Kisah Istri Bayaran

Berpura-pura Penuh Kasih Sayang (4)



Berpura-pura Penuh Kasih Sayang (4)

0"Aku tadi meminta kalian untuk harus datang. Tentu saja sekarang kalian telah tiba."     
0

Luo Qingxue pergi menyambut mereka. Begitu ia keluar rumah, segera terdengar suara gonggongan dan seekor anjing Samoyed kecil berbulu putih bergegas berlari ke depan Leng Sicheng. Leng Sicheng tadinya masih terlihat dingin dan marah. Ketika ia melihat anak anjing ini, ia seperti mendadak menjadi lembut dan bahkan senyumannya menjadi sedikit lebih tulus.     

Leng Sicheng melepaskan tangannya yang memegang pinggang ramping Gu Qingqing, lalu menundukkan kepalanya dan memegang kepala berbulu anak anjing itu. "Halo, Wales kecil," sapa Leng Sicheng.     

Anak anjing itu menggonggong dua kali dan mengayunkan ekornya dengan cepat. Lalu, ia dengan cepat bergegas ke sisi Gu Qingqing. Anak anjing itu mencium dengan hidungnya yang kecil dan tampaknya mengenali Gu Qingqing sebagai seorang kenalan. Kepala kecilnya yang berbulu menggosok kakinya Gu Qingqing dengan keras.     

Leng Sicheng memeluk anak anjing dengan tangan kirinya. Gu Qingqing mengira bahwa Leng Sicheng akan menggendong anak anjing itu dan memasuki pintu. Namun, tidak disangka, Leng Sicheng mengulurkan tangan kanannya dan memeluk pinggang Gu Qingqing lagi. Mereka berdua berdiri di depan mobil dan berjalan memasuki pintu dengan seekor anjing.     

Leng Sicheng berbicara lebih dahulu, "Bu."     

Gu Qingqing terpana saat tangan kanan Leng Sicheng menjepit bagian lembut di pinggangnya. Ia terkejut sampai tersandung. Kemudian, ia cepat-cepat berkata, "Bu… Ibu, kami telah datang."     

Suara Gu Qingqing semakin lama semakin mengecil, namun ia sendiri tidak tahu mengapa. Entah itu karena Leng Sicheng ingin mereka menunjukkan keharmonisan rumah tangga di depan ibunya atau karena hal lain. Gu Qingqing seperti mendengar suara Leng Sicheng yang tertawa pelan di sebelahnya.     

Luo Qingxue menatap kedua orang yang berdiri berdampingan, lalu melihat tangan Leng Sicheng yang memeluk pinggang Gu Qingqing. Ia tertawa dan berkata, "Cepat masuk. Semua orang sudah menunggu."     

Begitu mereka bertiga memasuki pintu, kondisi di dalam rumah sudah sangat ramai. Selain orang tua Leng Sicheng, ada juga Leng Yunting dan Luo Qingxue. Ada keluarga paman, Leng Yunlin, dan Mu Qingyu. Ada juga sepupu lelaki Mu Shangen dan sepupu perempuan Leng Mo. Semuanya berada di sana.     

Ketika mereka berdua memasuki pintu, semua orang yang di dalam rumah memandang ke arah mereka. Leng Sicheng dan Gu Qingqing menyapa mereka satu persatu.      

"Hm," Leng Yunting hanya menjawab singkat. Ia melirik putra dan menantunya, lalu tidak mengatakan apa-apa.     

Paman Leng Yunlin jauh lebih akrab. Ia menyambut mereka berdua dengan senyum, "Sicheng dan Qingqing sudah datang, ya."     

Mu Shangen merasa sedikit malu karena telah dipergoki Gu Qingqing saat terakhir kali bersenang-senang di STAR. Ia mendengar bahwa keduanya telah bertengkar hebat sehingga saat ini ia hanya bisa menyapa dengan kesulitan.     

Hanya Leng Mo yang masih muda dan juga seorang gadis sehingga semua orang keluarga sangat memanjakannya. Ia pun melompat keluar dan memanggil, "Kakak! Kakak Ipar!"     

Leng Mo mengalihkan matanya ke tangan Leng Sicheng yang memeluk pinggang Gu Qingqing, lalu tersenyum dan bercanda. "Oh, Kakak dan Kakak Ipar! Apa yang sedang kalian lakukan? Memamerkan kasih sayang?"     

Begitu Leng Mo mengatakan ini, wajah Gu Qingqing langsung memerah. Ia segera bergeser ke samping dengan sedikit malu dan melangkah pergi. Tangan Leng Sicheng yang memegang pinggang Gu Qingqing tiba-tiba menggantung di udara.     

Leng Sicheng mengepalkan tangannya. Kemudian, ia tiba-tiba mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Gu Qingqing dengan erat. Gu Qingqing sontak terkejut. Ia menoleh dan melihat Leng Sicheng, namun ekspresi pria itu tidak berubah. Jari-jari mereka kini bahkan saling bertautan.     

Leng Sicheng menguatkan telapak tangannya, seolah-olah ingin memperingatkan Gu Qingqing agar tidak berani menghindarinya lagi. Tubuh Gu Qingqing gemetar. Ia tidak berani mengatakan apapun dan membiarkan Leng Sicheng menggenggam jari-jarinya dengan erat.     

Luo Qingxue memperhatikan tindakan pasangan ini. Ia juga tidak mengatakan apa pun dan hanya tersenyum, lalu memanggil, "Qingqing, datanglah kemari dan bantu kami."     

Gu Qingqing mengangguk, kemudian baru Leng Sicheng melepaskannya. Begitu Gu Qingqing pergi, Leng Yunting segera meletakkan koran di tangannya dan berkata dengan suara yang sangat dingin, "Sicheng, kamu datang sini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.