Kisah Istri Bayaran

Bertemu Lagi (1)



Bertemu Lagi (1)

0Leng Sicheng ingin mencium Qiao Mianmian dan ingin berkomunikasi dengannya. Ia ingin tinggal di sisinya dan ingin melanjutkan perasaan baik yang jarang terjadi. Leng Sicheng tiba-tiba meraih tangan Gu Qingqing dan mengejutkannya.     
0

Gu Qingqing mengira bahwa Leng Sicheng marah lagi, jadi ia segera berkata, "Aku… Aku ingat. Kamu…"     

Tidak mau melepaskan tanganku? Gu Qingqing hanya bisa melanjutkan dalam hati.     

Tanpa diduga, Leng Sicheng malah memegang tangan Qiao Mianmian semakin erat dan semakin erat. Kemudian, pria itu mencondongkan tubuhnya. Sebuah wajah tampan perlahan mendekati Gu Qingqing dan hanya tersisa jarak 5 cm dari wajah wanita itu.     

Leng Sicheng begitu dekat sehingga Gu Qingqing segera menjadi gugup. Ia memundurkan kepalanya tanpa sadar dan di saat yang bersamaan, tangannya juga sedikit melawan. Ia ingin mencoba melarikan diri dari ikatan Leng Sicheng. Pengalaman yang tak terhitung jumlahnya di masa lalu telah mengajari Gu Qingqing bahwa jika Leng Sicheng begitu mendekatinya, akhirnya mungkin akan sangat tragis.     

Begitu melihat Gu Qingqing mundur dan tangannya yang berusaha untuk melarikan diri, Leng Sicheng menjadi lebih tenang. Ia melonggarkan pegangannya sedikit. Begitu Leng Sicheng melonggarkan tangannya, Gu Qingqing segera menarik kembali tangannya. Ia pun menatap tangan Gu Qingqing yang perlahan-lahan meninggalkan telapak tangannya.     

Suhu tubuh Gu Qingqing dan sentuhan kulit lembut jemarinya membuat hati Leng Sicheng merasakan sedikit rasa gembira. Namun, saat ia masih ingin mengatakan sesuatu, Sekretaris Cheng yang berada di lantai bawah tiba-tiba menekan klaksonnya. Tampaknya suara klakson itu sedang mendesak, sekaligus sedang mengingatkan… Tentang hubungannya yang tidak berharapan ini.     

Leng Sicheng tiba-tiba menarik kembali tangannya dan meletakkannya di belakang punggungnya. Wajahnya dengan cepat kembali ke ekspresi tenang seperti sebelumnya. Ia melirik Gu Qingqing dari atas dan tatapannya juga dengan cepat kembali terlihat seperti biasanya.     

Wajah Gu Qingqing menunjukkan sedikit ekspresi bahagia, seakan baru saja 'selamat setelah melalui bencana'. Ekspresinya menunjukkan seolah-olah ia sama sekali tidak ingin dekat-dekat dengan Leng Sicheng.     

Leng Sicheng menyadari pandangan bahagia di wajah Gu Qingqing. Rasanya sakit hingga ia hanya bisa menarik napas dingin, mengambil dua langkah mundur, dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Setelah itu, Leng Sicheng segera berbalik dan melangkah lebar keluar dari ruangan.     

Langkah Leng Sicheng seakan membawa embusan angin yang menyapu seluruh udara di sekitarnya. Gu Qingqing sepertinya mendadak menyadari sesuatu. Ia tiba-tiba mengangkat selimutnya dan turun dari tempat tidur.     

Gu Qingqing tahu Leng Sicheng tidak memiliki banyak waktu dan ia juga tahu Leng Sicheng akan segera pergi. Tetapi, ia hanya ingin melihat Leng Sicheng sekali lagi dan ingin berbicara dengannya. Bahkan, meskipun itu hanya menyampaikan ucapan 'Selamat tinggal' yang sederhana.     

Begitu Gu Qingqing turun dari tempat tidur, aliran panas mengalir keluar dari bagian bawah perutnya. Langkah kaki Leng Sicheng juga semakin lama menjadi semakin cepat dan tak lama kemudian, pria itu turun ke lantai bawah.     

Drak... Drak... Drak...     

Gu Qingqing bisa mendengar derap langkah pria itu, namun ia tidak dapat mengejar Leng Sicheng. Ia berpikir sebentar, lalu berjalan ke tepi jendela dan membuka jendela.     

Sekretaris Cheng telah selesai mengemasi barang-barang Leng Sicheng. Leng Sicheng sendiri juga sudah sampai di lantai bawah. Pria itu hendak menarik pintu mobil dan masuk ke dalam mobil dengan wajah dingin. Namun, tiba-tiba terdengar suara dari belakang.     

Brak!     

Leng Sicheng menoleh tanpa sadar dan melihat Gu Qingqing membuka jendela. Wanita itu berdiri di tepi jendela dan melihat Leng Sicheng dengan sedikit khawatir. Khawatir? Gu Qingqing khawatir padaku? Bagaimana mungkin? pikir Leng Sicheng.     

Leng Sicheng tidak akan lupa bahwa Gu Qingqing baru saja menarik kembali tangannya dengan kuat dan mundur untuk menghindarinya, kemudian ekspresinya terlihat gembira setelah berhasil melepaskan diri.     

Jakun Leng Sicheng bergerak naik turun. Cahaya di matanya berkedip beberapa kali. Akhirnya, Leng Sicheng tetap membuka pintu mobil dan masuk ke dalam mobil.     

Melihat Leng Sicheng masuk ke dalam mobil, Gu Qingqing agak cemas. Mungkin, ini pertama kalinya Leng Sicheng meninggalkan samping tempat tidurnya dan pergi ke tempat yang jauh. Gu Qingqing hanya ingin mengucapkan selamat tinggal padanya.     

"Selamat jalan!"     

Begitu Leng Sicheng menutup pintu mobil, ia langsung mendengar suara teriakan Gu Qingqing dari belakang. Jelas terdengar sedikit kekhawatiran di suara wanita itu. Tepat saat mobil baru saja dinyalakan, Leng Sicheng menoleh ke belakang dan melihat Gu Qingqing masih berdiri di tepi jendela. Gu Qingqing melambaikan tangannya dan mengucapkan selamat tinggal padanya dari kejauhan.     

Leng Sicheng melihat Gu Qingqing yang perlahan-lahan bergerak menjauh darinya. Tiba-tiba ia memikirkan sesuatu dan mendadak berteriak, "Hentikan mobilnya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.