Kisah Istri Bayaran

Kebenaran (14)



Kebenaran (14)

0Gu Qingqing juga mendengar ucapan merendahkan dari meja sebelah tadi, sehingga ketika ia membantu ibunya membereskan kekacauan, ia pun berkata sambil mengerutkan keningnya sedikit, "Aku rasa semua orang itu sama. Karena orang terhormat tentu akan menghormati orang lain."     
0

"Kamu.…" Li Hongrui jelas-jelas mendengar kata-kata Gu Qingqing, dan ia pun menjadi sangat marah dalam sekejap.     

Gu Qingqing malas mau menanggapinya. Di sini dirinya adalah tuan rumah, sedangkan Li Hongrui hanyalah seorang tamu, bahkan mereka bisa dipersilahkan duduk makan bersama juga karena Leng Sicheng tahu mereka sedang ada kerja sama dalam bisnis akhir-akhir ini, kalau Li Hongrui tidak betah, dia bisa pulang, tidak ada yang memintanya untuk tinggal.     

Di samping Gu Qingqing, Leng Sicheng juga mendukung istrinya, "Baju kalau kotor bisa ganti, ini adalah rumahku, juga rumah Qingqing, tidak perlu segan."     

Li Hongrui merasa sangat canggung, namun Leng Sicheng sama sekali tidak memperdulikannya.     

Dalam waktu singkat, Wu Aimei selesai membersihkan dirinya, namun suasana ruangan sudah tidak terasa nyaman, Leng Sicheng berkata dengan lugas, "Kalau tidak nyaman makan di meja itu, bisa ganti ke sini, di sini masih banyak kursi kosong."     

Satu kalimatnya ini langsung membuat keluarga Xu, terutama Li Hongrui, merasa sangat tertekan.     

Kemudian tidak ada lagi yang berbicara saat acara keluarga berlangsung. Hanya saja, sorot mata Liu Jianguo yang duduk di pojok tampak menyiratkan sesuatu.     

Setelah makan bersama, keluarga Xu juga tidak enak mau tinggal lagi, maka mereka pun pamit tidak lama kemudian. Mungkin Xu Zhongxu tadi sudah memberikan peringatan kepada istrinya, sehingga sebelum pamit, Li Hongrui pun jarang-jarang merendahkan statusnya, "Maaf, tadi kata-kataku kurang sopan. Mungkin karena baru keluar dari rumah sakit, jadi kepalaku masih pusing."     

Kali ini yang berbicara malah Gu Qingqing, "Kalau masih pusing sebaiknya tetap di rumah sakit. Kalau sakit, harusnya ke rumah sakit dan rutin minum obat, serta rutin melakukan pemeriksaan."     

Jika ada yang mengatakan hal buruk tentang dirinya, Gu Qingqing tidak masalah, tapi tidak ada yang boleh mengatakan hal buruk tentang kerabatnya ataupun temannya!     

"Kamu!" Li Hongrui memelototi Gu Qingqing, namun Gu Qingqing juga tidak takut dan malah menatap balik dengan tenang.     

Wu Aimei dan Xu Zijin yang berdiri di samping mereka tampak muram, sementara Leng Sicheng terlihat menggenggam tangan Gu Qingqing. Sedangkan Xu Zhongxu, ia menepuk bahu istrinya, "Terima kasih atas perhatiannya. Tapi aku rasa, sebaiknya kita tidak usah mengungkit lagi kejadian sebelumnya, malah membuat malu di depan umum."     

"Tidak apa-apa kalau memalukan, asalkan jangan kehilangan hati nuraninya saja."     

Kedua kerumunan orang itu terlihat saling memandang. Meskipun mereka tidak menunjukkan ekspresi lebih, juga tidak menunjukkan amarah, namun tatapan mereka penuh dengan rasa tidak mau kalah.     

Ibumu, dia sudah menolong istriku kemarin. Walaupun terjadi sedikit konflik, tapi aku tetap berharap, kedua keluarga kita tetap harus kerja sama, agar bisa menang sama-sama."     

Nada bicara Gu Qingqing terdengar tenang, "Aku tidak ikut campur dengan masalah pekerjaan Sicheng."     

Xu Zhongxu melihat Gu Qingqing dengan tatapan penuh makna, kemudian melihat lagi ke Leng Sicheng yang berdiri di sampingnya, ia tersenyum, kemudian memanggil istri dan kedua anaknya untuk pulang.     

Masa depan masih panjang … sedangkan keluarga Gu, apalagi Gu Qingqing, ia tidak akan melepaskannya!     

Malah Wu Aimei yang merasa gelisah, "Qingqing, sepertinya sikapmu ini kurang sopan. Bagaimanapun, kamu dan Zijin masih rekan kerja."     

"Ibu, itu tidak ada apa-apanya, sikap seseorang masih bisa diperbaiki, tapi hati yang busuk tidak akan bisa terselamatkan lagi."     

Lin Zhouyi datang untuk pamit, "Hidangan hari ini sangat enak, terima kasih banyak."     

Lin Zhouyi sengaja tidak mengungkit masalah tadi, ia hanya mengatakan kalau masakan koki di rumah ini sangat enak, malah Gu Qingqing sendiri yang merasa malu, "Maaf Presiden Lin, sudah membuatmu tidak nyaman."     

"Tidak, tidak. Membantu Ibu sendiri tidak akan membuatku merasa tidak nyaman."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.