Kisah Istri Bayaran

Pengalaman Hidup (29)



Pengalaman Hidup (29)

0Walaupun dari permukaan Gu Qingqing terlihat begitu tenang, namun sebenarnya genggaman tangannya begitu kuat hingga kuku jarinya sudah menikam ke dalam telapak tangannya sendiri.     
0

Gu Qingqing tetap takut, tapi dirinya tidak mengerti apa yang ditakutkannya.     

Apakah karena ini adalah pertama kalinya ia bertarung dengan Xu Zipei di depan Leng Sicheng?     

Dulu, bagi Gu Qingqing, Xu Zipei adalah seseorang yang jauh seperti gunung. Jangankan mengalahkannya, cukup dengan mendengar berita Xu Zipei mau pulang ke Tiongkok saja sudah bisa membuatnya susah tidur dan makan, dirinya selalu merasa hati Leng Sicheng akan segera menuju kepada Xu Zipei.     

Tetapi, mungkin karena akhir-akhir ini hubungan mereka terlalu akur, jadi mereka pun tampak mesra. Meskipun … Ketika Xu Zipei muncul, dan dirinya juga ada di lokasi kebakaran, Leng Sicheng malah memarahinya.     

Gu Qingqing sebenarnya juga sangat ingin tahu, siapa yang akan Leng Sicheng pilih, ia atau Xu Zipei!     

Leng Sicheng diam, Xu Zipei juga sedang menunggu jawabannya.     

Kali ini Xu Zipei benar-benar merasa terpukul oleh serangan Gu Qingqing.     

Mungkin karena dulu keberadaan Gu Qingqing terlalu rendah, Xu Zipei tidak pernah menyangka, di balik sosoknya yang terlihat polos, ternyata Gu Qingqing seperti ini!     

Pertama, Gu Qingqing memasang sikap lapang dadanya, membuat Leng Sicheng sendiri merasa bersalah.     

Kemudian Gu Qingqing berkata lagi, mengungkit "perjanjian" mereka, dan kata-kata ini segera menarik hati Leng Sicheng kepada dirinya! Bahkan mengatakan dirinya percaya kepada Leng Sicheng, dan membalikkan serangan! Jika Xu Zipei turun tangan saat Gu Qingqing tidak ada di tempat, bukankah itu malah akan menunjukkan bahwa dirinya sama murahannya seperti Chen Wenjie?     

Walaupun Gu Qingqing tidak ikut, namun Xu Zipei juga merasa kurang baik untuk mendekati Leng Sicheng. Dan ini juga akan membangkitkan rasa bersalah Leng Sicheng kepada Gu Qingqing!     

Benar-benar hebat sekali! Pantas saja selama ini dia bisa menduduki posisi Nyonya Leng dengan kokoh, mau seberapa banyak wanita pun tidak akan bisa berhasil menggantikannya.     

Tetapi, Xu Xipei membalikkan kepalanya untuk menguap dengan halus, pura-pura tidak ada yang terjadi, bahkan ia merenggangkan pinggangnya seolah-olah tidak ingin mengambil inisiatif mendekatinya, "Aku sudah sibuk seharian, aku mau istirahat dulu, kalian ngobrol saja dulu, nanti kabari aku kalau sudah memutuskan."     

Xu Zipei berpikir sejenak kemudian menambahkan, "Lusa aku ada pekerjaan lain, aku bisa di sini paling lambat sampai besok malam, tiket juga sudah pesan. Aku mungkin tidak akan bisa membantu lusa."     

Xu Zipei tidak bisa memaksa Leng Sicheng membuat keputusan sekarang, dan lebih tidak bisa lagi membiarkan Gu Qingqing merusak hubungan mereka berdua. Ia harus mencegah Gu Qingqing mengeluh kepada Leng Sicheng di belakangnya.     

Dengan kata-kata ini, setidaknya ia bisa menendang kembali bola dan tekanan kembali kepada Gu Qingqing.     

Gu Qingqing mau berpura-pura dirinya tidak mengkhawatirkan hubungan mereka berdua, maka Xu Zipei juga harus menunjukkan dirinya sama sekali tidak ada niat lain terhadap Leng Sicheng. Dengan seperti ini, meskipun Gu Qingqing nanti mengeluh kepada Leng Sicheng mengenai dirinya, Leng Sicheng juga tidak akan begitu mempercayainya.     

Selangkah, dua langkah, tiga langkah, Xu Zipei sudah berjalan sampai kamar sebelah, tangannya pura-pura sedang mencari kunci kamar, ia mencari untuk beberapa saat.     

Ia mendapatkan kunci kamar, kemudian membuka pintu, pintunya terbuka dengan satu suara "tit", ia bahkan membuka pintu, siap-siap mau masuk ke kamar.     

Xu Zipei diam saja namun sebenarnya ia selalu memperhatikan situasi di belakangnya.     

Gu Qingqing yang di luar pintu juga sedang melihat Leng Sicheng, menunggu keputusannya.     

Tatapan Leng Sicheng tidak menunjukkan apa-apa, ia melihat ke Gu Qingqing kemudian ia pun menganggukkan kepalanya, "Ya sudah kalau kamu tidak ikut."     

Nadanya tidak menunjukkan emosinya sama sekali, seakan Gu Qingqing sama sekali tidak berpengaruh baginya.     

Lalu ia segera memanggil Xu Zipei, "Zipei, sebentar."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.