Kisah Istri Bayaran

Masa Lalu, Masa Depan (20)



Masa Lalu, Masa Depan (20)

0Leng Sicheng tertegun karena pertanyaan Nie Zhining ini, tadi saat ia bergegas ke sini, ia hanya memikirkan ingin cepat-cepat mengungkapkan perasaannya kepada Gu Qinging, namun kini, ia malah tidak tahu bagaimana caranya.     
0

Leng Sicheng berusaha beberapa kali, "Aku, hari ini aku ke sini untuk … untuk .…"     

Leng Sicheng melihat Gu Qingqing yang ternyata juga sedang menatapnya.     

Entah kenapa, ketika mendengar ucapan Leng Sicheng yang terbelit-belit ini, hati Gu Qingqing merasa bahwa apa yang dikatakan Leng Sicheng tadi, yang "Kalau aku benar-benar jatuh cinta kepada Gu Qingqing". Entah kenapa, meskipun Gu Qingqing tahu bahwa kata ini hanyalah sebagai contoh, namun jantungnya tetap berdebar kencang.     

Leng Sicheng melihat tatapan Gu Qingqing yang memancarkan rasa sedikit bingung, sedikit kaget, bahkan memancarkan sinar cahaya yang terang, entah kenapa kata cinta yang sudah mau keluar pun terhenti di ujung lidah.     

"Aku hanya .…"     

Leng Sicheng memberanikan diri, ia mengambil napas dalam-dalam, begitu mau mengatakannya, dari samping tiba-tiba muncul satu pasangan, mereka sepertinya sedang bertengkar, si wanita sedang memarahi pria itu, "Kamu bilang kamu menyukaiku, tapi kamu bahkan tidak menyiapkan bunga, atau coklat. Hari ini white day, tapi kamu tidak menyiapkan apa pun, dan malah menyatakan perasaanmu padaku!"     

Leng Sicheng yang mendengar pertengkaran mereka pun membatin, sepertinya memang terlalu asal-asalan kalau aku menyatakan perasaanku begitu saja. Asalkan Gu Qingqing tidak berpacaran dengan Nie Zhining, Leng Sicheng masih punya kesempatan di lain waktu. Ia bisa memilih kado yang bagus, dan pada saat itu ia akan mengungkapkan perasaanya dengan serius kepada Gu Qingqing.     

Berpikir sampai sini, Leng Sicheng pun berkata dengan santai, "Yah … aku tadi baru keluar dari rumah keluarga Xu, lalu Bibi Wu juga mengungkit Qingqing, jadi .…"     

Kemudian, Gu Qingqing benar-benar menerima panggilan telepon dari ibunya, kata pertama Wu Aimei adalah, "Zhining bersamamu, ya?"     

Gu Qingqing tertegun, kemudian menganggukkan kepalanya, "Iya."     

"Apa dia mengajakmu berpacaran? Ibu kan sudah sering bilang, Nie Zhining adalah orang yang disukai Nona Zijin, kamu jangan menjadi orang ketiga! Tadi seluruh keluarga Xu sudah marah, orang tua Nie Zhining juga panik setengah mati. Jika kamu bersikap seperti ini, bagaimana ibu bisa tetap bekerja di rumah keluarga Xu?!"     

Gu Qingqing yang tidak bersalah tiba-tiba dimarahi oleh Wu Aimei, apalagi sekarang ia sedang berdiri di samping Leng Sicheng dan Nie Zhining, ia merasa sangat canggung. Gu Qingqing yang tadinya masih bermimpi indah, kini tiba-tiba jatuh kembali ke dunia nyata karena kata-kata Wu Aimei, dan Leng Sicheng bahkan sudah mendengar semuanya.     

"Bibi Wu, apa katamu!? Orang ketiga? Xu Zijin bukan pacarku!" Di sini yang lebih dulu merespon adalah Nie Zhining, ia segera membalas kata-kata Wu Aimei, dan ini membuat Wu Aimei terkejut, "Tuan muda Nie?"     

Belum sempat menjelaskan, Leng Sicheng lebih dulu merebut ponsel Gu Qingqing, "Jangan suka menyebarkan gosip yang tidak jelas. Gu Qingqing tidak berpacaran dengan Nie Zhining."     

Setelah Leng Sicheng selesai berbicara, ia pun menutup panggilan tersebut dan melihat Nie Zhining, "Tadi kamu juga sudah mendengar sendiri, tingkah lakumu yang emosional sudah membuat 3 keluarga kacau. Jangan bilang kamu bisa menangani orang tua Gu Qingqing, kamu bahkan tidak bisa menangani kedua orang tuamu, apalagi Bibi Li dan Xu Zijin. Kamu juga sudah bukan anak kecil lagi, sudah dewasa, sudah dapat memikul tanggung jawab. Jangan melakukan hal buruk. Tidak apa-apa jika masalah itu hanya berdampak pada dirimu sendiri, tapi jangan mencelakakan Gu Qingqing dan ibunya. Kalau memang begitu, aku ingin tahu apa yang akan kamu lakukan nanti."     

Waktu itu Leng Sicheng mengira ia sudah berhasil membujuk Nie Zhining, ia merasa sangat senang saat melihat sorot mata Nie Zhining yang meredup.     

Seperti sekarang ini, saat ia berdiri di luar ruang ICU dan melihat Nie Zhining berbaring di tempat tidur pasien, ia tetap merasa Nie Zhining tidak akan memiliki kesempatan lagi untuk bersama Gu Qingqing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.