Kisah Istri Bayaran

Aku Menolak (16)



Aku Menolak (16)

0"Kalau mengenai masalah ayahku … kamu tidak perlu bicara lagi." Kepala Gu Qingqing menunduk ke bawah, ia terus menatap sandal rumahnya.     
0

Kini mereka sudah menikah, sudah hidup bersama selama 3 tahun, bagaimana caranya jika mereka mau mempermasalahkan masalah ini?     

Apalagi … mungkin ibu dan kakaknya sudah merencanakan sesuatu di belakang Gu Qingqing tanpa sepengetahuannya, membuat Leng Sicheng yang seharusnya bertanggung jawab, harus menggeluarkan uang untuk bertanggung jawab.     

Sekarang ini Gu Qingqing malah berharap bahwa dirinya tidak mengetahui semua ini, ia … berharap Leng Sicheng bisa seperti dulu, bersikap dingin, menggunakan kata-kata yang penuh penghinaan, dan memperlakukannya dengan buruk. Karena dengan begitu, mungkin saja perasaan Gu Qingqing tidak akan semenderita ini.     

Namun, setelah Gu Qingqing sudah sangat mengharapkan Leng Sicheng, kemudian sudah sangat kecewa dengan pernikahan mereka selama 3 tahun ini, Leng Sicheng malah bersikap lembut padanya. Mereka mulai akur, mulai dekat, bahkan berniat untuk memiliki anak. Namun di saat seperti ini, malah terjadi masalah lagi!     

"Aku mau membicarakan masalah ayahmu, tapi aku juga mau membicarakan sesuatu yang lain."     

Leng Sicheng berharap agar Gu Qingqing tak lagi menganggapnya sebagai sosok yang egois, dingin, hanya memikirkan diri sendiri, dan hanya bisa memperlakukannya dengan buruk. Sebenarnya, Gu Qingqing sendiri tahu jelas bahwa Gu Qingshan bisa sampai ditangkap polisi kali ini karena keluarga Liu yang bermasalah. Meskipun saat ini masih tidak terjadi apa-apa, tapi kedepannya pasti akan bermasalah. Leng Sicheng bukannya tidak mau menyelamatkan Gu Qingshan, hanya saja ia memiliki pertimbangannya sendiri, demi Gu Qingqing.     

"Ada apa?" Walaupun Gu Qingqing berusaha terdengar biasa saja, namun sudah jelas ia tidak ingin mendengarkan Leng Sicheng. Hal itu terlihat dari sikap Gu Qingqing yang masih menundukkan kepalanya, suaranya juga sangat kecil.     

Leng Sicheng mengambil napas dalam-dalam. Padahal ia tidak pernah ragu di depan orang lain, namun setiap kali ia mau mengungkapkan perasaannya kepada Gu Qingqing, ia selalu meragu sejenak, "Apa kamu sudah mendengar ucapanku tadi?"     

Ada kesunyiaan yang cukup lama sebelum akhirnya Gu Qingqing menganggukkan kepalanya.     

Karena Gu Qingqing sudah mendengar ucapannya tadi, Leng Sicheng pun maju, ia menggenggam tangan Gu Qingqing yang terasa sedingin es.     

"Qingqing, aku … sangat berduka atas kematian ayahmu …. Aku juga sangat minta maaf, tapi sebenarnya .…" Ayahmu sengaja bunuh diri karena ingin menipu uang asuransi. Walaupun bukan Leng Sicheng yang menabraknya, akan ada orang lain yang menabraknya. Sebenarnya Leng Sicheng juga korban dalam kasus tersebut.     

Namun, bagaimanapun juga, ayah Gu Qingqing tetap mati di tangan Leng Sicheng, dan itu fakta.     

"Aku tahu." Gu Qingqing menganggukkan kepalanya lagi, lalu menoleh ke arah lain.     

Gu Qingqing tahu bahwa sudah tidak ada gunanya mereka membahas masalah ini. Memangnya kenapa kalau ayahnya meninggal karena Leng Sicheng? Gu Qingqing sudah menikah dengan Leng Sicheng, mereka tidak mungkin bercerai. Jikalau Gu Qingqing ingin cerai, ibu dan kakaknya juga tidak akan menyetujuinya.     

Gu Qingqing tahu, jadi apa ia masih merasa tidak nyaman? Leng Sicheng mengerutkan keningnya, ia maju lagi selangkah, "Beberapa hari lagi adalah peringatan hari kematian ayahmu, kita sudah janji akan pergi sama-sama, kan?"     

Namun Leng Sicheng tidak menyangka, ketika ia maju selangkah, Gu Qingqing malah mundur ke belakang, "Kalau kamu sibuk, sebaiknya jangan."     

Apakah maksud Gu Qingqing, dirinya tidak perlu ikut?     

Leng Sicheng tertegun, hatinya terasa sakit. Jadi ujung-ujungnya Gu Qingqing tetap merasa tidak nyaman dengan dirinya, ya?     

Kini yang meninggal sudah pergi, apalagi yang meninggal adalah ayah kesayangan Gu Qingqing, Leng Sicheng juga tidak enak mengatakan keburukan ayahnya.     

Leng Sicheng menganggukkan kepalanya, suaranya juga menjadi pelan, "Baiklah."     

Leng Sicheng mengangkat kepalanya dan melihat Gu Qingqing. Akhirnya ia tetap merasa tidak ingin mengakhiri percakapan mereka setelah banyak bicara. Ia mengeratkan genggaman tangannya, ia ingin mengungkapkan perasaannya, ia tidak ingin menyembunyikannya lagi, ia mau mengatakan bahwa dirinya sangat memperdulikannya! Ia menyukai Gu Qingqing, dan sudah sejak awal mencintainya!     

"Qingqing, aku benar-benar .…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.