Kisah Istri Bayaran

Ketegangan Yang Mendahului Konflik (6)



Ketegangan Yang Mendahului Konflik (6)

0Di dalam ruangnya, Lin Zhouyi menerima dokumen yang diberikan Gu Qingqing seraya tersenyum, "Nona Gu, sebenarnya tadi .…"     
0

"Presiden Lin, maaf. Karena membantuku bicara, Xu Zijin jadi ikut menghinamu, aku benar-benar minta maaf." Gu Qingqing sepertinya sangat marah. Wajahnya masih tegang, pipinya merah, ia tampak berdiri tegas.      

"Tidak apa-apa, sebenarnya ...." Apa yang dikatakan Xu Zijin juga tidak salah, Lin Zhouyi memang memiliki niat untuk mendekati Gu Qingqing.      

Tapi ada sisi baiknya juga dengan keonaran yang dibuat Xu Zijin tadi. Setidaknya kedepannya jika Lin Zhouyi dekat dengan Gu Qingqing, orang lain tidak akan mencurigai mereka.      

"Presiden Lin?" Gu Qingqing sedikit bingung, namun Lin Zhouyi hanya tersenyum, "Maksudku kamu tidak perlu marah padanya sampai seperti itu."     

Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, namun tidak menanggapinya dengan serius.      

"Sudah, dokumen ini akan aku baca nanti, tapi hari ini mungkin perlu kerja OT. Malam ini kamu ada waktu?"     

"Presiden Lin, sebenarnya .…" Gu Qingqing ingin mengatakan bahwa ia ingin mengambil cuti sore hari. Hari ini sudah Senin, Leng Sicheng berjanji akan membebaskan kakaknya keluar sore ini, jadi ia ingin pulang sore.      

Malam ini ia juga sudah janji pada Leng Sicheng kalau akan menghadiri ulang tahun kampus dengannya. Meskipun namanya acara ulang tahun kampus, namun Leng Sicheng dan Xu Zipei akan duduk di atas panggung, sedangkan Gu Qingqing hanya akan duduk di pojok bawah panggung, sebenarnya itu tidak penting.      

"Malam ini kamu ada urusan?" Lin Zhouyi tentu saja mengetahui urusan Gu Qingqing, ia sengaja bertanya.      

"Tapi aku butuh laporan ini segera, lusa jam sepuluh pagi sudah harus dikumpulkan. Kamu juga tahu pihak lain sangat susah dipuaskan. Tadinya aku masih memikirkan hari ini dan besok harus OT, dan setelah mengumpulkan laporan ini mau meliburkan perusahaan untuk beberapa hari."     

"Ma, maaf. Hari ini aku bahkan mungkin harus pulang cepat. Maafkan aku." Gu Qingqing mengangkat kepalanya, "Atau besok aku begadang di sini saja?"     

"Tidak apa-apa." Lin Zhouyi menggelengkan kepalanya, "Kalau begitu hari ini dan besok kamu harus bekerja dengan keras agar cepat selesai."     

"Baik." Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, kemudian ia pun keluar dari ruangan Lin Zhouyi. Xu Zijin yang di luar sudah mau selesai membereskan barangnya, melihat Gu Qingqing keluar, ia pun memelototinya geram.      

Gu Qingqing juga malas mau berbicara dengan Xu Zijin. Sejak awal ia tidak pernah menganggap Xu Zijin sebagai saingannya. Lagi pula ia sudah mengalahkan wanita itu, jadi ia sama sekali tidak mempedulikan perasaan Xu Zijin terhadapnya.      

Gu Qingqing bekerja terus hingga jam empat sore, kemudian sekretaris Cheng menelponnya, "Nyonya, surat pembebasan dengan jaminan sudah diajukan oleh pengacara dan sudah disetujui. Tapi masih ada proses yang harus dilalui, abang Nyonya paling cepat besok sore sudah bisa dibebaskan."     

"Benarkah? Yang penting bisa bebas saja." Yang penting bisa dibebaskan, setidaknya tidak perlu menderita lagi di dalam penjara.      

"Lalu presiden Leng mengatakan kalau hari ini dia mau hadir di acara kampus, dan ingin menjemput Nyonya lebih cepat agar ada waktu untuk merias diri."     

Merias diri? Gu Qingqing merasa dirinya bukan tamu undangan, jadi tidak perlu seperti Xu Zipei, harus berdandan dengan cantik dan muncul di hadapan semua orang.      

"Ini … aku masih ada pekerjaan yang harus segera diselesaikan, mungkin aku akan datang telat. Tapi aku pasti akan hadir, bagaimanapun juga itu ulang tahun kampus kan. Oh ya, aku bukan tamu undangan, jadi sepertinya tidak perlu dandan secara khusus, kan?"     

"Baik, kalau begitu apakah Nyonya perlu dijemput sopir?"     

Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, "Tidak perlu, aku belum tahu kapan aku bisa pulang kerja. Tidak apa, jarak dari Xu Yi menuju Universitas N tidak terlalu jauh, nanti aku cukup naik kereta bawah tanah atau taksi saja. Aku masih ada pekerjaan, aku tutup dulu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.