Kisah Istri Bayaran

Berjalan ke dalam Hati (5)



Berjalan ke dalam Hati (5)

0Gu Qingqing mengangguk lagi.     
0

Leng Sicheng mengangkat matanya, melirik Gu Qingqing dengan dingin, dan bahkan tidak memasang senyuman sedikitpun di wajahnya. Leng Sicheng memiliki ekspresi tenang dan dingin, tetapi apa yang dikatakannya adalah hal yang sangat 'tidak tahu malu'.     

"Jadi… Sesuai dengan ketekunan dan penghematan, serta demi menghargai sumber air, kita lebih baik tidak boros menggunakan air. Bagaimanapun, bak mandi cukup besar. Aku juga bisa menyisakan setengah tempat bak mandi untukmu."     

Gu Qingqing sontak tercengang, Apa yang Leng Sicheng katakan? Ketekunan dan penghematan, menghargai sumber air, bak mandi cukup besar… Maksudnya, kami berdua berbagi bak mandi dan mandi bersama?     

"Apa yang kamu katakan?"     

Leng Sicheng mengangkat matanya, namun bahkan tidak ada gerakan apa pun di pupil mata kuningnya. Ia hanya sedikit mengernyit dan melihat seluruh tubuh Gu Qingqing secara dengan cermat. Kemudian, ia cepat-cepat menarik kembali pandangannya dengan ekspresi menjijikkan dan cemberut.     

"Meskipun figur tubuhmu… Tidak agung di bagian atas, bagian bawah juga tidak cukup menonjol. Meskipun pinggangmu ramping, tetap tidak dapat dibandingkan dengan para penari profesional yang biasa melakukan gerakan sulit. Siapa yang kemarin menyuruhku menikahimu yang tidak berguna ini? Lupakan saja. Aku hanya akan menyusahkan diri jika mandi denganmu."     

Setelah Gu Qingqing mendengar kata-kata Leng Sicheng, ia menjadi sangat marah.     

Ibumu! Sesuai maksud Leng Sicheng, pria itu bersedia untuk 'sengaja untuk merendahkan status bangsawannya untuk menyerah pada orang yang berstatus rendah' dan mandi bersama dengan aku yang 'tidak layak' dengannya? Atau, Leng Sicheng sedang memberikan hadiah kepada bawahannya?     

Melihat mata Leng Sicheng yang menyipit dan mendengar omongan kosongnya itu, Gu Qingqing merasa seolah-olah ia masih harus berterima kasih pada pria itu. Ia pun menggerutu dalam hati, Jika ingin mandi, kamu mandi saja sendiri! Aku tidak akan menemanimu!     

Jawaban yang Gu Qingqing berikah kepada Leng Sicheng adalah berbalik badan dan berlari ke kamar mandi. Kemudian, ia menutup pintu kamar mandi hingga mengeluarkan suara yang keras.     

Leng Sicheng terhenyak dan membeku. Ketika ia hendak bereaksi kembali, Gu Qingqing telah bergegas ke kamar mandi dan terlebih dahulu menutup pintu. Ekspresi Leng Sicheng menjadi gelap dan ia berteriak, "Gu Qingqing, buka pintunya!"     

Siapa yang akan membuka pintu itu? Gu Qingqing juga tidak bodoh. Mana mungkin ia membukakan pintu dan membiarkan Leng Sicheng masuk untuk mengganggunya?     

"Gu Qingqing, buka pintunya!" seru Leng Sicheng dengan suaranya yang dalam sambil berdiri di luar pintu.     

Apakah aku bersikap terlalu baik kepada Gu Qingqing? Dia bahkan berani menutup pintu! pikir Leng Sicheng kesal.     

Leng Sicheng melangkah lebar ke arah kamar mandi dan mencoba untuk membuka pintu. Gu Qingqing dengan cepat menyadarinya dan langsung memutar kunci hingga pintu tertutup dengan rapat. Sekarang Leng Sicheng menjadi sangat marah.     

Sepertinya wanita ini tidak bisa dimanjakan. Jika bersikap baik padanya, dia langsung berani bersikap keterlaluan! Baik, jika kamu tidak membuka pintu untuk membiarkan aku masuk, aku juga tidak akan membiarkanmu keluar! pikir Leng Sicheng lagi.     

Suara Leng Sicheng menjadi dalam dan ia mencibir, "Gu Qingqing, aku memperingatkanmu untuk terakhir kalinya. Kamu tidak mau membuka pintunya?"     

Gu Qingqing tidak bodoh. Ia tidak menanggapi Leng Sicheng dan ia juga tidak bergerak. Ia hanya menempelkan telinganya di pintu untuk mendengar pergerakan luar.     

"Kamu tidak mau membuka pintu, ya? Baik. Kalau begitu, kamu juga tidak perlu keluar. Kamu tidur saja di kamar mandi malam ini!"     

Begitu mendengar suara dingin Leng Sicheng, Gu Qingqing juga tercengang. Kemudian, ia seperti mendengar suara kabinet yang bergerak. Leng Sicheng sepertinya memindahkan barang, seperti meja di samping tempat tidur, dan mendorongnya ke depan pintu kamar mandi hingga memblokirnya. Gu Qingqing tidak bisa keluar!     

Aku pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tapi aku tidak pernah melihat orang yang begitu tidak tahu malu seperti ini! batin Gu Qingqing. Ia menggerakkan pintu dengan cemas, tetapi ia kemudian mendengar ada suara sesuatu yang menahan di pintu.     

Leng Sicheng yang masih berada di luar berkata dengan dingin, "Bukankah kamu suka menggunakan kamar mandi sendirian? Aku akan memberikannya padamu. Sendirian mandi hingga puas."     

Setelah itu, terdengar suara langkah kaki Leng Sicheng yang menjauh. Tetapi, apa yang Gu Qingqing tidak tahu adalah suara langkah kaki Leng Sicheng yang menjauh itu hanyalah pura-pura. Sebenarnya… Leng Sicheng memindahkan meja samping tempat tidur secara diam-diam, lalu bersembunyi di samping pintu dengan tenang untuk menunggu Gu Qingqing keluar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.