Kisah Istri Bayaran

Jadilah Pacarku (19)



Jadilah Pacarku (19)

0Leng Sicheng tidak memperdulikan Xu Zipei, dia berjalan menuju parkiran mobilnya. Xu Zipei tetap berkata sambil tersenyum, "Kamu takut Qingqing salah paham ya? Bagaimana kalau aku menjelaskannya nanti nanti setelah pulang?"     
0

Padahal Leng Sicheng sudah mau membuka pintu mobil, tangannya sudah masuk ke dalam saku celana, sudah mengeluarkan kunci mobil, namun ketika dia mendengar kata-kata Xu Zipei, gerakannya pun terhenti.     

Takut Gu Qingqing salah paham? Lucu sekali, dirinya tidak pernah masuk ke dalam hati Gu Qingqing, jadi mana mungkin salah paham?     

Walaupun sebelumnya wanita itu merasa sedikit cemburu karena kedekatannya dengan Xu Zipei, namun kini hati Gu Qingqing sudah dipenuhi Nie Zhining, mana mungkin akan terpengaruh dengan kemesraan antara Leng Sicheng dan Xu Zipei? Lucu sekali!     

Xu Zipei melihat Leng Sicheng mengeluarkan kunci mobil, membuka kunci mobil. Tangan Leng Sicheng sudah memegang gagang pintu, tapi Xu Zipei tetap membujuk, "Tapi kamu sudah minum alkohol, kalau kamu menyetir dalam kondisi seperti ini, kamu bisa kecelakaan. Bagaimana kalau memanggil supir pengganti?"     

Kecelakaan!     

Badan Leng Sicheng membeku dalam sekejap! Ia seolah teringat kembali dengan malam hujan waktu itu, di jalan raya yang gelap gulita, mobilnya berbelok secara tergesa-gesa, lampu mobil yang menusuk mata, dan … hatinya terasa berat ketika mobilnya menabrak sesuatu!     

"Atau kami antar pulang saja? Asistenku sengaja tidak minum, lagi pula sangat tidak baik bagimu untuk menyetir mobil setelah minum alkohol. Apalagi sekarang sudah gelap, susah melihat dengan jelas. Kamu adalah pengelola grup Leng dan Huang Ting Entertainment, kalau terjadi sesuatu yang buruk padamu, kami sebagai pemegang saham akan mengalami kerugian yang besar, kan?"     

Leng Sicheng akhirnya tidak menolak. Tanpa mengatakan apa pun, dia menarik kembali tangannya, dan tidak jadi membuka pintu mobilnya, dia menyimpannya kembali ke dalam sakunya.     

Sementara itu, asisten sudah membuka pintu mobil Xu Zipei, Leng Sicheng langsung masuk ke dalam tanpa melihatnya. Setelah masuk ke dalam mobil, dia pun duduk diam, tidak mengatakan apa pun.     

Xu Zipei sepertinya juga dapat melihat bahwa Leng Sicheng sedang bertengkar dengan Gu Qingqing, namun mengenai masalah apa, sementara ini ia masih belum mengetahuinya. Yang ia tahu hanyalah, pria ini tidak suka ada orang yang mengganggunya saat sedang marah.     

Xu Zipei membahas pekerjaannya bersama asistennya dengan suara pelan, berpura-pura tidak memperdulikan Leng Sicheng.      

Hanya saja, terkadang ketika Xu Zipei mengangkat kepalanya, dia akan secara 'tidak sengaja' melirik Leng Sicheng.      

Ia melihat Leng Sicheng hanya menatap ke luar jendela dengan tatapan dingin, hanya lampu jalan yang menyinari badan Leng Sicheng dan memancarkan bayangannya.     

Tatapan Xu Zipei turun ke bawah, kemudian dia melihat sepertinya ada darah di tangan Leng Sicheng yang terkepal?     

Xu Zipei terkejut, tanpa berpikir panjang dia langsung meraih pergelangan tangan Leng Sicheng, dia membalikkan telapak tangannya, kemudian melihat kalau telapak tangan Leng Sicheng telah sobek karena serpihan gelas.      

Kini, darah sedang mengalir keluar. Xu Zipei pun langsung terkejut, "Sicheng, ada apa dengan tanganmu? Terus luka-luka yang ada di badanmu juga, kamu harus memeriksakannya ke rumah sakit!"     

Leng Sicheng tetap diam, dia langsung menarik kembali tangannya dari Xu Zipei, ekspresinya tetap sangat dingin, seolah sama sekali tidak merasakan rasa sakit.     

"Tidak boleh! Luka ini terlalu dalam, kamu harus mengobatinya di rumah sakit dan suntik tetanus, atau lukamu akan terinfeksi!"      

Saat ini Xu Zipei sangat panik. Meskipun dia tidak suka terhadap Gu Qingqing, namun perasaannya untuk Leng Sicheng benar-benar tulus.     

Kebetulan, saat ini mobil sudah memasuki vila Xishan. Begitu mobil Xu Zipei berhenti, Leng Sicheng pun segera membuka pintu dengan tangannya yang tidak terluka. Xu Zipei mengejar keluar, "Sicheng! Tanganmu .…"     

Xu Zipei mengejar beberapa langkah, kemudian dia melihat Leng Sicheng menghentikan langkah kakinya, dan melihat ke atas. Xu Zipei juga ikut berhenti, dan ikut melihat ke atas.     

Ternyata lampu kamar tidur yang di lantai dua masih menyala, Gu Qingqing juga sedang berdiri di balkon kamar tidur. Dia melihat Leng Sicheng dan Xu Zipei yang berdiri di bawah dengan tatapan tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.