Kisah Istri Bayaran

Masa Lalu, Masa Depan (15)



Masa Lalu, Masa Depan (15)

0Xu Zipei terkejut, "Sicheng, kamu mau ke mana? Sudah mau makan malam!"     
0

Leng Sicheng sama sekali tidak memperdulikan Xu Zipei, ia segera berlari keluar dan masuk ke dalam mobil, mobilnya melaju pergi seperti anak panah yang meninggalkan busur!     

Leng Sicheng tidak tahu apakah Nie Zhining akan mengungkapkan perasaannya kepada Gu Qingqing, namun ia tidak dapat membiarkan hal itu terjadi. Ia berpikir sejenak sambil mengendarai mobil, lalu menelepon seseorang.     

 ----     

Perpustakaan.     

Awalnya Gu Qingqing berencana untuk mengerjakan skripsi, ia bahkan menolak permintaan ibunya yang menyuruhnya membantu hari ini.     

Namun ketika ia membuka laptop, menata jurnal yang diperlukan di atas meja, dan meski kedua matanya sedang melihat jurnal, jari tangannya juga di atas keyboard, namun isi otaknya sangat berantakan, ia sama sekali tidak dapat mengetik satu kata pun.     

Kenapa mereka bisa bertunangan sekarang? Sebelumnya sama sekali tidak ada petunjuk.     

Walaupun di depan semua orang, Leng Sicheng dan Xu Zipei adalah pasangan yang serasi, namun sebenarnya mereka bahkan bukan pasangan yang sudah resmi, tapi mereka malah memilih untuk, langsung tunangan?     

Tetapi Gu Qingqing berpikir lagi, Leng Sicheng mau berpacaran dengan siapa, mau menikah dengan siapa, memangnya apa hubungannya dengannya? Lagi pula, Leng Sicheng juga tidak akan mungkin bertunangan dengan dirinya! Jarak antara mereka berdua seperti dua garis sejajar yang tidak pernah bertemu, sama sekali tidak mungkin bersama!     

Setelah Gu Qingqing mengatur suasana hatinya, ia pun mulai fokus lagi, dan berkat usahanya, akhirnya ia berhasil mengerjakan satu paragraf. Ketika Gu Qingqing mau jalan keluar perpustakaan, ia mendapatkan panggilan telepon dari Leng Sicheng.     

Gu Qingqing sedikit terkejut, untuk apa Leng Sicheng menelponnya? Apakah ada urusan kampus sampai harus mencarinya sekarang?     

Gu Qingqing melihat jam, seharusnya Leng Sicheng sudah di rumah keluarga Xu, makan malam bersama Xu Zipei, dan merunding masa depan mereka, kan?     

Gu Qingqing berpikir sejenak kemudian memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut, "Halo?"     

Bahkan Gu Qingqing sendiri pun tidak menyadari bahwa suaranya kini sedikit gemetaran, bahkan sedikit terdengar putus asa. Ia bahkan mengharapkan Leng Sicheng dapat secara langsung mengundangnya ke acara pertunangannya dengan Xu Zipei, agar ia dapat melepaskan perasaan ini.     

Lebih baik ia merasa sakit sejenak daripada sakit terus menerus. Sebenarnya Gu Qingqing harus bersyukur, ia hanya cinta bertepuk sebelah tangan saja, Leng Sicheng tidak akan mengetahui masalah ini sama sekali, jadi ia sendiri juga tidak akan terlalu menderita, juga tidak akan membuat Leng Sicheng keberatan.     

"Kamu di kampus?" Di seberang telepon, suara Leng Sicheng terdengar panik, seakan benar-benar ada masalah darurat.     

Gu Qingqing tertegun, bukannya Leng Sicheng ingin memberitahukan masalah dirinya dengan Xu Zipei? Namun Gu Qingqing berpikir kembali lagi, memangnya siapa dirinya? Kenapa juga Leng Sicheng harus memberitahunya bahwa pria itu akan bertunangan dengan Xu Zipei? Ia hanyalah anak dari seorang pembantu.     

"Ya." Gu Qingqing menganggukkan kepalanya.     

"Kamu sudah ketemu dengan Nie Zhining?" Padahal Leng Sicheng sudah lama menyukai Gu Qingqing, ia juga tahu bahwa Nie Zhining dan Gu Qingqing sama-sama memiliki perasaan terhadap satu sama lain. Leng Sicheng menggunakan Xu Zijin berkali-kali untuk merusak hubungan Gu Qingqing dan Nie Zhining, ia bahkan membantu Gu Qingqing mengusir Li Ruizhi yang memiliki motif tersembunyi secara diam-diam. Namun Leng Sicheng masih saja tidak mengungkapkan perasaannya. Apa yang ia tunggu? Jangan-jangan ia mau menunggu Gu Qingqing mengambil inisiatif menyatakan perasaannya dulu kepada dirinya?     

Gu Qingqing semakin bingung lagi, ia memiringkan kepalanya dan berpikir, "Tadi pagi sudah ketemu."     

Berarti sekarang belum? Leng Sicheng segera berkata lagi, "Tunggu aku di kamarmu, aku segera ke sana."     

Leng Sicheng menginjak pedal gas, kecepatan mobil melonjak hingga lebih dari 80 km/jam. Ia ingin cepat-cepat menemui Gu Qingqing, ia ingin cepat-cepat mengatakan kepadanya bahwa sebenarnya ia sudah lama menyukainya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.