Kisah Istri Bayaran

Mandi Bersama (3)



Mandi Bersama (3)

0Ada sedikit perubahan atmosfer yang terasa di ruangan yang hening itu. Tangan Gu Qingqing yang masih terulur pun berhenti di udara, lalu ia memutar kepalanya dengan sedikit kaku. Kini Gu Qingqing dan Leng Sicheng saling memandang satu sama lain.     
0

Jika hal ini terjadi di masa lalu, Gu Qingqing mungkin akan menyambut Leng Sicheng sesegera mungkin. Namun, setelah kejadian terakhir kali di mobil, reaksi pertama Gu Qingqing sekarang adalah mengambil pakaiannya untuk menutupi tubuhnya. Kemudian, barulah ia berpura-pura menyapa Leng Sicheng dengan tenang, "Kamu telah kembali?"     

Mata Leng Sicheng hanya melirik Gu Qingqing sedikit, bahkan tanpa melihat lekuk tubuh Gu Qingqing yang indah sama sekali. Leng Sicheng langsung menyimpan pandangannya kembali dan tidak berbicara dengan Gu Qingqing. Pria itu tetap tenang dan tidak mengacuhkan Gu Qingqing, seolah-olah wanita itu tidak ada di sana.     

Leng Sicheng berjalan melewati Gu Qingqing tanpa melihatnya sama sekali. Ia berjalan ke sisi tempat tidur untuk melepaskan jas, kemeja, dan celana panjangnya sendiri lalu mengenakan piyama. Selama berganti pakaian, Leng Sicheng memunggungi Gu Qingqing. Jangankan menoleh untuk memperhatikan tubuh Gu Qingqing, meliriknya saja Leng Sicheng tidak mau.     

Tubuh Gu Qingqing menjadi sedikit kaku. Ia benar-benar tidak mengerti, Sebenarnya apa yang terjadi dengan Leng Sicheng akhir-akhir ini? Sebelumnya, hubungan Gu Qingqing dengan Leng Sicheng sangat kaku. Ketika ia jarang meminta bantuan pria itu, biasanya mereka juga jarang bertemu satu sama lain selain di hari yang telah ditentukan setiap bulannya.     

Bahkan, ketika mereka berdua bertemu, sebagian besar waktu mereka hanya digunakan untuk berhubungan dengan 'kontak fisik'. Tidak ada komunikasi bahasa, apalagi komunikasi psikologis. Selain itu, setiap kali mereka selesai berhubungan badan, Leng Sicheng juga akan kembali ke kamarnya.     

Oh… Jika mereka berdua bersikeras untuk 'berkomunikasi', biasanya itu hanya terjadi setiap kali mereka kembali ke rumah tua keluarga Leng. Sebagai sepasang suami Istri yang telah menikah, mereka pasti akan kembali untuk menemani orang tua Leng Sicheng makan bersama.     

Masalahnya, hari ini bukan seperti itu. Gu Qingqing benar-benar berpikir dengan saksama. Selain saat Leng Sicheng terakhir kali memergokinya di Star, pasti selalu ada sesuatu yang menyebabkan kedatangan pria itu setiap kalinya. Lantas, apa yang terjadi hari ini?     

Seakan menjadi jawaban untuk pertanyaan di dalam benak Gu Qingqing, Leng Sicheng yang baru saja selesai memakai piyama di belakangnya langsung menerima sebuah panggilan telepon. Itu adalah telepon rumah ini. Semua orang di era ini menggunakan ponsel sehingga telepon rumah jarang digunakan. Namun, Leng Sicheng tampaknya tidak terkejut sama sekali. Pria itu bahkan langsung meraih gagang telepon begitu panggilannya masuk. Kemudian, ia berbicara dengan menggunakan nada paling lembut yang bisa ia katakan, "Bu, ini saya."     

Ternyata ibu Leng Sicheng yang menelepon! Ngomong-ngomong, ibu Leng yang bernama Luo Qingxue adalah salah satu dari sedikit orang yang dapat mengendalikan Leng Sicheng. Ancaman ayahnya, Leng Yunting, terhadap putranya bahkan tidak berdampak sebesar ancaman ibunya.     

Gu Qingqing telah bertanya-tanya, bagaimana mungkin seorang Leng Sicheng langsung bergegas datang kepadanya begitu kembali ke Tiongkok? Pasti itu bukan karena pria itu menyukainya, apalagi mencintainya. Mereka juga bukan pengantin baru yang lama tidak bertemu setelah menikah. Leng Sicheng jelas sedang menghadapi pemeriksaan ibunya!     

Di ruangan yang sunyi ini, Gu Qingqing dapat mendengar suara Luo Qingxue dari telepon dengan begitu jelas, "Nak kecil, kamu telah kembali?"     

"Hng," Leng Sicheng hanya menanggapi dengan berdeham singkat.     

Ini pertama kalinya Gu Qingqing mendengar 'nak kecil' sebagai nama panggilan Leng Sicheng. Hal ini jelas membuat Gu Qingqing sedikit terkejut. Bagaimana bisa seorang pria yang begitu dingin dan sulit diatur memiliki nama panggilan yang begitu imut?     

"Kamu baru saja turun pesawat, ya? Pasti sangat lelah setelah duduk di pesawat begitu lama. Biar Qingqing menyiapkan air mandi untukmu. Berendamlah dengan nyaman untuk meringankan rasa lelahmu."     

"Hng," Leng Sicheng kembali menanggapinya dengan berdeham singkat dan tidak menjawab. Suaranya jelas terdengar sedikit kelelahan.     

Luo Qingxue menghela napas lega saat mendengar putranya begitu patuh. "Lain kali, kamu juga jangan sembarangan pergi. Segera pulang ke rumah setelah selesai bekerja, mengerti?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.