Kisah Istri Bayaran

Perubahan Tak Terduga (2)



Perubahan Tak Terduga (2)

0Apa yang terjadi?     
0

Kata-kata Leng Sicheng membuat Gu Qingqing dan Sekretaris Cheng sama-sama terkejut.     

"Tu-Tuan Leng… Tuan bukan meminta saya untuk turun dari mobil, kan?" tanya Sekretaris Cheng yang menggigil karena ngeri sambil menudingkan jarinya ke wajahnya sendiri.     

Leng Sicheng mengabaikan Sekretaris Cheng dan hanya menatap Gu Qingqing dengan tatapan mata yang tajam. "Bukannya kamu ingin kembali sendiri? Turun! Pergi naik taksi sendiri!" perintah Leng Sicheng pada Gu Qingqing.     

Gu Qingqing tidak mengira bahwa begitu Leng Sicheng meninggalkan pintu rumah orang tuanya, pria itu akan langsung terlalu malas untuk berpura-pura. Bahkan, pria itu tidak sungkan untuk memintanya segera pergi dari pandangannya.     

Gu Qingqing berpikir, Tidak… Haruskah aku mengatakan bahwa dia sedang membersihkan vila sehingga begitu kamu kembali, dia bisa segera mengeluarkanku dan memberikan posisiku kepada yang lain? Tidak heran jika Leng Sicheng berjanji pada ayahnya untuk tidak akan melakukan hal yang sama dengan Chen Wenjie lagi. Memilih yang lain... Bagaimana bisa Leng Sicheng tertarik dengan wanita lain yang terlihat seperti orang itu?     

"Baik, aku mengerti… Aku tidak akan membuatmu kesulitan dan juga tidak akan menunda waktumu."     

Leng Sicheng bukan hanya membiarkan Gu Qingqing keluar dari mobil. Jika Leng Sicheng juga membiarkan Gu Qingqing keluar dari posisi Nyonya Leng untuk memberikan posisinya kepada orang itu, Gu Qingqing tidak akan terus repot-repot bertengkar. Ia masih ingin mempertahankan sisa harga dirinya. Ia pun kemudian segera membuka pintu mobil dan keluar.     

"Kamu…" Leng Sicheng menyaksikan Gu Qingqing berjalan keluar tanpa keraguan, kemudian menutup pintu mobil dengan mantap. Leng Sicheng ingin menahan Gu Qingqing, tetapi kata-kata itu mendadak terjebak dengan kaku di dalam mulutnya.     

Gu Qingqing berdiri di tepi jalan dan melambaikan tangannya. Sepertinya ia benar-benar sedang melambaikan tangan untuk memanggil taksi. Namun, kebetulan saat ini adalah waktu kerja dan tidak ada banyak taksi.     

"Tuan Leng…" Sekretaris Cheng ingin bertanya. Ia jelas melihat Leng Sicheng mengerutkan kening dan pandangannya terus tertuju ke arah Gu Qingqing. Sekretaris Cheng berpikir, Tampaknya Tuan sangat mengkhawatirkan Nyonya, tetapi mengapa Tuan bersikap begitu dingin padanya?     

Leng Sicheng menarik kembali pandangannya dan segera memberi perintah dengan dingin, "Bukannya dia ingin kembali sendiri? Kalau begitu, mengapa harus mempedulikannya? Mari kita pergi!"      

Sekretaris Cheng tidak berdaya dan hanya bisa mematuhi perintah Leng Sicheng. Ia menginjak kopling dan menyalakan mobil hingga mobil perlahan-lahan mulai melaju. Sementara Leng Sicheng duduk di kursi belakang, matanya terus melihat ke arah kaca spion. Gu Qingqing tidak banyak tidur semalam dan juga diganggu oleh Leng Sicheng untuk waktu yang lama pagi hari ini.     

Tubuh Gu Qingqing sudah begitu kurus. Saat ia ditiup angin luar, roknya berkibar hingga semakin menampakkan tubuhnya yang ramping dan putih. Gu Qingqing jelas sangat kurus dan bahkan tidak tahan 'serangan' sekali dari Leng Sicheng, tetapi ia masih begitu keras kepala. Setelah ia jatuh cinta dengan pria itu, tidak peduli mereka telah tidur bersama selama tiga atau lima tahun, tidak akan ada perubahan sedikitpun.     

Leng Sicheng menyipitkan matanya sedikit. Mobil juga berangsur-angsur melaju lebih cepat. Bayangan Gu Qingqing di kaca spion menjadi semakin kecil hingga Leng Sicheng tidak bisa melihatnya di kaca spion lagi. Leng Sicheng tiba-tiba berteriak, "Hentikan mobilnya! Berbalik! Putar balik mobilnya!"     

Sekretaris Cheng sontak terkejut karena teriakan Leng Sicheng yang terlalu keras. Ia hampir kelewatan memutar setir dan menabrak pagar penghalang.     

"Tu-Tuan Leng, tidak bisa. Ini adalah jalan utama di jalan lingkar! Belum lagi, rapat akan segera dimulai. Tuan harus datang!"     

Kendaraan apapun tidak boleh berputar, apalagi berhenti, di jalan utama. Rapat hari ini bahkan lebih penting. Meskipun mereka berangkat sekarang, Sekretaris Cheng khawatir tidak ada cukup waktu tersisa. Mana mungkin mereka bisa kembali lagi?     

"Aku memintamu untuk berbalik!" teriak Leng Sicheng lagi. Entah rapat ataupun jalan lingkar macam apa, itu semua tidak sepenting Gu Qingqing saat ini. Kondisi kesehatan wanita itu hari ini memang tidak baik. Bagaimana jika ia terkena flu karena terus-menerus diterpa angin luar?     

Sekretaris Cheng benar-benar tidak berdaya. Ketika mereka mencapai jembatan layang di depan, ia langsung mengemudikan mobil hingga berbalik dengan cepat. Tetapi, saat mereka sampai di tempat tadi, mereka malah tidak dapat menemukan Gu Qingqing.     

Gu Qingqing sedang dikejutkan oleh hal lain yang baru ia temukan!     

Catatan penulis: Selamat malam~~     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.