Kisah Istri Bayaran

Dia Akan Datang (1)



Dia Akan Datang (1)

0Wajah Gu Qingqing menjadi kaku karena tegang. Ia mengangguk, dan berjalan masuk dengan bermuka tebal. Ketika Gu Qingqing melihat ke sekeliling, seluruh ruangan konferensi sudah dipenuhi banyak orang. Ada yang sedang sibuk, beberapa sedang berbincang, dan ada juga yang sedang melihat dokumen. Hanya Shen Yating yang memandang Gu Qingqing secara provokatif.     
0

Hanya dengan pandangan itu, Gu Qingqing sudah tahu dan 99% yakin bahwa orang yang mencuri dokumen tadi adalah Shen Yating. Tetapi, meskipun ia mengetahuinya, apa yang bisa ia lakukan? Pertama, Gu Qingqing tidak memiliki bukti dan kedua, jika ia dapat menemukan bukti sekalipun, rapat juga akan tertunda!     

Selain itu, jika bukti telah ditemukan, apa yang bisa Gu Qingqing lakukan? Shen Yating telah bekerja di Xu Yi selama bertahun-tahun. Apakah Lin Zhouyi akan menegurnya sebagai seorang karyawan baru yang kurang becus? Itu sebabnya Shen Yating begitu percaya diri!     

"Nona Gu, mengapa kamu berdiri di pintu saja?" Setelah semua orang duduk, Lin Zhouyi masih tersenyum dan menatap Gu Qingqing yang berdiri di pintu sambil bertanya, "Di mana dokumennya?"     

Gu Qingqing perlahan memasukkan tangannya ke dalam saku dan ada flashdisk yang masih berisi dokumen itu. Tetapi, sayangnya dokumen itu tidak sempat dicetak. Ia hanya bisa menjawab, "Maaf, dokumennya… tidak ada."     

Jawaban Gu Qingqing mengejutkan seluruh karyawan yang ada di ruang konferensi itu. Zhang Yuxi dan Xiao Wang sontak terkejut dan sedikit khawatir, sementara Shen Yating tersenyum dengan penuh kemenangan. Bahkan, Lin Zhouyi yang awalnya masih tersenyum juga menarik kembali senyumannya. Ia mengerutkan kening dan bertanya dengan suara yang dalam, "Apa maksudmu?"     

Gu Qingqing melangkah maju dan melihat ke sekeliling ruangan konferensi. Setelah ia melihat ada komputer dan proyektor, ia mendapat ide. Gu Qingqing pun berkata dengan tulus, "Dokumen itu… Saya memang tidak mencetaknya, tapi saya memiliki cara agar semuanya bisa memahami isi dokumen dengan yang lebih intuitif dan lebih jelas. Mohon dukungannya, Presiden Lin."     

Lin Zhouyi mengerutkan kening, tetapi ia masih mengangguk. Gu Qingqing cepat-cepat berjalan ke komputer ruang konferensi dan menyalakannya, memasukkan flashdisk, kemudian menekan tombol lagi untuk menyalakan proyektor. Setelah itu, Gu Qingqing menarik tirai jendela dan membuka dokumen di flashdisk.     

Gu Qingqing mematikan lampu agar semua orang dapat melihat dokumen yang ditampilkan proyektor ke tirai dengan lebih jelas. Dalam ruangan yang gelap, Gu Qingqing berjalan ke podium dengan tenang. Punggungnya menghadap tirai dan wajahnya menghadap semua orang di ruang konferensi. Lalu, ia berbicara dengan suara yang jelas, "Perusahaan Xu Yi kita berkembang pesat dalam beberapa tahun ini. Laporan keuangan telah meningkat secara signifikan dalam kuartal pertama, di antaranya meliputi peningkatan iklan televisi dan media online..."     

Gu Qingqing berdiri di podium dan berbicara dengan stabil.     

Gu Qingqing telah membaca dokumen itu berkali-kali. Ia sendiri yang mengetik semua informasi di dokumen itu kata demi kata sehingga ia jelas mengingatnya dengan baik. Kecuali untuk beberapa nomor tertentu, ia mungkin tidak ingat dan harus mengecek lagi. Gu Qingqing mempresentasikan laporannya sambil menghadapi orang-orang di ruang konferensi dan seluruh proses berjalan dengan lancar.     

Ketika Gu Qingqing berbicara, ekspresinya tenang dan suaranya jernih. Alur penyampaiannya juga jelas. Karena beberapa data tidak mudah diidentifikasi dan Gu Qingqing berusaha mencegah terlalu banyak daftar, ia juga sengaja membuat bagan dan piramida agar orang-orang dapat memahaminya kontennya dalam sekilas.     

Lin Zhouyi duduk di sebelah sambil memandang sisi wajah Gu Qingqing yang percaya diri dan tenang. Karena lampu ruangan dimatikan, hanya tirai di belakangnya yang mendapat cahaya dari proyektor. Pemandangan ini membuat Gu Qingqing seolah-olah terlihat sebagai satu-satunya titik terang di lingkungan yang gelap ini.     

Lin Zhouyi memperhatikan presentasi Gu Qingqing sambil mengetuk dagunya secara lembut. Ia tidak bisa menahan senyum santai yang muncul di sudut bibirnya. Ia membayin, Istri Leng Sicheng ini benar-benar semakin menarik…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.