Kisah Istri Bayaran

Jam Pasir (6)



Jam Pasir (6)

0Gu Qingqing terdiam di tempat, ia juga tidak berani memakaikan celana dalam pria itu. Ia mengambil selimut di samping untuk menyelimuti tubuh Leng Sicheng, saat ia mau berdiri dan meletakkan jubah mandinya, lengannya tiba-tiba ditarik.     
0

Gu Qingqing merasa badannya menjadi ringan dan ia pun jatuh ke ranjang, seluruh tubuhnya masuk ke pelukan Leng Sicheng, punggungnya melekat di tubuh pria itu. Saat ia mau mengatakan sesuatu, Leng Sicheng membalikkan badannya lagi, jadinya Gu Qingqing berposisi di bawah. Ia sedikit grogi, jangan-jangan Leng Sicheng tetap mau melakukannya di saat kecapekan seperti ini kan?     

Gu Qingqing ingin melepaskan diri dari pelukannya, namun pria itu malah memeluknya semakin erat, semakin kuat hingga dirinya hampir kesesakan napas.     

"Leng, Leng Sicheng .…" Gu Qingqing tidak begitu menginginkannya, lagi pula, bukannya pria ini sedang kelelahan? Besok masih harus bangun pagi untuk bekerja, sekarang ini sama sekali tidak ada waktu untuk itu.     

Ditambah lagi, di sebelah masih ada Xu Zipei. Ia benar-benar tidak ingin "pamer" kepada Xu Zipei di saat seperti ini.     

Namun Leng Sicheng hanya memeluknya, memeluk dengan erat tanpa melakukan apa pun, hanya menyandarkan kepalanya di atas bahu Gu Qingqing, yang kemudian juga menggerakkan badannya untuk mencari posisi aman, sama seperti Leng Sicheng.     

Tidak lama kemudian, Gu Qingqing sepertinya mendengar suara napas yang teratur dari telinganya.     

Dengan hati-hati ia menggerakkan kepalanya dan menoleh, ia melihat mata Leng Sicheng yang tertutup rapat, sedang tidur dengan tenang. Karena terlalu dekat, kini wajah mereka pun saling menempel, jenggot di dagu Leng Sicheng menusuk wajahnya, membuatnya merasa gatal. Ada garis hitam tebal di bawah matanya, bahkan di bawah cahaya redup seperti ini, ia pun tetap bisa melihatnya dengan jelas.     

Mungkin, Leng Sicheng tidak lagi waspada terhadap Xu Zipei, ataupun mengingat kembali kenangan mereka, tetapi mengapa Gu Qingqing merasa kalah?     

Hanya karena orang itu adalah Xu Zipei, dan dirinya tidak pernah menang dari Xu Zipei, jadi ia selalu merasa bahwa sosok Xu Zipei terlalu menyilaukan dan membuatnya jadi kebanyakan pikiran.     

Gu Qinging pelan-pelan mengangkat kepalanya, kemudian mengulurkan tangannya, membuat tangan Leng Sicheng memeluknya dengan semakin erat, hingga tak ada jarak lagi di antara mereka. Leng Sicheng memeluk Gu Qingqing yang ada di belakangnya, jarak mereka sangat dekat, membuang sang istri seakan bisa mendengar detak jantungnya. Degup jantung itu bagaikan bel yang berbunyi di dalam hati Gu Qingqing.     

Pria di depannya ini mungkin pernah sangat mencintai Xu Zipei, mungkin juga pernah kehilangan arah untuk sementara waktu, namun kini pria ini adalah suaminya, miliknya!     

Gu Qingqing percaya Xu Zipei tidak akan bermain trik untuk merayunya, tapi ia juga pasti tidak akan membiarkan hati Leng Sicheng direbut begitu saja!     

Leng Sicheng adalah suaminya, keluarganya, ia pasti akan melindunginya hingga detik terakhir!     

 ----     

Keesokan harinya, Leng Sicheng pagi-pagi sudah bangun dan hendak pergi ke rumah sakit.     

Ia bangun dan bersiap memakai baju, Gu Qingqing juga terbangun, ia mengucek sudut matanya yang masih ngantuk, "Kamu sudah mau pergi?"     

Leng Sicheng menganggukkan kepalanya, "Ya."     

Sekarang masih pukul 7.30, ia ingin Gu Qingqing bisa istirahat dengan baik.     

"Kamu tidur saja."     

Leng Sicheng pergi membersihkan wajahnya sekalian mandi. Ketika ia keluar, ia pun melihat Gu Qingqing duduk di atas ranjang sambil memeluk selimut, ia pun merasa aneh, "Kenapa tidak kembali tidur?"     

"Tidak." Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, ia bangun dan pergi membersihkan wajahnya, ketika ia keluar dari kamar mandi, ia melihat Leng Sicheng masih duduk di atas sofa dengan telanjang dada, ia pun kaget, "Leng Sicheng .…"     

"Bantu aku pilihkan baju." Leng Sicheng menatapnya, nada bicaranya terdengar tenang.     

"Aku?" Mendengar kata-kata Leng Sicheng, Gu Qingqing sedikit terkejut sekaligus senang.     

Asal kalian tahu saja, semalam Xu Zipei bilang mau mengenakan baju yang serasi dengannya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.