Kencan Pertama (5)
Kencan Pertama (5)
Gu Qingqing kehilangan kata-kata dan terlalu malas untuk memedulikan Leng Sicheng, kemudian ia menyumpit daging ikan dengan gembira.
Ketika Gu Qingqing makan dengan bahagia, Leng Sihceng menarik kembali pandangannya, dan mengalihkan pandangannya ke mata ikan di piringnya.
Sejujurnya, ia masih merasa sedikit trauma. Ia menyumpitnya dengan sumpit kemudian menutup matanya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Ia mengunyah sedikit, dan bau amis memenuhi mulutnya, rasanya memang tidak selezat daging ikan.
Tapi, ketika ia berpikir bahwa Gu Qingqing memberikan makanan kesukaannya padanya, apalagi makanan yang sering diberikan ayahnya sebelumnya. Bahkan jika itu adalah racun, Leng Sicheng juga akan menelannya.
----
Setelah makan, perut Gu Qingqing sudah menjadi bulat kecil, dan Leng Sicheng juga tidak meletakkan sumpitnya. Karena Gu Qingqing melihat Leng Sicheng hampir tidak makan, jadi ia akan memberi makanan padanya ketika melihat piringnya kosong. Itu membuat Leng Sicheng yang paling cepat makan dan menghabiskan ikan tersebut.
Dalam perjalanan dari restoran ke bioskop, mereka berdua berbelanja dan berjalan ke sepanjang jalan melalui jalanan yang ramai.
Pada saat berbelok dan menyeberang jalan, ada sebuah mobil listrik melaju kencang, Leng Sicheng pun segera mengulurkan tangannya dan meraih telapak tangan Gu Qingqing. Gu Qingqing terkejut, kemudian berbalik dan tersenyum padanya.
Untungnya ada kejadian ini, jadi tangan Leng Sicheng bisa memegang tangannya dengan sangat "alami", dan mereka pun saling bergandengan.
Mungkin karena ada Leng Sicheng di sampingnya, jadi suasana hati Gu Qingqing selalu sangat bersemangat. Ia selalu tidak baik secara finansial sebelumnya, dan bahkan jika menikah dengan Leng Sicheng, ia juga jarang menghabiskan uang untuk berbelanja, dan selalu Li Youyou yang menemaninya ketika pergi berbelanja.
Begitu juga dengan Leng Sicheng. Pertama, pria tidak tertarik dengan berbelanja, dan kedua, Leng Sicheng juga tidak memiliki pengalaman berbelanja dengan wanita. Selain itu, ia sendiri juga dapat dianggap sebagai setengah figur publik. Jika ia keluar, orang lain pasti akan mengenalinya.
Hanya sedikit orang yang mengenalnya di Nancheng, bagian utara dan selatan, sehingga ia dapat tenang dan berani berputar-putar di pusat keramaian bersama Gu Qingqing.
Ada rumah-rumah dan toko-toko yang terang benderang di samping jalan, serta ada lumayan banyak merek yang relatif trendi. Ketika melewati toko-toko itu, Gu Qingqing juga tidak memiliki keinginan untuk masuk dan mencobanya
Meskipun Leng Sicheng tidak pernah memiliki pengalaman berbelanja dengan Gu Qingqing, tapi ia juga tahu bahwa wanita menyukai pakaian dan tas yang cantik. Ia tidak melihat Gu Qingqing berniat untuk masuk dan melihat-lihat setelah melewati banyak toko, jadi ia merasa sedikit terkejut, "Apa kamu tidak ingin membeli sesuatu?"
Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, "Tidak perlu. Aku punya cukup pakaian .…"
Sebelum menyelesaikan kata-katanya, Gu Qingqing kebetulan berjalan melewati sebuah pintu toko, dan matanya tampak berbinar dalam sekejap, "Bagaimana kalau kita pergi melihat-lihat di toko itu?"
Leng Sicheng sedikit bingung, dan melihat Gu Qingqing membawanya ke toko yang menjual pakaian. Toko ini berada di celah antara toko-toko pakaian bermerek terkenal. Jelas tokonya terlihat sangat kecil dan bobrok. Di atas, ada tanda yang tertulis "Harga murah, 2 pakaian 100 yuan".
Mengapa 2 pakaian? Karena semua kaos yang dijual di sini adalah kaos pasangan dengan gambar kartun.
Pakaian di sini lumayan menarik. Gu Qingqing menyukai 1 set kaos Hello Kitty warna merah muda, dengan telinga kucing di depan dan ekor berbulu kucing di belakang. Selain itu, ada kaos pria dengan model yang sama.
Leng Sicheng biasanya mengenakan setelan jas, dan bahkan jika mengenakan pakaian kasual, ia masih terlihat sangat tampan dan tinggi saat ini. Entah, bagaimana perasaannya ketika harus mengenakan kaos Hello Kitty yang sama dengannya?