Kisah Istri Bayaran

Kesedihan dan Kegembiraan (4)



Kesedihan dan Kegembiraan (4)

0Gadis ini mengangkat kepalanya. Wajahnya memerah dan mata besarnya yang jernih penuh dengan kepanikan, seperti seekor rusa yang diburu di hutan. Leng Sicheng rasanya masih mengingat wajah ini.     
0

Ini… Bukannya ini Gu Qingqing yang mengambil ciuman pertamaku?     

"Kamu?"      

"Kamu?"     

Leng Sicheng terkejut, begitu pula dengan Gu Qingqing yang tak kalah terkejut.     

Keduanya tidak pernah bertemu lagi setelah insiden ciuman itu, mungkin karena mereka merasa canggung. Tetapi, Gu Qingqing tahu bahwa Leng Sicheng direkomendasikan ke Universitas N. Gu Qingqing bekerja keras untuk diterima di universitas ini untuk menjadi lebih dekat dengan Leng Sicheng. Tetapi, ia tidak menyangka bahwa ternyata ia pertama kali bertemu lagi dengan Leng Sicheng karena terpergok melewati jalan kecil...     

Mereka berdua masih berpelukan. Namun, Gu Qingqing segera menjauh dan wajahnya langsung memerah. Begitu aroma tubuhnya yang lembut menghilang, Leng Sicheng mulai sedikit merindukan gadis ini dalam pelukannya.     

Keduanya berdiri dengan canggung. Gu Qingqing menunduk dan merapikan rambutnya. Leng Sicheng juga mengangkat matanya untuk melirik Gu Qingqing dan bertanya, "Kamu juga mahasiswa Universitas N?"     

Gu Qingqing menundukkan kepala dan mengangguk. Matanya terus memandang ujung jari kakinya sendiri. Leng Sicheng melihat nomor punggung yang menempel di tubuh Gu Qingqing, kemudian bertanya lagi, "Kamu ikut lomba lari?"     

Gu Qingqing mengangguk dan menjadi lebih canggung lagi. Terakhir kali mereka bertemu, Leng Sicheng salah paham dan mengira bahwa dirinya adalah seorang model amatir yang mesum. Sekarang, Gu Qingqing tertangkap karena melewati jalan kecil. Sudah seberapa hancur citra Gu Qingqing di dalam hati Leng Sicheng?     

Leng Sicheng terbatuk dan juga merasa malu. Ia baru saja hendak membiarkan Gu Qingqing pergi, tetapi seorang guru kebetulan melihat mereka dan langsung menghentikan mereka, "Sicheng, apakah ini siswa yang kamu tangkap melewati jalan kecil?"     

Sekarang harus bagaimana? Gu Qingqing tidak akan bisa mendapat nilai dan masih akan dimarahi oleh guru. Tanpa disangka, banyak kemalangan yang terjadi secara bersamaan dan menimpa Gu Qingqing.     

Setelah Gu Qingqing dimarahi dan dididik, ia menundukkan kepala dengan wajah memerah. Saat ia hendak berjalan kembali, ada banyak batu di dalam semak-semak dan ia tanpa sengaja tersandung. Kaki Gu Qingqing terkilir dan membuatnya menjadi sangat kesakitan.     

Leng Sicheng segera berkata, "Aku akan mengantarmu ke rumah sakit kampus."     

"Tidak, tidak perlu. Masih ada sesuatu yang harus kamu lakukan," Gu Qingqing dengan cepat menolaknya.     

Leng Sicheng sedikit mengernyit dan berkata dengan suara yang juga dingin, "Jika kamu tidak membiarkanku mengantarmu, aku akan menggendongmu pergi."     

Gu Qingqing jelas terkejut. Jika ia tidak melihat wajah Leng Sicheng yang datar tanpa ekspresi, takutnya ia akan merasa terlalu bahagia hingga pingsan.     

Mereka berdua menjadi sangat dekat. Gu Qingqing bahkan dapat mencium aroma tubuh Leng Sicheng. Tidak ada bau keringat seperti laki-laki biasa pada umumnya. Aroma Leng Sicheng tercium samar dan bercampur dengan aroma matahari.     

Gu Qingqing ingin memulai pembicaraan, tetapi ia juga tidak tahu bagaimana ia harus berbicara. Ia merasa gugup dan bersemangat sekaligus. Detak jantungnya pun menjadi semakin cepat.     

Leng Sicheng merasakan hal sama. Jelas ada hal penting yang harus ia lakukan nanti. Tetapi, ia malah merasa hatinya sangat tidak nyaman saat melihat Gu Qingqing sedikit mengerutkan kening. Ia merasa seolah-olah tidak bisa melihat Gu Qingqing yang kesal karena kesakitan.     

Jarak dari Danau Yu ke rumah sakit kampus tidak jauh. Karena saat ini musim gugur, warna daun maple telah berubah menjadi merah. Saat keduanya berjalan melewati hutan maple, angin sepoi-sepoi berembus dan meniup daun maple hingga berterbangan. Suara langkah kaki yang menginjak daun-daun terdengar seperti nada piano yang rendah.     

Keduanya hanya diam sepanjang jalan. Begitu mereka tiba di rumah sakit kampus, Gu Qingqing menerima panggilan telepon dari Nie Zhining, "Qingqing, kamu di mana?"     

"Aku di rumah sakit kampus. Aku tidak apa-apa, hanya kaki terkilir. Hm, sedang bertemu dokter," jawab      

Saat Gu Qingqing mengangkat kepalanya, ia melihat Leng Sicheng juga sedang menelepon. Tampaknya orang di seberang telepon sedang mendesaknya. Gu Qingqing pun segera berkata pada Leng Sicheng, "Itu. Jika masih ada sesuatu yang harus kamu lakukan, kamu bisa pergi. Temanku akan segera tiba."     

Leng Sicheng melirik Gu Qingqing dan mengangguk, "Baik. Kamu sendiri berhati-hatilah."     

Karena mendapat kepedulian dari laki-laki idaman, kaki Gu Qingqing langsung tidak terasa begitu sakit lagi. Tetapi, Gu Qingqing tidak mengira bahwa dirinya dan Leng Sicheng akan begitu cepat bertemu lagi. Bahkan, hanya berdua dan menghabiskan satu malam bersama di satu ruangan sebagai pria dan wanita.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.