapai kesepakatan kerja sama dengan Grup Leng!"     

Ketika Xu Zijin mengatakan ini, Gu Qingqing terdiam dan membeku sejenak. Tangannya yang awalnya sedang menulis dengan pena pun berhenti di atas buku.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.