Kisah Istri Bayaran

Untuk Dia (10)



Untuk Dia (10)

0"Masalah apa?" Leng Sicheng tidak berniat untuk menyembunyikan masalah acara ulang tahun Xu Zipei, hanya saja, dia sama sekali tidak mementingkan masalah ini.     
0

Xu Zipei hanya ingin ia menyerahkan kado langsung ke tangannya, kan? Ia sudah meminta sekretaris Cheng membelinya. Leng Sicheng cukup memberikan kado di depan umum untuk membantu menaikkan reputasi Xu Zipei saja, dan ini merupakan masalah kecil baginya.     

Sedangkan kompetisi Gu Qingqing, Leng Sicheng sengaja menolak dua pertemuan dengan tamu, dan memaksa meluangkan waktu hanya untuk datang melihat Gu Qingqing.     

"Akhir-akhir ini … apa benar tidak ada masalah besar? Seperti, wawancara, acara yang besar, perjamuan, atau yang lain?" Gu Qingqing melihat Leng Sicheng dengan tatapan penuh pertanyaan.     

Leng Sicheng yang kebingungan pun menjawab, "Sepertinya tidak ada."     

Rutinitas kehidupan Leng Sicheng tidak pernah berubah, selain membaca dokumen, mensurvei ke lapangan, mengurus masalah HRD, paling ia juga ikut menghadiri perjamuan, kadang-kadang menerima wawancara. Tapi semua ini tidak ada yang spesial bagi Leng Sicheng.     

Kebetulan saat ini, ponsel Leng Sicheng berdering, sekretaris Cheng menelpon menyuruhnya untuk kembali bekerja.     

Karena Leng Sicheng sudah menolak dua pertemuan, jadi dua hari ini mungkin dia harus bekerja hingga tengah malam lagi. Leng Sicheng menutup panggilan telepon tersebut kemudian melihat Gu Qingqing, "Kamu mau ke Xu Yi atau ke tempat lain? Biar aku antar."     

"Tidak usah, kamu masih ada urusan, kamu pergi saja dulu." Gu Qingqing menundukkan kepalanya, kemudian dia menemukan bahwa ponsel Leng Sicheng sepertinya berbeda dengan yang sebelumnya.      

Jika Gu Qingqing tidak salah ingat, Leng Sicheng pernah mengatakan bahwa ponsel mereka adalah ponsel couple yang dibuat secara khusus. Leng Sicheng bahkan menyuruhnya harus menggunakan ponsel ini terus, dan tidak boleh membuangnya.     

"Ponselmu .…"     

"Oh, yang sebelumnya rusak." Kata Leng Sicheng seraya menyimpan ponselnya ke dalam tas dengan tenang.     

Iya juga, Leng Sicheng kini sudah bosan terhadap Gu Qingqing, apalagi hanya sebuah ponsel. Sekretaris Cheng tiba dengan cepat, Leng Sicheng lalu berkata lagi, "Sebaiknya aku mengantarmu pulang saja."     

"Tidak usah." Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, dia berjalan ke tepi jalan dan menghentikan sebuah taksi.      

Ketika Gu Qingqing membuka pintu mobil dan ingin masuk ke dalam taksi, Leng Sicheng bertanya dengan tegang, "Kamu … jangan-jangan memang ingin belajar ke luar negeri?"     

Gu Qingqing tertegun, dia masuk dulu ke dalam mobil, kemudian berkata dengan tenang, "Kamu adalah pihak sponsornya. Aku bisa pergi atau tidak, semuanya tergantung kamu mau memberikan uangnya atau tidak."     

Jika tidak menginginkan Gu Qingqing pergi, Leng Sicheng cukup tidak memberikan uangnya. Jika Leng Sicheng ingin Gu Qingqing pergi jauh-jauh agar bisa bersama dengan Xu Zipei, dia cukup memberikan uangnya saja.     

Setelah selesai mengatakan kalimat ini, Gu Qingqing menutup pintu mobil, taksi itu pun langsung berjalan pergi, meninggalkan Leng Sicheng sendirian di belakang dengan suasana hati yang kacau.     

Leng Sicheng lalu memerintah sekretaris Cheng, "Kamu, pergi cari tahu sebenarnya apa yang terjadi di belakang panggung kompetisi tadi. Jika Xu Zijin sudah berbuat curang … aku tidak akan melepaskannya begitu saja!"     

Leng Sicheng tidak peduli siapapun orangnya, jika ada yang membuat Gu Qingqing sedih, maka ia akan membuat orang itu tidak sedih seumur hidup!      

Sebelumnya Leng Sicheng merasa dirinya sebagai laki-laki, apalagi Xu Zijin perempuan, dia malas mau bermasalah dengan Xu Zijin. Lagi pula juga bukan masalah yang besar, paling hanya adu mulut saja.     

Namun kali ini, jika benar seperti yang dikatakan Lin Zhouyi, Xu Zijin sudah berbuat curang dalam kompetisi dan hampir menghancurkan pekerjaan tercinta Gu Qingqing, maka Leng Sicheng pasti tidak akan memaafkannya!     

"Baik." Mobil Leng Sicheng mulai berjalan, semakin berjalan semakin menjauh.     

 ----     

Pada saat yang sama, di dalam mobil keluarga Xu.     

Setelah mendengarkan deskripsi Xu Zijin, Xu Zipei pun terdiam.     

Diam-diam mengganti konten video orang, bahkan orang itu telah berhasil membalikkan kemenangan. Xu Zipei sungguh tidak tahu harus memarahi Xu Zijin yang terlalu bodoh atau harus mengatakan Gu Qingqing terlalu hebat. Pantas saja Xu Zijin tidak berani membantah ketika Lin Zhouyi mengatakan ingin memecatnya.     

Namun Xu Zijin yang ada di hadapan Xu Zipei, jika mengatakan nada bicara Xu Zijin terdengar sedih, sebenarnya lebih tepatnya adalah … nada bicaranya terdengar takut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.