Kisah Istri Bayaran

Jam Pasir (18)



Jam Pasir (18)

0Karena kondisinya sudah jadi seperti ini maka Gu Qingqing juga tidak akan peduli lagi, ia pun hanya bisa menganggukkan kepalanya, "Mohon bantuannya kalau begitu."     
0

"Tidak, tidak." Li Ruizhi tersenyum, "ada kesempatan untuk makan siang bersamamu adalah kehormatan bagiku."     

Karena mau makan, sudah pasti mereka harus pergi ke kota. Li Ruizhi membawa mobil BYD-nya sehingga mereka pun tidak perlu naik kereta bawah tanah.     

Karena sudah setuju keluar makan, maka Gu Qingqing juga tidak akan dengan sengaja membuat suasana jadi buruk, setidaknya di depan Li Ruizhi, ia tidak terlihat terlalu bersemangat ataupun malu, namun juga tidak malas. Sepanjang perjalanan di dalam mobil menuju kota, Gu Qingqing duduk di sebelah pengemudi, kalau Li Ruizhi mengajaknya bicara, ia akan menolehkan kepalanya dan menjawab. Jika Li Ruizhi fokus menyetir dan tidak berbicara, Gu Qingqing juga akan duduk diam tidak mengganggunya.     

Terkadang saat lampu merah, Li Ruizhi akan menoleh ke Gu Qingqing yang bersandar di jendela mobil dan melihat keluar, cahaya matahari terlihat masuk menimpa wajahnya, membuatnya terlihat sangat indah.     

Tetapi ketika mau masuk kota, mungkin karena ada kecelakaan atau apa, jalan jadi macet. Li Ruizhi mengemudi sambil melihat Gu Qingqing, "Mau makan apa?"     

"Aku apa saja boleh." Suara Gu Qingqing terdengar tenang.     

"Jangan begitu, kamu bisa makan pedas tidak, atau lebih suka makan yang lain?" Li Ruizhi menolehkan kepalanya ke Gu Qingqing.     

"Apa saja boleh. " Gu Qingqing tetap tidak begitu berselera makan.     

"Kalau begitu coba masakan khas sini saja, tidak terlalu berminyak, segar dan tidak pedas." Ketika Li Ruizhi mengemudi, ia bisa merasakan suasana hati Gu Qingqing tidak begitu semangat, sehingga ia pun mencoba untuk menarik perhatiannya dengan topik makanan enak. "Di sini ada banyak restoran spesial, rasanya juga enak, apalagi restoran yang kemarin aku datangi, rasanya enak, suasananya juga bagus, atau kita ke sana saja?"     

"Boleh, terima kasih." Gu Qingqing menganggukkan kepalanya. Sebenarnya kali ini Li Ruizhi mendapatkan misi menemaninya makan, main dan belanja, sehingga semua pengeluarannya akan diganti. Tapi Li Ruizhi tidak pernah berpikir mau meminta uangnya diganti saat makan di restoran ini, anggap saja ia mempergunakan kesempatan ini untuk mentraktir Gu Qingqing makan enak.     

Tetapi sepertinya posisi Gu Qingqing jauh lebih tinggi daripada yang dipikirkannya, kalau tidak, kenapa orang atas bisa secara langsung mengutusnya menjaga Gu Qingqing?     

Tentu saja, ia tidak pernah mencurigai hubungan Gu Qingqing dan Leng Sicheng, karena … bukannya Xu Zipei ada di sini.     

Gu Qingqing diam, maka Li Ruizhi mencari topik pembicaraan sendiri, "Kali ini kamu sudah ketemu senior Xu Zipei, kan? Dia mungkin juga tinggal di wisma."     

Mendengar nama Xu Zipei, akhirnya Gu Qingqing bereaksi, ia menganggukkan kepalanya, "Hm, kenapa?"     

"Dia cantik sekali, lebih cantik daripada dulu. Apalagi dia itu sungguh sangat cocok dengan senior Leng. Lebih bagus lagi kalau mereka berdua bisa pacaran."     

Gu Qingqing mengaitkan sudut bibirnya.     

Mungkin karena sudah banyak mendengar hal serupa dan banyak melihat kebersamaan dua orang itu, kini hatinya malah sangat tenang, "Iya."     

Mobilnya maju dengan pelan, ketika mereka mendekati restoran tujuan mereka, di sini sepertinya telah dikelilingi banyak orang. Li Ruizhi merasa aneh, "Kenapa ramai sekali?"     

Di sini terhitung pusat kota Nancheng, namun juga tidak mungkin seramai ini, kan? Ketika masih bingung, mobil-mobil di depan mulai bergerak, dan saat Li Ruizhi hendak putar balik, Gu Qingqing jelas-jelas melihat dua sosok di sebuah restoran yang sedang dijaga di seberang jalan, mereka adalah Leng Sicheng dan Xu Zipei!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.