Kisah Istri Bayaran

Identitas yang Tertukar (9)



Identitas yang Tertukar (9)

0Simpati? Leng Sicheng memang memiliki rasa simpati, dia sudah mau gila karena merasa simpati kepada dirinya sendiri!     
0

Jika bukan karena kejadian kali ini, di mana perasaan Nie Zhining terungkap, pria itu mungkin masih akan terus membohongi Leng Sicheng mengenai perasaannya terhadap Gu Qingqing! Sekarang kalau dirinya masih tidak waspada, jangan-jangan dirinya malah akan diselingkuhi?!     

"Iya, aku sangat mengasihaninya, dan aku lebih mengasihani Ibunya!"     

Padahal Gu Qingqing sendiri juga mendengar Zhen Xiaoya mengatakan kenapa Nie Zhining bisa kecelakan, bahkan menyebut Gu Qingqing sebagai pelac*r! Apa itu pelac*r, orang yang menggoda anaknya yang dinamakan pelac*r! Jangan-jangan Gu Qingqing sudah banyak berinteraksi dengan Nie Zhining di belakangnya?!     

Memikirkan hal itu itba-tiba membuat Leng Sicheng meragukan kelembutan dan rasa sayang yang diberikan Gu Qingqing kepadanya, sebenarnya seberapa tulus wanita ini padanya?     

Leng Sicheng merasa dirinya sangat bodoh, ia mempercayai Gu Qingqing sudah melepaskan perasaannya terhadap Nie Zhining, dan sudah tidak ada hubungan apa-apa dengan pria itu! Melihat Gu Qingqing tidak ingin memiliki anak dengannya, dan ingin fokus mengembangkan karirnya, walaupun hubungan mereka berdua sudah membaik, seolah membuktikan bahwa di dalam hati Gu Qingqing masih ada Nie Zhining!     

"Aku mau sekarang!" Kesadisan terpancar dari tatapan Leng Sicheng, ia tidak banyak berkata, dan segera membuka bajunya, lalu meraih pergelangan tangan Gu Qingqing untuk menghentikan perlawanannya.     

Melihat Gu Qingqing masih ingin melawan, Leng Sicheng pun membalikkan badannya, dengan posisi tengkurap ia memasukkan dirinya.     

Sakit, sangat sakit, dan Gu Qingqing sudah lama tidak merasakan rasa sakit seperti ini. Mungkin karena Leng Sicheng terlalu marah, ditambah dengan tenaganya yang terlalu kuat, Gu Qingqing menggenggam selimut dengan kuat, ia membenamkan kepalanya ke dalam bantal, seluruh tubuhnya sangat sakit karena tindakan Leng Sicheng sekarang!     

Namun dibandingkan dengan rasa sakit secara fisik, yang lebih tersakiti adalah hatinya. Seperti sebuah tumor yang biasanya tidak dapat dilihat, namun dalam waktu kritis, akan muncul seperti ribuan ekor semut di hatinya, dan dengan kejam menggerogoti hatinya serta memenuhi pikirannya!     

Gu Qingqing bahkan tidak tahu apa kesalahannya, ia tidak pernah berinteraksi berdua dengan Nie Zhining, mereka selalu mengobrol di keramaian, dan tidak pernah melakukan sesuatu yang berlebihan. Ia juga tidak mengerti kenapa Zhen Xiaoya bisa menuduhnya seperti itu begitu melihat dirinya.     

Saat masalah sebesar ini terjadi, siapa yang masih bisa memikirkan hal seperti "ini"? Mau karena rasa simpati, rasa takut, atau apa pun itu, Gu Qingqing juga tidak mungkin memiliki nafsu untuk melakukannya sekarang.     

Namun tidak demikian dengan Leng Sicheng. Serangan pria itu begitu ganas, membuat Gu Qingqing merasa mereka telah kembali ke masa pertempuran mereka dulu, di mana mereka saling mencurigai, saling menolak dan saling mengejek, ia sama sekali tidak bisa memasuki hati Leng Sicheng!     

Gu Qingqing juga salah, ia mengira jika kini hubungan mereka mulai membaik, maka secara otomatis hubungan mereka akan berubah menjadi hubungan pernikahan yang normal. Sebenarnya, ia sendiri juga mengerti bahwa kesenjangan antara mereka berdua, baik kesenjangan status sosial, atau kesenjangan dalam hati mereka, mereka tidak pernah berhasil mengejarnya.     

Mereka berdua tidak pernah membuka hati dalam berkomunikasi, tidak pernah mempertimbangkan pendapat satu sama lain. Bahkan jika mereka berpura-pura harmonis di luar, mereka juga hanya membangun kastil di padang pasir. Dengan satu hembusan angin, maka kastil pun akan segera hancur!     

Leng Sicheng membalikkan badannya, mungkin karena ingin mengubah posisi, namun Gu Qingqing ikut menggerakkan badannya. Leng Sicheng mengira Gu Qingqing masih ingin melawan, ia pun merasa semakin marah. Ketika Leng Sicheng mengulurkan tangannya ingin menangkap pergelangan tangan Gu Qingqing, tiba-tiba wanita itu menolehkan kepalanya dan mencium belakang tangan Leng Sicheng dengan lembut.     

Hanya satu ciuman saja, Leng Sicheng merasa tangannya seperti terbakar, ia segera menarik kembali tangannya. Gu Qingqing mengambil kesempatan ini dan berhasil melepaskan diri dari Leng Sicheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.