Kisah Istri Bayaran

Kasih Sayang Suami Istri (1)



Kasih Sayang Suami Istri (1)

0Gu Qingqing berdiri dengan tidak stabil hingga oleng dan hampir jatuh. Leng Sicheng yang berdiri di samping segera mengulurkan tangannya dan mengangkat pinggang Gu Qingqing. Namun, setelah Gu Qingqing berdiri dengan stabil, Leng Sicheng tetap tidak melepaskan tangannya.     
0

Jari-jari Leng Sicheng mengusap ke atas dan ke bawah dengan lembut, bagaikan mengapung di dalam air. Gu Qingqing melirik Leng Sicheng dengan bingung, namun ekspresi Leng Sicheng tetap terlihat tenang. Bahkan, Leng Sicheng tidak memandang Gu Qingqing dan masih memasang tatapan setajam pisau, "Berdiri saja tidak stabil, bagaimana bisa bersosialisasi nanti?"     

Meskipun nada Leng Sicheng sedang menghinanya, tetapi Gu Qingqing dapat mendengar bahwa suasana hati pria itu cukup baik. Tepat sebelum mereka masuk ke dalam mobil, Leng Sicheng masih melirik Gu Qingqing dan mengingatkan, "Jangan lupa. Di depan orang-orang di rumah tua, kita harus..."     

Gu Qingqing mengangguk, "Lebih menunjukkan kasih sayang. Aku tahu."     

Meskipun Gu Qingqing pernah memikirkan tentang keinginannya untuk bercerai dari Leng Sicheng, bagaimanapun juga besok adalah hari ulang tahun Luo Qingxue. Orang tua keluarga Leng memperlakukan Gu Qingqing dengan baik.     

Jika ada sesuatu, Gu Qingqing dan Leng Sicheng berdua pasti akan menyelesaikannya secara pribadi. Mereka tidak akan menunjukkannya di depan orang tua, apalagi di depan orang lain. Gu Qingqing masih mengerti bahwa mereka tidak boleh menunjukkan keburukan keluarga di depan umum.     

Leng Sicheng melihat Gu QIngqing mengangguk dengan ekspresi yang tetap dingin. Hanya saja, saat Gu Qingqing menundukkan kepala dan masuk ke dalam mobil, sebuah senyuman cemooh langsung terbit di sudut bibir Leng Sicheng.     

Memang harus menunjukkan kasih sayang di depan orang tua, tapi tidak hanya orang tuaku yang ada di rumah hari ini. Masih ada...     

Setelah mobil melaju di jalan raya dan mengelilingi kota, mereka segera sampai di rumah tua keluarga Leng. Sebelum mobil berhenti, mereka sudah mendengar suara gonggongan anjing Welsh kecil. Segera setelah pintu terbuka, sebuah bola salju melaju keluar dari rumah dan mengayunkan ekornya dengan gembira.     

Cakar kecil anjing itu terus berusaha menarik-narik pintu. Begitu Leng Sicheng membuka pintu, Welsh kecil langsung meloncat ke pelukannya. Lidah kecilnya menjilat wajah Leng Sicheng dengan gembira.     

Bisa dibilang aneh karena Leng Sicheng yang biasanya sangat menjaga kebersihan kini membiarkan wajahnya dipenuhi air liur Welsh kecil. Bahkan, Leng Sicheng sama sekali tidak risih dan juga tidak membencinya sama sekali. Pria itu masih membelai kepala anjingnya dengan senang.     

Tanpa disangka, setelah Welsh kecil menjilat Leng Sicheng, Welsh kecil melompat keluar dari pelukan pria itu dan berdiri di keempat kakinya lagi. Kemudian, anjing kecil itu berlari ke dalam mobil dan melompat ke arah Gu Qingqing. Welsh kecil menjilatinya dengan lebih penuh sayang dan juga mengayunkan ekornya dengan lebih gembira.     

Gu Qingqing tidak pernah dilayani dan dihibur oleh Welsh kecil dengan begitu antusias. Ia merasa terkejut dan agak tersanjung oleh penyambutan ini.     

Ekspresi wajah Leng Sicheng yang awalnya terlihat bahagia tiba-tiba menghilang. Tidak peduli seberapa kecil Welsh kecil, dia tetap saja anjing jantan. Dia masih belum berumur setahun, tapi sudah mulai berpikir tentang lawan jenis? pikirnya.     

Leng Sicheng meraih bulu di bagian belakang leher Welsh kecil, menarik anjing itu, kemudian melemparkannya keluar dari mobil. Setelah itu, Leng Sicheng menutup pintu mobil lagi. Anjing kecil itu menggonggong di luar dan terus memprotes, tapi Leng Sicheng tetap mengabaikannya.     

Leng Sicheng mengeluarkan sebuah sapu tangan, melemparkannya kepada Gu Qingqing dengan ekspresi jijik, dan berkata, "Kotor sekali. Cepat bersihkan."     

Wajahnya sendiri juga dicuci Welsh kecil. Mengapa cuma aku sendiri yang harus membersihkannya? pikir Gu Qingqing. Ia menoleh untuk melirik Leng Sicheng dan hanya melihat pria itu mengeluarkan sebuah sapu tangan untuk menyeka wajahnya juga. Setelah digunakan, ia melemparkan sapu tangan itu kepada Sekretaris Cheng. Gu Qingqing juga menyeka wajahnya sampai bersih.     

Leng Sicheng segera berkata pada Gu Qingqing, "Kamu turun dari sisi lain."     

Kedua orang turun mobil dari dua sisi mobil. Kemudian, Welsh kecil berlari dan datang lagi ke arah mereka. Tetapi, Leng Sicheng cepat-cepat memeluk Welsh kecil dan menghentikan keinginan makhluk kecil itu untuk melompat ke arah Gu Qingqing.     

Sepasang pria dan wanita beserta satu anjing berjalan maju. Ada beberapa mobil yang terparkir di lapangan. Tanpa perlu dilihat, pasti mereka sudah tahu dengan jelas bahwa ada banyak orang di dalam rumah. Bagkan, sebelum mereka masuk, sudah terdengar suara tawa dari dalam.     

Luo Qingxue berjalan keluar terlebih dahulu. Saat ia melihat kedua orang dan satu anjing datang, ia segera tersenyum dan menyambut mereka, "Sudah datang? Mari masuk."     

Begitu Leng Sicheng sampai di depan pintu, Xu Zijin yang berada di dalam langsung menarik Nie Zhining dan berlari keluar untuk menyapa, "Kakak Sicheng, kamu sudah kembali?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.