Kisah Istri Bayaran

Ciuman Pertama yang Kuat (5)



Ciuman Pertama yang Kuat (5)

0"Luka di wajah Zhining tidak serius. Hanya memar jaringan lunak yang akan sembuh setelah istirahat beberapa hari," kata Xu Zijin. Ia diam sebentar, kemudian berkata lagi, "Jika Kakak Sicheng ada masalah, bisa memberitahuku terlebih dahulu. Zhining adalah mahasiswa sains, jadi dia tidak pandai mengekspresikan diri."     
0

"Aku juga mahasiswa sains dan belajar komputer," Leng Sicheng langsung membalas.      

Xu Zijin tidak berbicara untuk waktu yang lama. Ia berhenti sebentar, lalu bertanya lagi, "Apakah Zhining dan wanita itu…"     

Nie Zhining baru kembali ke Tiongkok beberapa hari, kemudian kembali bersama lagi dengan wanita itu!     

"Kamu bisa makan sembarang makanan, tapi kamu tidak bisa mengucapkan kata-kata secara sembarangan!" tegur Leng Sicheng. Matanya mendadak berubah menjadi dingin dan suaranya juga menjadi lebih tegas, "Dia dan aku sudah menikah selama tiga tahun. Kamu dan Nie Zhining juga sudah bertunangan. Jika Nie Zhining tidak memiliki niat atau pikiran yang buruk, pasti tidak mungkin."     

Bagaimanapun, Leng Sicheng tidak mau dan juga tidak akan bercerai. Jika Nie Zhining berani membongkar dan menerobos dinding perbatasan yang telah dibangun Leng Sicheng, lain kali yang terbang ke arahnya bukan hanya sesederhana bola boling!     

"Aku…"     

Xu Zijin tidak menyukai Gu Qingqing. Saat anak-anak belum dewasa, pasti mereka akan bertemu 'anak dari keluarga lain' yang akan terus dibanding-bandingkan dengan mereka. Jika perbandingannya adalah anak yang seperti Xu Zipei, mungkin tidak apa-apa. Tetapi, Xu Zijin malah dibandingkan dengan putri seorang pembantu!     

Prestasi nilai sekolah Gu Qingqing lebih baik dari Xu Zijin dan lebih patuh darinya. Gu Qingqing juga lebih populer dari Xu Zijin dan bahkan Nie Zhining juga menyukainya. Jika ada Gu Qingqing di sebelahnya, Nie Zhining tidak akan menyukai Xu Zijin. Selain itu, Gu Qingqing masih merebut pacar Xu Zipei.     

Sekarang Leng Sicheng membela Gu Qingqing. Bagaimanapun juga, mereka adalah sepasang suami istri. Xu Zijin telah berada di luar negeri selama tiga tahun dan juga tidak bersikap sekeras kepala sebelumnya. Ia pun mengubah topik pembicaraan dan bertanya, "Kakak Sicheng, aku telah kembali setelah belajar periklanan di luar negeri. Karena Kakak mengenal begitu banyak orang, apakah ada perusahaan periklanan yang bisa Kakak perkenalkan untukku?"     

Xu Zijin tidak seperti Xu Zipei dan Nie Zhining. Xu Zipei belajar selama dua tahun dan mendapat gelar master dari universitas dalam negeri, baru membangun jaringan sosial dan ke luar negeri selama setahun untuk pertukaran pelajar. Sedangkan, Nie Zhining langsung mengambil beasiswa di luar negeri. Bahkan, jika Xu Zipei cuti kuliah untuk sementara waktu karena syuting, nilai akhirnya tetap sangat bagus.     

Berbeda dengan Xu Zijin. Di luar negeri, ia langsung bersosialisasi dengan gadis-gadis kalangan kelas atas. Ia jadi sibuk berbelanja dan berpesta. Akhirnya, karena sering melewatkan banyak pelajaran dan tidak lulus banyak mata kuliah, Xu Zijin hampir tidak bisa mendapat ijazah wisuda dan gelar sarjana. Tetapi, ia juga tidak peduli.      

Xu Zijin, Xu Zipei, dan Gu Qingqing, sama-sama belajar periklanan. Perbedaannya, perusahaan keluarga Xu juga berhubungan dengan media. Xu Zijin bisa menemukan pekerjaan di perusahaan periklanan besar terlebih dahulu, mempelajari pengalaman orang lain, kemudian kembali untuk bekerja di perusahaan keluarga Xu.     

"Perusahaan periklanan?" Leng Sicheng mengangkat kepalanya, lalu melirik ke arah layar, "Ada satu perusahaan periklanan…"     

"Perusahaan periklanan apa? Apakah Wei Chen Internasional, Mai Ken, atau Chang Cheng-nya Hua Xia?"     

Leng Sicheng menggelengkan kepala, "Bukan itu. Tapi, perusahaan ini membangun momentum yang sangat kuat baru-baru ini dan juga memiliki pemimpin yang sangat menarik. Jika kamu ke sana, pasti kamu akan merasa itu sangat menarik…"     

Leng Sicheng mengangkat kepalanya dan ternyata film pendek di layar proyektor telah berakhir. Sekarang terpampang logo besar Xu Yi. Leng Sicheng menyipitkan matanya, kemudian sebuah senyuman penuh makna terbit di wajahnya.     

———     

Gu Qingqing sama sekali tidak tahu soal perhitungan kecil yang ada di benak Leng Sicheng. Selama hari Minggu, Gu Qingqing beristirahat dengan baik di rumah seharian penuh. Ketika ia berangkar kerja di hari Senin, sudah tidak ada gejala penyakit flu.     

Setelah Gu Qingqing tiba di perusahaan, rapat rutin akan segera diadakan. Gu Qingqing telah menyiapkan dokumen dan materi. Sebelum dimulainya rapat, ia juga mencetak salinan tambahan untuk memastikan bahwa kali ini Shen Yating tidak mempunyai kesempatan untuk mengakibatkan masalah lagi.     

Setelah rapat dimulai, semua berjalan dengan lancar sesuai seharusnya dan agenda lain masih baik-baik saja. Lin Zhouyi kemudian berdiri dan menyampaikan mengumumkan yang paling penting.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.