Kisah Istri Bayaran

Salah Paham (7)



Salah Paham (7)

0"Aku tak bilang kamu tidak boleh pergi."     
0

"Tapi tindakanmu sekarang membuatku tidak bisa pergi." Gu Qingqing jarang menunjukkan perasaan aslinya, dapat dilihat bahwa kali ini ia memang benar-benar marah besar.     

Hati Gu Qingqing tidak bisa tenang jika tidak melihat mereka menyunting video dengan mata kepalanya sendiri. Awalnya ia juga tidak berencana mau ke sini, sudah ditipu, dan ia malah harus tinggal di sini selama seminggu. Apalagi, selain waktu itu makan bersama Leng Sicheng, sisa waktunya hanyalah di dalam kamar wisma. Padahal ia sendiri juga punya pekerjaan yang harus diurus! Ia tentu bisa memahami kerjasama antara Leng Sicheng dengan Xu Zipei dalam hal bisnis, jadi Leng Sicheng juga seharusnya tidak boleh membatasi urusannya seperti ini, kan?     

Di belakang Leng Sicheng, Xu Zipei bertanya, "Kalian berdua bertengkar?"     

Gu Qingqing malas mau menghiraukannya, ia meliriknya dengan dingin kemudian membalikkan badan dan pergi.     

Kini tiket pesawat sudah menjadi serpihan kecil, ia juga tidak perlu naik pesawat lagi. Apalagi di samping Leng Sicheng masih ada Xu Zipei, kalau ia masih di sini, ia pasti akan gila!     

Leng Sicheng melihat Gu Qingqing pergi, ia pun mengerutkan alisnya dan mengejarnya. Melihat Leng Sicheng pergi, Xu Zipei cepat-cepat memanggilnya, "Sicheng."     

Xu Zipei tidak berani memanggilnya dengan suara keras, dan hanya memanggilnya pelan karena takut ketahuan. Namun Leng Sicheng tidak memberikan reaksi, bahkan selangkah tertegun pun tidak, ia terus mengikuti langkah Gu Qingqing tanpa ragu.     

Xu Zipei juga ingin mengikuti mereka, namun saat ia baru saja maju beberapa langkah dan hendak memanggilnya lagi, orang-orang di sekitar sepertinya sudah mengenalinya. Asistennya pun segera menarik lengan Xu Zipei agar ia bisa tenang dulu.     

"Kak Zipei, pesawat sudah mau terbang, kita tidak sudah tak punya waktu lagi." Gu Qingqing masih bisa terbang besok, tapi dirinya tidak, besok siang ia ada kegiatan, jadi ia sudah harus pergi hari ini.     

Walaupun hari ini seharian Xu Zipei berada di samping Leng Sicheng, namun baik pemimpin itu ataupun Leng Sicheng sendiri, hati mereka semua ada pada Gu Qingqing. Memangnya siapa Gu Qingqing itu, dia hanya beruntung karena telah menikah dengan Leng Sicheng. Leng Sicheng hari ini sudah capek tapi Gu Qingqing tetap saja bersikap manja dengan melarikan diri, bahkan membuat Leng Sicheng mengejarnya!     

Pemimpin itu bahkan membantu Gu Qingqing bicara, memperingatkan Leng Sicheng bahwa dirinya sudah menikah, dan tidak baik jika terlalu memedulikan hubungan rumah tangganya. Setidaknya di mata orang luar, dia harus terlihat menginginkan keharmonisan keluarga. Tapi Gu Qingqing begitu manja dan egois, tidak perlu melihat dari latar belakang keluarganya, cukup dari kepribadiannya sendiri saja, wanita itu tidak layak mendapatkan kebaikan dari Leng Sicheng!     

"Aku tahu." Namun Xu Zipei tetap tidak mengejar Leng Sicheng, dan tidak mau terlihat merusak hubungan mereka secara terang-terangan.     

Karena Xu Zipei percaya, kita dapat melihat hati seseorang dari waktu ke waktu. Ia pasti akan memperlihatkan sisi buruk Gu Qingqing kepada Leng Sicheng. Jika pria itu tahu orang seperti apa Gu Qingqing, ia pasti tidak akan mengharapkannya lagi, pasti!     

 ----     

Gu Qingqing yang bergegas keluar dari bandara, melihat sekretaris Cheng dan Li Ruizhi yang berdiri di luar. Mereka berdua melihat Gu Qingqing keluar dengan emosi, merasa sedikit canggung, mereka tertegun sesaat kemudian bertanya pada detik yang sama, "Bagaimana ini?"     

Satunya takut Gu Qingqing membuat Leng Sicheng marah, satunya takut Gu Qingqing bertengkar dengan Leng Sicheng. Ketika Gu Qingqing keluar, ia terlihat sangat marah, namun ketika ia melihat mereka berdua, apalagi Li Ruizhi, meskipun sebenarnya ia sudah mau meledak, namun ia tidak ingin menunjukkan ketidakharmonisan keluarganya di depan mereka berdua. Gu Qingqing tampak diam beberapa saat, lalu bertanya, "Mana mobilnya?"     

"Di depan."     

Jika Gu Qingqing ingin kelihatan sopan, sebenarnya ia harus mengatakan sesuatu kepada Li Ruizhi agar masalah ini bisa berlalu begitu saja. Tapi karena ia sudah capek dan tidak ingin berakting lagi, maka ia pun hanya menganggukkan kepalanya dan segera bergegas ke mobil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.