Kisah Istri Bayaran

Kekasih yang Berubah Perasaan dengan Mudah (1)



Kekasih yang Berubah Perasaan dengan Mudah (1)

0Saat Leng Sicheng membuka pintu kamar, di dalam ruangan itu masih gelap. Mata tajam Leng Sicheng melirik ke dalam ruangan, tetapi ia tidak melihat orang Gu Qingqing. Terdengar suara air dari kamar mandi yang berada di sebelahnya.     
0

Gu Qingqing mengira bahwa itu adalah pembantu yang masuk. Diiringi suara air yang mengalir, Gu Qingqing bertanya, "Apakah kamu ingin menanyakan apa yang ingin aku makan besok pagi? Aku ingin makan plum kering dan daging babi dibungkus roti. Masih ada di lemari es. Tolong kukuskan beberapa."     

Mei Cai Kou Rou Bao, plum kering yang dimasak dengan daging babi dan dibungkus dengan roti. Jika Leng Sicheng tidak salah mengingat, ibu Nie Zhining berasal dari Jiangzuo. Makanan favorit Nie Zhining adalah plum kering dimasak dengan daging babi dan dibungkus dengan roti.     

Leng Sicheng sedikit mengepalkan tangannya dan sedikit meyipitkan matanya. Ia melihat gaun pendek yang Gu Qingqing kenakan malam ini. Wanita itu telah melepaskan gaunnya dan kini gaun itu berserakan di tempat tidur.     

Leng Sicheng berjalan perlahan ke sana dan mengambil gaun indah itu. Jari-jari rampingnya membolak-balik merek gaun itu. Pakaian dengan merek ini tidak ada yang harganya di bawah 10.000 RMB. Paling pentingnya lagi, bukan Leng Sicheng yang membelikan gaun ini untuknya.     

Gu Qingqing biasanya mengenakan pakaian yang longgar dan kasual. Harga pakaiannya sebagian besar hanya beberapa ratus RMB. Jika bukan Leng Sicheng yang memilihkan untuknya, Gu Qingqing tidak pasti tidak akan membeli merek semahal ini.      

Gu Qingqing begitu menyukai Nie Zhining sampai menggunakan nama Li Youyou untuk pergi melihatnya, secara khusus berdandan, dan masih membeli pakaian semahal ini? Meskipun keduanya tidak mengatakan apa-apa di tempat parkir mobil, siapa tahu itu karena ada Li Youyou? Jadi, mereka tidak bisa menunjukkan seberapa dekat hubungan mereka? pikir Leng Sicheng. Jari-jarinya memegang gaun itu lebih erat.     

Leng Sicheng duduk di dalam mobil saat ia melihat Gu Qingqing dan Nie Zhining di tempat parkir. Meskipun punggung Gu Qingqing menghadap ke arahnya dan ia tidak dapat melihat ekspresi wanita itu, wajah Nie Zhining tepat menghadap ke arahnya. Leng Sicheng dapat melihat dengan jelas ekspresi di wajah Nie Zhining yang menunjukkan keterkejutan, ketidakberdayaan, dan bahkan emosi yang lebih kompleks dan lebih dalam. Saat itu, Leng Sicheng sangat ingin menyetir mobilnya ke sana dan menabrak si bajingan Nie Zhining itu.     

Sebuah cahaya melintas dalam mata Leng Sicheng. Ia sedikit menyipitkan matanya dan perlahan-lahan menghela napas. Ia menoleh dan memandang ke arah suara air yang masih mengalir dari dalam kamar mandi. Cahaya di matanya berkedip-kedip. Leng Sicheng berjalan ke sana dengan langkah lebar dan tiba-tiba membuka pintu kamar mandi.     

Kabut air mengepul hingga memenuhi kamar mandi. Gu Qingqing baru saja menghapus riasannya dan sedang menyiapkan air mandi. Tepat setelah ia membasahi tubuhnya, pintu kamar mandi mendadak terbuka dalam sekejap. Kemudian, Leng Sicheng menunjukkan wajah dinginnya di hadapan Gu Qingqing.     

Gu Qingqing terkejut. Ia tidak menyangka Leng Sicheng akan muncul di saat seperti ini. Karena ia sedang mandi, ia sedang tidak mengenakan apapun di seluruh tubuhnya. Gu Qingqing pun teringat saat waktu itu ia baru saja ingin mengenakan piyama. Ia masih mengenakan bra dan celana dalam, tetapi Leng Sicheng langsung berpikir bahwa ia sedang merayu pria itu.     

Sekarang Gu Qingqing sedang mandi. Namun, ia tidak tahu apa yang akan Leng Sicheng katakan. Ia begitu ketakutan hingga refleks mengambil handuk putih yang terletak di samping dan cepat-cepat menutupi bagian penting tubuhnya. "Kamu… Mengapa kamu kembali?" tanyanya.     

"Mengapa aku kembali?" Leng Sicheng mendengus dingin, "Ini adalah rumahku. Jika aku tidak kembali, kamu berharap pria mana yang kembali?"     

Gu Qingqing mendadak terhenyak karena ia sepertinya mendengar amarah dalam nada bicara Leng Sicheng. Leng Sicheng seharusnya tidak memergokiku di tempat perjamuan, kan? Jika Leng Sicheng menemukanku, dia seharusnya menangkapku di tempat! Atau, apakah dia merasakan kekesalan di dalam hatinya karena tidak melihat Xu Zipei? Gu Qingqing bertanya-tanya dalam benaknya.     

Mungkin karena suasana di bak mandi agak gerah, hati Gu Qingqing jadi terasa kosong. Leng Sicheng melihat Gu Qingqing sedikit mengernyit, lalu ia mengambil selangkah maju ke depan bak mandi dan bertanya dengan dingin, "Kamu pergi ke mana hari ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.