Kisah Istri Bayaran

Berapa Tarif Untuk Semalam? (2)



Berapa Tarif Untuk Semalam? (2)

0Leng Sicheng mendengar Gu Qingqing, namun ia bahkan tidak mengangkat bulu matanya. Seolah-olah, Gu Qingqing hanyalah 'orang asing' yang tak penting baginya.     
0

Melihat Gu Qingqing di sini? Mana mungkin Gu Qingqing bisa muncul? Bagaimana Gu Qingqing bisa mengejar Leng Sicheng ke sini? Bahkan jika Gu Qingqing melakukannya, pasti ia hanya akan meminta uang padaku! Dia begitu menginginkan uang? Apakah aku hanya sebuah ATM di matanya? pikir Leng Sicheng.     

Leng Sicheng hanya harus membuka mulutnya. Bahkan, ia tidak perlu mengeluarkan uang. Wanita mana yang tidak bisa ia temukan dan dapatkan?     

Sekretaris Cheng melangkah mundur. Leng Sicheng kembali mendongak dan meminum segelas anggur. Setelah menghabiskan sebotol anggur, wanita di sebelahnya mencondongkan tubuh ke depan dan mengambil sebotol alkohol lagi. Tubuh ramping Leng Sicheng bersandar di sofa. Ia menatap dingin wanita yang membantunya mengambil anggur, membuka tutup botol, dan menuangkan segelas untuknya. Kemudian, wanita itu menyerahkan gelas itu kepada Leng Sicheng sambil tersenyum.     

Sebongkah es batu yang masih beku mengapung di gelas wiski itu dan Leng Sicheng meraihnya. Ia memicingkan mata saat melihat riasan cantik wanita itu, kemudian tiba-tiba berkata dengan dingin, "Berdiri."     

Wanita itu membeku. Ia tidak tahu apa yang dipikirkan Leng Sicheng, namun ia berdiri dengan patuh. Begitu ia bangkit dari duduknya, Leng Sicheng mengangkat dagu wanita itu dan berkata, "Putar badan sekali."     

Meski permintaan Leng Sicheng terdengar aneh, wanita itu tetap berputar. Ia mengenakan gaun selempang sependek pusar, celana yang sangat pendek, dan sepatu kulit. Rambutnya yang bergelombang terurai di punggungnya. Leng Sicheng menyipitkan matanya dan melihat pinggang yang kokoh karena wanita itu menari dan berolahraga sepanjang tahun. Ia tidak terlalu tinggi, sehingga kakinya tampak sedikit tebal. Rambutnya menguning karena selalu dicatok setiap hari.     

Leng Sicheng melihat mata wanita itu yang terbuka karena kebingungan. Ia mengoleskan terlalu banyak eyeliner dan eyeshadow ungu sehingga kelopak matanya seakan terlihat penuh debu. Belum lagi, alisnya digambar bengkok dan aroma parfumnya bisa membunuh orang. Tadi, saat Leng Sicheng melihatnya dari kejauhan, wanita itu terlihat pemalu dan alis bengkoknya tidak begitu mencolok. Namun, melihat wanita itu semakin dekat seperti sekarang, tanpa perlu berkata-kata, Leng Sicheng merasa bahwa melihatnya sekilas sama saja seperti melukai mata sendiri. Bukan hanya wanita itu, namun begitu juga dengan wanita-wanita lain.     

Setelah wanita itu membuat pangkuan, ia masih mau lebih dekat dengan Leng Sicheng. Ia tersenyum dan semakin mendekat. "Tuan Leng, kita...."     

Wajah Leng Sicheng langsung tenggelam. Ia segera menyandarkan tubuhnya ke belakang untuk menjauh dari wanita itu. Ia mengerutkan kening karena jijik. "Pergi. Cuci mukamu." Kemudian, ia berhenti sebentar dan mengambil napas lewat hidung. Dengan ekspresi yang tidak menyenangkan, ia menambahkan, "Mengapa menyemprot parfum begitu banyak? Untuk membasmi nyamuk?"     

"Hah?" Wanita itu membeku. Leng Sicheng adalah pelanggan pertama yang memintanya untuk mencuci wajahnya dan menemaninya lagi. Ia hanya melirik Leng Sicheng dan hampir tidak bisa mempercayai apa yang baru saja ia dengar.     

Namun, Leng Sicheng menundukkan kepalanya dan hanya memutar gelas, bahkan tidak tertarik untuk menanggapinya. Ia pun merasa tidak berdaya karena ia takut Leng Sicheng akan dibawa pergi oleh orang lain. Ia sengaja tertawa keras-keras dan berkata, "Tuan Leng, aku akan pergi dan segera kembali."     

Melihat wanita di sebelah Leng Sicheng pergi, Tuan Du tersenyum dan datang dengan segelas anggur karena ia hendak mengatur, "Tuan Leng tidak puas?"     

Leng Sicheng meletakkan gelasnya dan menyunggingkan senyuman malas. Ia bersandar di sofa tanpa menjawab. Tuan Du tertawa. "Benar juga. STAR tidak memiliki wajah baru akhir-akhir ini. Wanita ini sudah jelas beberapa tingkat lebih buruk dibanding Nona Chen-nya Tuan Leng. Sudah saya katakan sebelumnya pada Kakak Juan yang keji itu, malam ini akan datang tamu VIP sehingga ia seharusnya menyediakan gadis-gadis yang paling cantik. Tapi, mereka malah mengirim barang sampah ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.