Kisah Istri Bayaran

Aku Takut Terkena Penyakit (4)



Aku Takut Terkena Penyakit (4)

0Selama tiga tahun, entah seberapa baik atau seberapa buruk Leng Sicheng memperlakukan Gu Qingqing, Gu Qingqing akan selalu memasang ekspresi yang tenang. Dia tidak pernah memedulikan perasaanku! pikir Leng Sicheng.     
0

Leng Sicheng meremas dagu Gu Qingqing dengan kasar dan mendekatkan wajah Gu Qingqing dekat ke arahnya. Ia bisa melihat rasa ketakutan dan sedikit rasa sakit yang melintas di sepasang mata besar Gu Qingqing yang cantik itu. Leng Sicheng merasa semakin sakit dalam hatinya. Perasaannya semakin hancur, geram, kacau, dan marah… Semua bercampur aduk menjadi satu dan terlalu rumit untuk dijelaskan.     

Setiap kali, selalu seperti ini. Setiap kali, selalu seperti ini! pikir Leng Sicheng lagi. Kapan pun Leng Sicheng ingin menunjukkan sedikit perasaan baik kepada Gu Qingqing, wanita itu malah menggunakan nada acuh tak acuh untuk mengucapkan kata-kata yang kejam seperti ini!     

Leng Sicheng pernah berpikir, Mengapa Gu Qingqing masih bisa tetap tenang setiap kali melihat gosip skandal dan sikap jahatku? Ia kemudian menyimpulkan bahwa ternyata Gu Qingqing sudah merencanakan semuanya dari awal. Gu Qingqing akan menunggu dan begitu mereka kembali ke Tiongkok, wanita itu akan segera bercerai darinya.     

Apa cinta terdalam yang bisa diberikan seorang pria kepada wanita? Bukankah itu pernikahan? Bukankah pernikahan mengikatnya dengan erat, memberinya margaku, memberinya status, dan memberi keluarganya lingkungan yang stabil? Kenapa dia malah tidak menganggapnya sama sekali?!     

Dada Leng Sicheng bergerak naik turun dengan keras. Kepalan tangannya semakin erat dan kemarahan di matanya juga semakin meledak. "Gu Qingqing, aku benar-benar..."     

Gu Qingqing merasa dagunya sangat sakit. Ia menurunkan matanya dan tidak berani melihat mata Leng Sicheng. Gu Qingqing takut jika ia terus menatap pria itu, dirinya tidak akan bisa bertahan. Ia takut jika nanti ia kelepasan dan mengeluarkan semua kemarahan, kebencian, rasa sakit, dan ketidakberdayaan yang selama ini ia rasakan.     

"Mengapa? Bukankah kamu tadi baru mengatakan… Tidak akan repot-repot menyentuhku? Kalau begitu, kamu sekarang…"     

Leng Sicheng memandang ekspresi Gu Qingqing. Memang, memang Leng Sicheng telah berbicara dengan begitu kejam. Namun, Gu Qingqing masih terlihat begitu tenang dan tak terusik.     

Apa yang harus aku lakukan padanya? Leng Sicheng kadang-kadang berpikir dengan sedih. Ia benar-benar ingin membunuh Gu Qingqing dan membiarkan wanita itu mati di tangannya sendiri. Jika begitu, bukankah akhirnya Gu Qingqing tidak akan bisa meninggalkan Leng Sicheng untuk seumur hidup kan? Namun, saat Leng Sicheng melihat wajah Gu Qingqing yang tenang dan lembut, ia malah tidak bisa melakukannya. Ia benar-benar tidak bisa melakukannya.     

Tatapan mata Leng Sicheng menjadi tajam dan sebuah senyuman jahat tiba-tiba muncul dari sudut bibirnya, "Begitu, ya? Kamu jangan lupa, aku adalah suamimu! Suami sah yang tidak dapat dibantah secara hukum! Aku tidak mau menyentuhmu, itu adalah hakku! Begitupun jika aku ingin menidurimu, aku bisa melakukannya kapanpun aku mau! Selama aku tidak menceraikanmu, kamu hanya bisa tidur denganku seumur hidupmu!"     

Setelah mengatakan ini, Leng Sicheng tidak ragu-ragu lagi. Ia mendorong Gu Qingqing dengan lembut, kemudian ia juga melangkah masuk ke dalam bak mandi.     

"Leng Sicheng, kamu… Hah..."     

Leng Sicheng tidak memberikan Gu Qingqin kesempatan untuk menyelesaikan perkataannya lagi. Di dalam bak mandi yang kecil, Leng Sicheng menahan tangan Gu Qingqing yang meronta. Kemudian, ia menindih Gu Qingqing dengan kuat.     

Gu Qingqing hanya mengenakan piyama tipis di depan Leng Sicheng. Pria itu mengulurkan tangannya dan dengan cepat melepaskan pakaian Gu Qingqing hingga hanya tersisa bra dan celana dalam yang tipis. Tanpa keahlian pun, Leng Sicheng dapat melepaskannya dengan mudah. Leng Sicheng kemudian melepaskan pakaian rumahnya sendiri yang longgar tanpa hambatan sama sekali dan bergegas masuk.     

"Leng Sicheng! Aku… Uhuk-uhuk-uhuk!"     

Gu Qingqing tidak takut berhubungan dengan Leng Sicheng. Masalahnya, Leng Sicheng terlalu kuat hingga membuat Gu Qingqing tidak sengaja jatuh ke dalam bak mandi, dan tersedak air. Leng Sicheng pasti sudah gila! pekik Gu Qingqing dalam hati,     

Dalam keadaan yang begitu sengit, Leng Sicheng bahkan masih mengangkat kepala Gu Qingqing dengan lembut dan kemudian menciumnya dengan penuh kasih untuk memberinya napas. Namun, kata-kata yang diucapkannya di samping telinga Gu Qingqing masih sangat ganas, "Sekarang kamu tahu, kamu itu wanita milik siapa? Jika nanti kamu berani pergi, aku…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.