Kisah Istri Bayaran

Istrinya (5)



Istrinya (5)

0Leng Sicheng awalnya ingin menjelaskan situasi hari ini kepada Gu Qingqing, tetapi ia tidak mengira Gu Qingqing akan menghadapinya dengan begitu tenang. Leng Sicheng terkejut untuk sementara waktu dan Gu Qingqing bisa melihat ekspresinya yang menjadi kaku. Gu Qingqing pun segera menambahkan, "Jika tidak apa-apa, aku akan istirahat dulu."     
0

Brak!     

Begitu Gu Qingqing selesai berbicara, terdengar suara pintu yang ditutup. Leng Sicheng masih terkejut dan berdiri menghadap pintu yang tertutup rapat dengan seluruh tubuh yang hampir membeku. Leng Sicheng tidak pernah menduga bahwa Gu Qingqing akan berani menyingkirkan tangannya dan menutup pintu hingga meninggalkannya di luar ruangan.     

Apakah yang aku pikirkan benar? Gu Qingqing benar-benar berencana bercerai? Dia bahkan tidak ingin mendengarkan penjelasanku dan hanya ingin bercerai? pikir Leng Sicheng. Ia mengambil selangkah ke depan dan hendak mengangkat tangan untuk mengetuk pintu. Namun, saat Leng Sicheng mengulurkan tangannya di udara, tangannya malah tiba-tiba berhenti.     

Apa yang harus aku katakan? Memohon padanya untuk tidak bercerai? Atau, memohon padanya untuk mencintaiku dan lebih memperhatikanku? Atau, menghukumnya dan memarahinya dan tetap menunjukkan emosi yang sedikit berbeda padanya? pikir Leng Sicheng.     

Li Youyou juga berada di Toko I-DO hari ini. Dari nadanya, Ling Sicheng menebak bahwa Li Youyou pasti sudah memberitahu Gu Qingqing tentang Leng Sicheng yang membawa Chen Wenjie pergi di depan semua orang. Apa yang terjadi hari ini sudah jelas hanyalah kecelakaan! Kalung yang Leng Sicheng beli di I-DO bukan untuk Chen Wenjie.     

Bukan berarti Leng Sicheng tidak mengerti bahasa Inggris dan tidak tahu makna I-DO. Leng Sicheng awalnya sudah bekerja keras untuk mengatur semua ini karena ia ingin Gu Qingqing datang. Ia ingin Gu Qingqing memarahinya dan memukulnya barang beberapa kali. Tetapi, Leng Sicheng lupa bahwa hal yang paling Gu Qingqing tidak pedulikan adalah perasaannya.     

Pintu kamar tiba-tiba kembali terbuka. Hanya ada Gu Qingqing dan Leng Sicheng di dalam ruangan. Satu berada di dalam, sedangkan satunya lagi berada di luar ruangan. Mereka kini saling berhadapan.     

Sebuah sinar melintas di mata Leng Sicheng, entah itu kegembiraan atau bahkan sedikit harapan. Mungkin Gu Qingqing ingin keluar untuk mengatakan sesuatu padaku? Menanyaiku, memukulku, atau bertingkah manja kepadaku? Leng Sicheng bertanya-tanya dengan penuh harap.     

Leng Sicheng telah melatih tubuhnya, sedangkan Gu Qingqing memiliki tubuh yang kecil. Entah mau bagaimana Gu Qingqing memukulnya, Leng Sicheng pasti bisa menahannya. Selama Gu Qingqing bersedia berbicara dan melampiaskan amarah pada Leng Sicheng, pria itu tidak peduli dan apapun bisa dilakukannya.     

Gu Qingqing keluar dari ruangan untuk mengambil tas belanjanya. Sebagian besar tas belanjanya dipenuhi dengan barang kebutuhan sehari-hari. Ada yang dibeli untuk Gu Qingqing sendiri, untuk pembantu vila, dan juga untuk ibunya.     

Meskipun ibu dan kakak Gu Qingqing benar-benar menyulitkannya, bagaimanapun juga itu adalah ibu yang telah melahirkan dan membesarkannya. Selain itu, meskipun Leng Sicheng tidak akan menggunakannya sama sekali, Gu Qingqing masih membelikannya krim cukur yang biasanya suka ia gunakan. Hanya saja, di mana barang Gu Qingqing sendiri?     

Gu Qingqing terus mencari belanjannya ke mana-mana, tapi ternyata ia tidak membawanya masuk ke kamar. Sepertinya masih ada satu tas belanjaan yang tertinggal di lorong. Saat Gu Qingqing melihat Leng Sicheng duduk di ruang tamu tadi, suasana hatinya menjadi sedikit berantakan sehingga ia lupa mengambil tas belanjaannya.     

Sebenarnya, ketika Gu Qingqing melihat Leng Sicheng saat pulang tadi, ia cukup terkejut. Ia tidak tahu mengapa Leng Sicheng datang. Sesuai teori, Leng Sicheng seharusnya menghadiri festival musim semi dengan Chen Wenjie. Mengapa dia datang ke vila ini lagi? pikir Gu Qingqing. Namun, ia segera menggelengkan kepala dan tidak ingin memikirkannya lagi, Entah apapun alasan Leng Sicheng kembali, tidak mungkin itu karena dia mengkhawatirkanku...     

Gu Qingqing segera mengangkat kepala dan cepat-cepat melirik Leng Sicheng. Setelah itu, ia segera menundukkan kepala dan suaranya sangat pelan saat ia bertanya, "Maaf, bisakah kamu membiarkan saya lewat?"     

Leng sicheng terkejut. Kemudian, ia memperhatikan Gu Qingqing yang membuka tas belanjaan di lantai. Leng Sicheng melihat sekilas barang-barang belanjaat Gu Qingqing yang tersebar di lantai, namun tidak ada satupun barang untuk pria. Itu berarti tidak ada barang yang Gu Qingqing beli untuknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.