Kisah Istri Bayaran

Jadilah Pacarku (2)



Jadilah Pacarku (2)

0Kini Leng Sicheng berpikir kembali, Gu Qingqing yang waktu itu sama seperti Gu Qingqing yang hanya dengan menggunakan beberapa kata sudah dapat membangunkan Nie Zhining dari koma di rumah sakit itu!     
0

Selama kehidupannya, Leng Sicheng akan terus mengingat April Mop 3 tahun yang lalu. Padahal semalam baru saja dijadikan korban lelucon besar oleh Gu Qingqing, namun wajah Gu Qingqing sekarang terlihat begitu panik dan khawatir. Walaupun Nie Zhining sudah berhasil diselamatkan, namun Gu Qingqing tetap merasa cemas. Dengan ekspresi Gu Qingqing, itu semua sudah bisa menjelaskan bahwa Nie Zhining adalah orang yang paling ia pedulikan.     

"Zhining, apa kamu baik-baik saja?!" Gu Qingqing langsung maju, ketika ia mau melihat kondisi Nie Zhining, tiba-tiba ia malah didorong ke samping oleh Xu Zijin, "Dasar brengs*k! Semua ini gara-gara kamu! Gara-gara mau menyelamatkanmu makanya Zhining bisa tertimpa reruntuhan, dasar pembawa petaka!"     

Xu Zijin mendorong Gu Qingqing dengan kuat, lalu karena badan Gu Qingqing memang sedang tidak stabil, maka dorongan tersebut pun membuatnya terhuyung ke belakang dan mau jatuh.     

Ketika Gu Qingqing sudah mau terjatuh ke lantai, ia malah tidak terjatuh, melainkan ada sebuah lengan yang kuat menangkap pundaknya dari belakang.     

Sebuah hawa dingin pun dirasakan oleh Gu Qingqing, ia tertegun, ketika ia membalikkan badannya, ia pun melihat Leng Sicheng sedang berdiri di belakangnya. Leng Sicheng sedang mengerutkan keningnya, kedua matanya menatapnya, dan terlihat sangat mengkhawatirkan dirinya.     

Gu Qingqing tertegun.     

Sebelumnya, ia pernah begitu dekat dengan Leng Sicheng, bahkan lebih mesra lagi. Tidak hanya ketika pertemuan secara formal untuk pertama kalinya dengan Leng Sicheng di acara ulang tahun Xu Zijin, Gu Qingqing sudah berciuman dengan Leng Sicheng di depan umum. Kemudian pernah sekali ketika kaki Gu Qingqing terluka, juga Leng Sicheng yang membawanya ke klinik kampus. Pada saat sedang bekerja di ruang BEM, ia bahkan pernah ditekan ke dinding dan dicium paksa oleh Leng Sicheng.     

Namun selain pertama kali berciuman di depan umum, ini adalah pertama kalinya Leng Sicheng mengambil inisiatif bertindak begitu mesra dengan Gu Qingqing di depan umum!     

Apalagi ketika Gu Qingqing melihat tatapan cemas Leng Sicheng yang tampak begitu nyata.     

Kalau hal ini terjadi dulu, mungkin Gu Qingqing akan merasa senang, kaget, bahkan akan mulai berhalusinasi bahwa mungkin Leng Sicheng sedikit peduli padanya. Apalagi semalam, saat ia menghabiskan waktu bersama Li Youyou, Nie Zhining dan beberapa teman lainnya dengan bermain kartu, dan yang kalah harus memilih truth or dare. Jika tidak mau memilih, hukumannya adalah meneguk satu gelas penuh bir.     

Gu Qingqing kalah, namun karena sifatnya agak pemalu, ia tidak ingin memilih truth yang harus mengatakan isi hatinya. Sementara jika memilih dare, juga sangat memalukan. Li Youyou memilih dare, dan wajahnya penuh dengan tempelan tisu, kemudian harus belajar menggonggong dan bersembunyi di bawah kaki meja, dia sudah melakukan segala macam hal yang bodoh.     

Akan tetapi Gu Qingqing juga tidak pandai minum, beberapa gelas bir saja sudah membuat wajahnya merah pekat dan ia jadi linglung. Namun ada sisi baiknya ketika ia mabuk, yaitu ia akan duduk diam dan tersenyum lugu terhadap orang-orang sekitarnya, tidak akan lari-larian atau loncat-loncatan. Ia juga tidak akan melampiaskan emosinya ketika mabuk.     

Namun, ketika Gu Qingqing kalah dalam permainan kartu lagi, ia tetap mengulurkan tangannya yang sudah gemetaran, bersiap untuk meneguk satu gelas bir lagi.     

Yang duluan merasa ada yang tidak beres adalah Nie Zhining, ia mengerutkan keningnya, nada bicaranya terdengar lembut dan khawatir, "Qingqing, biar aku saja yang minum, ya?"     

Li Youyou merasa tidak seru. Dengan wajah marah yang dipenuhi tempelan tisu, ia merebut gelas bir Gu Qingqing, "Kamu selalu saja memilih untuk minum, ini sudah gelas yang ke berapa? Tidak boleh, kali ini kamu harus pilih salah satu! Ayo pilih, truth or dare?"     

Gu Qingqing melihat wajah Li Youyou penuh dengan tempelan tisu, tanpa ragu ia memilih, "Aku memilih truth."     

Li Youyou langsung bertanya, "Siapa orang yang kamu sukai?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.