Kisah Istri Bayaran

Kebenaran (16)



Kebenaran (16)

0Sepertinya, setelah masa sibuk ini lewat, dirinya juga harus mencari seorang pacar, ya? Tapi, Lin Zhouyi tidak menginginkan seorang pacar yang terlalu pintar, sedikit lugu tapi memiliki hati yang baik sudah cukup.     
0

Namun gadis yang agak lugu, berbaik hati, bisa menahan nafsu di depan uang, tetap diam meskipun telah dicurigai kemampuannya, tapi pada poin tertentu bisa membantu anggota keluarganya … Lin Zhouyi masih belum pernah melihatnya.     

Hais, bagaimana ini, ia semakin ingin melihat Leng Sicheng jatuh sial! Walaupun ia tidak dapat membuat hubungan keluarganya pecah, setidaknya ia harus menyobek wajah sombong Leng Sicheng itu dan menginjaknya kuat-kuat!     

 ----     

Di dalam rumah tua keluarga Leng, suasana menjadi serius dalam sekejap.     

Orang luar kini sudah pulang, sekarang yang masih berada di sini selain keluarga Leng, masih ada keluarga Gu dan keluarga Liu, semua adalah keluarga sendiri.     

Meskipun Liu Jianguo dan Liu Tiantian masih belum bisa dikatakan sebagai satu keluarga, tapi tujuan mereka datang ke sini kali ini jelas-jelas untuk menjalin hubungan dengan keluarga Leng.     

Dilihat dari situasi tadi, ternyata Leng Sicheng sangat melindungi istrinya di depan orang luar.     

Baik keluarga Lin, keluarga Xu atau keluarga Nie, mereka semua digabungkan pun tidak bisa dibandingkan dengan keluarga Leng. Jika keluarga Leng mau membuka mulut, kedepannya ia juga tidak perlu mengkhawatirkan bisnisnya gagal lagi.     

Setelah makan siang, mereka semua duduk bersama di sofa. Luo Qingxue menyuruh orang membawakan selusin set cangkir teh, lalu membuat sepanci teh Pu'er dan membagikannya ke mereka semua.     

Setelah cangkir ketiga, Leng Yunting meletakkan cangkirnya di atas meja dan membuka mulut tanpa menunjukkan ekspresi lebih, "Qingqing, aku dengar kakakmu sudah mau menikah?"     

"Iya." Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, ia melihat kakaknya, Gu Qingshan, yang kemudian memberikan kartu undangan untuk Leng Yunting, "Pernikahannya akan dilangsungkan setengah bulan lagi, Paman Leng silahkan datang jika ada waktu."     

Leng Yunting tidak menerima dengan tangannya, hanya menganggukkan kepala, "Baik." Kemudian ia memberikan isyarat mata, menandakan Gu Qingshan cukup meletakkan kartu undangan itu di atas meja saja.     

"Menikah itu bagus." Leng Yunting bilang, "Aku juga dengar, akhir-akhir ini kamu ada sedikit masalah."     

Mengenai masalah akhir-akhir ini, Liu Jianguo dengan licik, langsung berpura-pura menyedihkan, "Kali ini perusahaanku benar-benar mengalami sedikit masalah. Aku bukannya tidak mau membayar pajak, hanya telat bayar saja, selama bisa membayarnya maka tidak akan ada masalah lagi .…"     

Liu Jianguo masih ingin mengatakan sesuatu, namun Leng Yunting segera mengulurkan tangannya di depannya, mengisyaratkan bahwa ia malas mau mendengarkannya.     

"Kamu tidak perlu memberitahuku tentang masalah itu, yang penting kamu bisa mengatasinya sendiri. Jangan melakukan sesuatu yang ilegal, semua ada batasnya."     

Batas apanya? Pebisnis mana yang tidak pernah melakukan beberapa bisnis ilegal? Walaupun Liu Jianguo mencela di dalam hatinya, namun di permukaannya ia tetap menganggukkan kepala, "Jadi, ketika terjadi masalah di Rongxin .…"     

"Naik dan turun sangat normal bagi pebisnis, yang penting jangan keterlaluan saja."     

Jadi, apa maksudnya adalah tidak mau mendukungnya?     

"Lalu, bagaimana jika perusahaan kami ingin mengajak keluarga Leng untuk bekerja sama di beberapa proyek?"     

Leng Yunting mengambil lagi cangkir tehnya dan menyesapnya, kemudian ia bersandar di sofa, "Masalah seperti ini bukan di bawah kendaliku, mengenai masalah pekerjaan, kamu bisa mencari Sicheng."     

Keluarga Leng tidak bisa membantunya di masa kritis, dan kini saat ia mau meminta untuk bekerja sama, mereka juga tidak mau. Selain status saudara dari menantu keluarga Leng, keluarga Liu sama sekali tidak mendapatkan keberuntungan apa pun. Kalau begitu, untuk apa pernikahan ini diadakan?     

Liu Jianguo mencoba terlihat tenang, "Baiklah, semoga kedepannya ada kesempatan."     

Kalau begitu, kedepannya jangan salahkan aku kalau aku berbuat kejam!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.