Kisah Istri Bayaran

Kencan Pertama (3)



Kencan Pertama (3)

0Gu Qingqing meletakkan tangannya di lengannya, seolah ingin membantu Leng Sicheng, tapi sebenarnya ia sedang mencoba untuk mendorongnya menjauh. Pada saat yang sama, ia juga menggerakkan pinggangnya ke belakang, sehingga ia tidak terlalu dekat dengan Leng Sicheng. Semakin ia ingin jauh darinya, semakin Leng Sicheng ingin mengganggunya.     
0

"Tapi … ini di tempat umum, tidak sopan." Gu Qingqing merasa malu, tapi Leng Sicheng malah semakin dekat dengannya. Kakinya yang ramping dan kuat masih berada di samping kaki Gu Qingqing. Sikap pria ini membuatnya merasa tidak nyaman.     

"Apanya yang tidak sopan?" Leng Sicheng sengaja berbicara di dekat telinganya, kemudian bibirnya secara samar menyentuh rambut halus di belakang telinganya. Hal ini pun membuat telinganya yang putih berubah jadi merah. Kemerahan itu hampir transparan dan perlahan-lahan meluas. Tidak lama kemudian, bagian kecil dari lehernya juga memerah.     

"Atau … kamu mau yang seperti ini?" Leng Sicheng kemudian dengan lembut mengencangkan lengannya, dan memeluknya lebih erat.     

Wajah Gu Qingqing memerah, kemudian ia menggelengkan kepalanya berulang kali.     

"Atau, seperti ini?" Leng Sicheng meninggikan suaranya pada kalimat terakhir, kemudian suara itu dengan cepat menghilang di telinganya. Leng Sicheng dengan lembut maju dan mengecup telinganya yang putih. Ia hanya merasa potongan kecil kulit itu semakin lembut, seolah ia bisa menyerap jus berkilau di dalam kulit telinganya jika ia menghirup dengan lembut.     

Leng Sicheng masih menggigit telinga Gu Qingqing. Pria itu seperti anak kucing yang menangkap tikus, tidak terburu-buru untuk memakannya, melainkan mengganggunya dengan cakar dan giginya.     

"Ja, jangan .…" Gu Qingqing tidak berani memberontak ataupun bergerak, apalagi berteriak. Ia juga tidak berani melawannya. Ia tidak bisa melakukan apa pun selain berbisik dan menghindar ke samping. Ada begitu banyak orang di sebelahnya, jadi kadang-kadang ada beberapa orang yang melihat mereka.     

"Qingqing." Terdengar suara Leng Sicheng di samping telinganya, seperti melodi rendah alat musik selo yang membuat hatinya bergetar ketika mendengarnya. Gu Qingqing bahkan tidak berani menjawabnya, karena takut suaranya akan bergetar ketika menjawabnya.     

"Ke, kenapa?"     

Sudut bibir Leng Sicheng sedikit terangkat ketika mendengar ada sedikit getaran dalam nada suara Gu Qingqing, "Kita sudah tiba di halte .…"     

Dalam perjalanan kali ini rasanya Gu Qingqing bagaikan berguling di air yang dalam dan api yang panas. Ketika tiba di stasiun, ia yang linglung ditarik keluar dari kereta api oleh Leng Sicheng, dan kakinya lemas hingga hampir jatuh.     

Leng Sicheng melingkari pinggangnya, membuat wanita itu jatuh ke pelukannya. Mereka lalu berdiri di platform untuk menunggu Gu Qingqing pulih kembali. Leng Sihceng membiarkannya meninggalkan pelukannya seperti tidak ada yang terjadi, ia lalu berkata dengan suara tenang, "Kamu mau naik bus dan kereta api bawah tanah bersamaku dengan kekuatanmu ini?"     

Setelah energi Gu Qingqing pulih kembali, wajahnya tetap merah dan ia memelototinya, "Siapa suruh kamu mengambil keuntungan dariku!"     

"Aku mengambil keuntungan darimu?" Leng Sicheng meliriknya dengan tenang, kemudian ekspresinya tampak menghina, "Entah siapa yang baru saja menciumku secara inisiatif, dan entah siapa yang baru saja hampir jatuh. Jika bukan karena aku membantumu, apakah kamu masih bisa berdiri di sini?"     

"Aku .…" Ia memang tidak berdiri dengan stabil barusan, dan juga menyentuh bibirnya secara tidak sengaja ketika menoleh. Tapi Leng Sicheng juga tidak perlu benar-benar memeluknya, kemudian benar-benar menciumnya .…     

"Cukup. Bukankah kamu bilang mau pergi makan? Kita mau ke mana?" Leng Sicheng tahu batas, dan ia segera menarik kembali fokus Gu Qingqing ketika melihatnya akan marah.     

Gu Qingqing meliriknya dengan marah. Baiklah, ia ingin mengubah kesedihan dan kemarahannya menjadi nafsu makan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.