Kisah Istri Bayaran

3 Tahun Yang Lalu, 3 Tahun Kemudian (12)



3 Tahun Yang Lalu, 3 Tahun Kemudian (12)

0"Presiden Lin, terima kasih." Gu Qingqing menganggukkan kepalanya kepada Lin Zhouyi, kali ini tatapannya terlihat sangat tulus.     
0

Lin Zhouyi juga tidak mengerti apakah ini hanya perasaannya saja atau bukan, tapi dia merasa ketika Gu Qingqing sedang berbicara, seolah ada binar indah di pupil matanya.     

"Sama-sama." Lin Zhouyi menundukkan kepalanya dan tersenyum. Ia tidak mengetahui apa alasan Gu Qingqing bertengkar dengan Leng Sicheng, tapi … dia sangat berharap mereka bisa bertengkar terus, sebaiknya Gu Qingqing tidak bisa akur dengan Leng Sicheng seumur hidup!     

Namun di luar dugaan Lin Zhouyi, setelah Gu Qingqing mendengarkan nasehatnya, Gu Qingqing kembali ke tempat kerjanya dan bekerja dengan serius. Namun begitu tiba jam istirahat makan siang, dia langsung bergegas ke ruang istirahat untuk menelpon Leng Sicheng.     

Namun yang tragis adalah, ketika Gu Qingqing menelpon Leng Sicheng, pria itu sedang sibuk bekerja. Kebetulan Leng Sicheng juga sudah pergi ke luar kota. Sebelumnya ia sudah menunda terlalu banyak pekerjaan, kini pekerjaannya sudah menumpuk setinggi gunung.     

Ia sudah membeli ponsel baru, namun karena kini dia sedang berada di luar kota, baterai ponselnya juga sudah habis dan tidak ada tempat untuk mengisi daya, Gu Qingqing malah kebetulan meneleponnya di saat seperti ini.     

Masih belum aktif?     

Gu Qingqing mengerutkan keningnya, namun dia tidak ingin terlalu memikirkan masalah ini.      

Malam ketika ia pulang kerja, dia melihat mobil Leng Sicheng sedang parkir di depan halaman. Gu Qingqing yang tadinya masih tidak bersemangat pun hidup kembali antusias seketika. Dengan langkah yang cepat dia masuk ke dalam rumah, pelayan rumah menyambut kepulangannya, "Nyonya, sudah pulang?"     

Gu Qingqing langsung bertanya, "Dia sudah pulang?"     

"Dia? Apa maksud Nyonya Tuan? Dia belum pulang." Pelayan itu tampak bingung.     

"Tapi mobilnya ada di luar!" Gu Qingqing jadi panik.     

Sejak Leng Sicheng pergi, semalam dia tidak pulang ke rumah, hari ini juga tidak menelepon. Dalam dua hari ini, satu-satunya kesempatan mereka bisa berkomunikasi adalah saat Leng Sicheng menutup panggilan teleponnya tadi.      

Gu Qingqing tidak tahu Leng Sicheng ke mana, juga tidak tahu pria itu sekarang ada di mana. Dia juga tidak tahu … apakah Leng Sicheng sedang jalan bersama Xu Zipei atau wanita lain!     

"Oh, itu supir yang ditunjuk untuk membawa mobil pulang ke rumah beberapa jam yang lalu, katanya mobil ini parkir di STAR lusa kemarin."     

Lusa kemarin, itu adalah hari mereka berdua bertengkar. Ternyata Leng Sicheng benar-benar pergi ke STAR, dia benar-benar pergi minum dengan Xu Zipei!     

"... Baiklah." Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, kemudian dia bertanya lagi, "Lalu, apa tadi dia pulang ke rumah? Atau, apa kamu menerima telepon darinya?"     

Pelayan berpikir sejenak kemudian menjawab, "Tidak ada. Cuma ada sekretaris Cheng pulang satu kali, sepertinya untuk mengambil dokumen, lalu dia langsung pergi setelah mengambil dokumen tanpa mengatakan kapan akan pulang ke rumah."     

Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, cahaya di dalam matanya mulai meredup, "Baik."     

Pelayan melihat bahu Gu Qingqing yang menurun dengan lesu, dia lalu bertanya lagi, "Nyonya, malam ini mau makan apa?     

Gu Qingqing tidak memberikan jawaban, dia langsung berjalan masuk ke kamarnya.     

Begitu masuk ke dalam kamar, ia langsung melemparkan badannya ke tempat tidur yang empuk itu, lalu memeluk bantal dan menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal.     

Ia berpikir kembali, waktu itu selain dirinya meminta Leng Sicheng membantu menyelamatkan kakaknya, dia juga tidak melakukan hal lain yang sudah membuat pria itu marah. Tapi kenapa tiba-tiba sikap Leng Sicheng berubah drastis?     

Jangan-jangan, kutukan 3 bulan itu memang sudah tiba, dan Leng Sicheng sudah tidak lagi tertarik padanya?     

Langit di luar mulai berubah dari kemerahan menjadi kehitaman, Gu Qingqing berbaring di atas tempat tidur, tidak ingin bergerak. Dia membalikkan badannya, ketika dia sedang bimbang harus bagaimana melanjutkan hubungannya dengan Leng Sicheng, tiba-tiba ponselnya berdering. Ia pun langsung meloncat dari tempat tidur dan mengambil ponselnya!     

Apakah Leng Sicheng telepon? Dia yang menelpon? Kalaupun bukan Leng Sicheng, sekretaris Cheng juga boleh!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.