Kisah Istri Bayaran

Ketika melihat Xu Zipei ada di sini, tidak hanya awak media dan wartawan yang mewawancarai di tempat, tetapi Leng Sicheng dan Gu Qingqing yang menunggu di kejauhan juga sedikit terkejut!     

Xu Zipei dengan cepat turun dari mobil dan bergegas ke arah Leng Sicheng. Pertanyaan pertamanya adalah, "Apakah ada korban?"     

Leng Sicheng menggelengkan kepalanya.     

Kalimat keduanya adalah, "Aku kenal pemimpin Biro Meteorologi. Apakah kamu ingin mereka menurunkan hujan buatan untuk memadamkan apinya?"     

Bahkan jika Leng Sicheng sedikit terkejut dengan munculnya Xu Zipei, tapi kecurigaannya terhadap Xu Zipei juga berkurang sedikit setelah mendengarnya mengatakan hal itu.     

"Aku sudah menemuinya, mereka sudah mengerahkan pekerjaan hujan buatan."     

Setelah mendengar itu, Xu Zipei menghela napas lega dan berkata, "Kamu bertanggung jawab untuk memadamkan api, dan aku akan membantumu membawa para wartawan dan awak media."     

Leng Sicheng sedikit mengernyit, ia merasa sedikit aneh dengan kemunculan Xu Zipei saat ini.     

Xu Zipei hanya tersenyum, "Jangan lupa, meskipun aku hanya membeli saham Huang Ting Entertainment, tetapi Huang Ting Entertainment dan Grup Leng itu saling terhubung. Sekarang aku memang terlihat membantumu, tapi sebenarnya aku juga sedang membantu diriku sendiri. Aku tidak ingin melihat kantong uangku menyusut ketika pasar saham dibuka besok. Selain itu, aku datang ke sini setelah syuting. Kebetulan lokasi syuting ada di dekat Nancheng. Agar merepotkan karena sudah larut malam dan ada terlalu banyak penggemar di hotelku. Kalau tidak, aku tidak akan datang ke sini."     

Ekspresi Leng Sicheng menjadi tenang setelah mendengar penjelasan barusan, namun ia masih mengerutkan kening dan tidak berbicara.     

Xu Zipei tercengang, lalu berpikir sejenak. Setelah waktu yang lama, ia tersenyum dan berkata, "Kamu jangan khawatir. Hubungan kita hanya sebatas kerja sama dan tidak akan menyebabkan masalah terhadap hubungan pribadi masing-masing. Jika Qingqing salah paham, aku akan segera menjelaskannya padanya."     

Ketika Leng Sicheng mendengarnya mengatakan hal ini, kecemasan di wajahnya baru sedikit mereda.     

Saat ini fokus utamanya tertuju pada pemadaman kebakaran, dan kedatangan Xu Zipei dapat membantunya menarik perhatian banyak wartawan.     

Xu Zipei tidak menyangka bahwa Leng Sicheng bahkan masih memedulikan perasaan Gu Qingqing saat ini!     

Ia tahu, Gu Qingqing selalu mengikuti Leng Sicheng beberapa hari ini, dan mungkin Gu Qingqing ada di tempat kejadian ketika kebakaran terjadi.     

Namun, ia bersumpah dengan hati nuraninya, ia benar-benar tidak berniat untuk merusak hubungan orang lain, dan juga tidak berniat untuk menggantikan posisi Gu Qingqing. Paling-paling, ia hanya tidak ingin Leng Sicheng bertindak sendirian dan tidak mendapatkan bantuan saat ini.     

Xu Zipei pun segera mengatur emosinya. Untungnya, identitasnya saat ini adalah ratu film sekaligus pemegang saham Huang Ting Entertainment, serta merupakan teman Leng Sicheng. Saat ia maju untuk mengurus para wartawan, Leng Sicheng yang awalnya memiliki suasana hati cemas, langsung menjadi jauh lebih tenang.     

Semua itu berlangsung hingga larut malam, dan hujan buatan yang disiapkan akhirnya turun. Saat ini, tidak ada seorang pun di tempat kejadian yang menghindari hujan, namun berharap hujan ini turun lebih deras dan lebih lama.     

Hujan deras ditambah dengan air dari mobil pemadam api akhirnya mampu memadamkan api. Selain di luar bangunan pabrik, Leng Sicheng melihat mobil pemadam api terus masuk untuk memadamkan apinya hingga semakin kecil, dan pada akhirnya ia bisa menghela napas lega setelah api berhasil dipadamkan sepenuhnya.     

"Selamat, kebakarannya akhirnya padam." Xu Zipei berdiri di sampingnya sambil mengulurkan tangannya, seolah ingin memeluknya dan merayakannya. Leng Sicheng ragu-ragu sejenak, tapi pada akhirnya tetap mengulurkan tangannya dan memeluknya erat-erat.     

Kebetulan ada wartawan yang memfoto kejadian tersebut, dan Gu Qingqing yang berdiri tak jauh dari mereka juga melihatnya.