Kisah Istri Bayaran

Pertama Kali (6)



Pertama Kali (6)

0"Kamu .…" Beberapa saat kemudian, akhirnya Leng Sicheng membuka mulut. Ia hanya mengatakan satu kata, namun jantung Gu Qingqing sudah berdebar. Bukan karena senang, melainkan karena tegang.     
0

"Masih sakit?"     

Pertanyaan Leng Sicheng ini membuat Gu Qingqing tidak dapat menjawab untuk waktu yang lama.     

Awalnya Leng Sicheng sangat bersemangat karena mabuk, dan melakukannya secara alami. Kemudian, Leng Sicheng seolah mendapat kekuatan entah dari mana, mungkin karena ia sangat menyukai Gu Qingqing dan ingin memeluknya untuk seumur hidup!     

Ia kemudian memeluk wanita yang menahan tangis itu. Saat mulai sadar, ia pun tak tahu harus bagaimana.     

Leng Sicheng diam-diam memang sudah menyukai Gu Qingqing, tapi ia sangat mengerti, orang yang disukai Gu Qingqing adalah Nie Zhining. Kini Gu Qingqing dan Nie Zhining sudah pacaran, kelakukan Leng Sicheng ini, apakah benar-benar tidak dihitung sebagai tindakan memperk*sa?     

Leng Sicheng tidak pernah memikirkan masalah tanggung jawab hukum. Hanya saja, ia juga tak tahu harus bagaimana saat melihat Gu Qingqing yang menahan air mata dengan tubuh gemetar di pelukannya. Ia hanya bisa berbaring di sebelah Gu Qingqing tanpa tahu harus mengatakan apa.     

Kini hatinya sangat kacau, namun hati Gu Qingqing lebih kacau lagi. Ia tidak mengerti kenapa Leng Sicheng bisa tiba-tiba melakukan hal seperti ini kepadanya, ia juga tidak mengerti apa yang dipikirkan pria tersebut.     

Kedua orang dengan isi hati yang kacau itu sedang berbaring bersebelahan di satu tempat tidur. Sampai akhirnya tidak ada yang mengetahui bagaimana cara membuka mulut untuk mengatakan sesuatu.     

Pada saat ini, Leng Sicheng mengambil inisiatif duluan, ia menanyakan pertanyaan mengenai masalah ini … lantas Gu Qingqing harus bagaimana menjawabnya?     

Gu Qingqing bisa mengatakan, ia sama sekali tidak merasakan momen ini sebagai sesuatu yang indah dan menyenangkan. Ia hanya merasakan rasa sakit!      

Apalagi Leng Sicheng melakukannya hanya karena mabuk, dan hatinya sudah dipenuhi dengan nafsu. Ditambah lagi, Gu Qingqing sudah mau ke luar negeri, yang malah membuat amarah Leng Sicheng bertambah. Karena hal seperti ini juga pertama kalinya bagi Leng Sicheng, selain melanjutkan tindakannya, ia sama sekali tidak mengerti bagaimana cara mengendalikan tenaganya, dan sepertinya sudah menyakiti Gu Qingqing!     

Kini saat Leng Sicheng sadar, ia benar-benar ingin menampar wajahnya sendiri beberapa kali. Ia sudah kasar pada wanita, terutama pada wanita yang ia cintai, ia benar-benar adalah bajing*n bod*h!     

"Aku .…" Ketika Gu Qingqing mau mengatakan sesuatu, ponselnya kembali berdering, ada telepon dari Nie Zhining yang suaranya terdengar lembut, "Qingqing, kamu belum tidur, 'kan? Aku sudah mau pulang, kamu mau makan apa, mau aku belikan makanan?"     

Entah kenapa, mungkin karena tadi terlalu sakit, juga mungkin karena hatinya kini terlalu kacau, atau juga mungkin karena Gu Qingqing tidak tahu harus bagaimana menghadapi Leng Sicheng, Nie Zhining, Xu Xipei dan yang lainnya, kini semua emosi sedang berkumpul dalam satu titik yang berusaha ia tekan, tapi tetap tidak bisa. Gu Qingqing merasa sedikit menderita, "Zhining, aku .…"     

Gu Qingqing berusaha mengendalikan suaranya, namun suaranya tetap terdengar gemetar.     

"Kamu kenapa?" Nie Zhining terkejut, "Ada apa? Kenapa kamu sepertinya sedang menangis?"     

"Aku … tadi sepertinya ada seekor ulat. Aku kaget saat malam-malam ke toilet. Tidak ada apa-apa." Gu Qingqing berusaha mengendalikan emosinya, kemudian mengatakan, "Aku sudah mau tidur, tidak mau makan, kamu makan saja."     

Mendengar Gu Qingqing berkata demikian, Nie Zhining pun merasa lega, lalu ia tersenyum, "Baik, kalau begitu kamu istirahat yang baik, selamat malam."     

"Selamat malam."     

Setelah menutup panggilan telepon dari Nie Zhining, Gu Qingqing berusaha mengendalikan emosinya dengan paksa, kemudian dari belakangnya, tiba-tiba ada sebuah tangan terulur ke arahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.