Kisah Istri Bayaran

Aku Menolak (17)



Aku Menolak (17)

"Sicheng .…" Ketika Leng Sicheng memanggilnya, Gu Qingqing juga memanggilnya di waktu yang bersamaan.     

Mereka berdua ingin mengatakan sesuatu pada waktu yang sama, Leng Sicheng tertegun sejenak, kemudian ia pun diam, membiarkan Gu Qingqing melanjutkan kata-katanya.     

Gu Qingqing juga sama, ia berhenti sejenak, kepalanya yang menunduk dari tadi akhirnya mendongak dan melihat Leng Sicheng. Gu Qingqing mengerutkan keningnya, tatapannya menunjukkan sedikit amarah, namun juga sedikit berharap. Tatapannya terlihat sangat rumit, membuat Leng Sicheng tidak bisa memahaminya.     

"Aku hanya mau bertanya … apa yang kamu katakan kepada ibuku tadi? Apa itu mengenai … masalah ayahku?"     

Leng Sicheng tertegun, tatapannya sedikit menghindar, kemudian ia menggelengkan kepalanya, "Bukan, masalah lain."     

Namun sikap Leng Sicheng membuat Gu Qingqing yang teliti pun bisa mengetahui sikapnya ini. Gu Qingqing mendengus ringan sambil menertawakan diri sendiri, ia lalu mengaitkan sudut bibirnya, "Baik, aku sudah merepotkanmu karena harus mengkhawatirkan masalah keluargaku."     

Kenapa nada bicara Gu Qingqing menjadi begitu asing? Seolah sengaja ingin menjauhkan jarak antara mereka berdua!     

Leng Sicheng maju selangkah, ia tetap memutuskan untuk mengatakan masalahnya, "Qingqing, jangan pergi dulu, ada yang ingin aku katakan padamu."     

Gu Qingqing menganggukkan kepalanya dengan patuh, wajahnya bahkan tidak menunjukkan sedikit amarah pun.     

Walaupun Gu Qingqing sangat lembut, namun Leng Sicheng bisa merasakannya, ia bisa merasakan hati Gu Qingqing sudah semakin menjauh darinya!     

"Qingqing!" Leng Sicheng sedikit panik, "Qingqing, sebenarnya aku … tidak seperti aku yang sekarang …. Aku … kita berdua adalah suami istri, aku juga … ingin hidup bahagia bersamamu, aku .…"     

Tanpa menunggu Leng Sicheng menyelesaikan kata-katanya, Gu Qingqing sudah mendongak, ekspresi wajahnya tetap terlihat lembut, "Aku tahu, kita berdua adalah suami istri, dan kamu juga tidak berhutang apa pun padaku. Aku akan menjadi istri yang baik untukmu."     

Gu Qingqing mengatakannya dengan nada yang sangat ringan.     

"Bu, bukan!" Untuk apa jika Leng Sicheng hanya mendapatkan raganya?! Selama ini Gu Qingqing adalah istrinya, namun hanya raganya saja yang di sini, tidak dengan hatinya. Apa gunanya kalau begini?! Yang diinginkan Leng Sicheng adalah hati Gu Qingqing, hati yang mencintai dirinya ini!     

Leng Sicheng maju selangkah, nadanya terdengar emosional, "Qingqing, aku … sangat mementingkanmu. Aku juga, sangat memperdulikanmu .…"     

Dan entah kenapa, di akhir kalimatnya, ia malah menambahkan kalimat yang menurutnya terdengar kekanakan. Namun jika tidak mengatakannya, ia merasa posisinya akan semakin tak berharga.     

Leng Sicheng mengambil napas dalam-dalam, kemudian ia mengulurkan tangannya dan meletakkannya di atas pundak Gu Qingqing, "Qingqing, sebenarnya aku .…"     

"Aku sudah tahu." Gu Qingqing menundukkan kepalanya, namun tetap bersikap sangat lembut, bahkan ia menepuk tangan Leng Sicheng yang ada di atas pundaknya dengan lembut, "Aku sudah lelah, bolehkah aku istirahat?"     

Tidak peduli apa yang dikatakan Leng Sicheng, pria ini terlanjur sakit hati oleh sikap Gu Qingqing yang dingin ini. Namun ia enggan menyerah, dan tidak mau melepaskannya. Ia tidak ingin Gu Qingqing jadi semakin jauh darinya hanya karena wanita ini salah paham padanya!     

Leng Sicheng mengambil napas dalam-dalam, ia berusaha menenangkan hatinya, "Qingqing, tolong dengarkan aku. Waktu itu, meski ayahmu tidak tewas, aku tetap akan menikahimu! Aku ingin menikah denganmu, karena sebenarnya selama ini, aku selalu .…"     

"Iya." Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, dengan nada yang sangat lembut ia berkata, "Aku sudah tahu, jadi, bolehkah aku pergi istirahat sekarang?"     

Leng Sicheng sangat kaget dengan ekspresi wajah Gu Qingqing yang terlihat tidak peduli. Tangannya yang tadi masih berada di pundak Gu Qingqing, langsung jatuh begitu saja.     

Iya juga, kenapa Leng Sicheng bisa lupa? Sebelumnya ia pernah menyatakan cintanya pada Gu Qingqing, tapi besok malamnya, Gu Qingqing malah langsung menerima pernyataan cinta Nie Zhining!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.