Kisah Istri Bayaran

Terungkap Sebagian Kecil (1)



Terungkap Sebagian Kecil (1)

0Malam itu, datang tamu tak terduga di vila Xishan.     
0

Ketika Xu Zijin datang, mereka berdua mandi lagi dan sedang makan malam ketika bel pintu ruang tamu berbunyi.     

Pembantu pergi untuk melihat video bel pintu, dan melihat orang yang berdiri di luar adalah seorang wanita muda. Wanita itu tampak membawa banyak barang dan berpakaian sangat modis.     

Tetapi pembantu malah tidak mengenal orang dengan penampilan asing ini.     

Leng Sicheng tetap mengabaikannya dan makan malam. Sementara itu, Gu Qingqing bertanya, "Siapa yang datang?"     

Pembantu itu berkata, "Seorang wanita muda yang tidak saya kenal."     

"Kalau begitu tidak perlu mempedulikannya." Begitu Gu Qingqing mengatakan itu, langsung ada sebuah panggilan telepon di ponsel Leng Sicheng.     

Ketika mendengar suara itu, mereka berdua melihat nama keluarga di ponsel, Xu Zijin.     

Oh, sekarang mereka tahu siapa yang ada di luar.     

Tetapi, mereka berdua sangat sinkron dan tidak ada yang mempedulikannya, lalu lanjut memakan hidangan di mangkuk dengan tenang.     

Telepon berdering selama 30 detik dan perlahan-lahan berhenti.     

Setelah itu, bel pintu berbunyi lagi. Gu Qingqing melirik Leng Sicheng, tapi pria itu tetap tidak berdiri. Ia memakan makan malamnya sesuap demi sesuap dengan elegan, dan pergerakan di luar seolah tidak ada hubungannya dengannya sama sekali.     

Gu Qingqing bahkan bisa merasakan bahwa Leng Sicheng mengunyah lebih ama daripada biasanya. Ia hampir mengunyah 30 kali dalam setiap suapan. Pria itu benar-benar mengunyah dengan cermat dan menelan makanannya perlahan     

Sudah 20 menit berlalu, setelah makanannya dihabiskan, Leng Sicheng mengeluarkan serbetnya dan dengan lembut menyeka bibirnya.     

Pembantu melangkah ke depan dengan berat hati, "Tuan, wanita itu masih di luar …."     

Gu Qingqing tampak bingung. Mereka sudah makan selama hampir 30 menit, dan Xu Zijin masih berada di luar. Apa yang ingin Xu Zijin lakukan?     

Setelah Leng Sicheng menyeka mulutnya dan dengan lembut meletakkan serbet di tepi piring. Ia berkata dengan ekspresi tenang, "Karena dia masih di luar. Minta dia masuk."     

Pembantu itu mengangguk dan membuka pintu.     

Tidak lama kemudian, Xu Zijin tiba di pintu dengan sekantong barang. Ia meletakkan barang-barang itu dan segera maju, "Kak Sicheng."     

Kemudian, ketika ia melihat ke arah Gu Qingqing, kali ini ia tidak menunjukkan sikap arogan atau amarah di matanya seperti di masa lalu. Ekspresi wajahnya malah tampak tulus, "Gu … Qingqing."     

Ketika ia memanggil nama Gu Qingqing. Gu Qingqing tidak menjawab. Kemudian, Xu Zijin melangkah maju seolah telah mengambil keputusan, "Aku minta maaf atas … perbuatanku hari ini. Maaf."     

Gu Qingqing tercengang ketika Xu Zijin mengatakan itu. Ia melirik Xu Zijin dan benar saja, ia melihat sedikit rasa penyesalan di wajahnya.     

"Ibuku sudah siuman dan mengatakan bahwa ia mengobrol sedikit dengan Bibi Wu. Mungkin karena ia sedikit cemas, jadi ia pingsan. Ibuku memiliki tekanan darah tinggi yang diwariskan dari keluarga sebelumnya, dan dokter telah memintanya untuk lebih hati-hati sebelumnya. Keluarga kami lah yang bertanggung jawab atas masalah ini. Selain itu, mungkin masalahnya akan lebih serius jika bukan karena Bibi Wu menelepon ambulan tepat waktu. Bagiku, ibuku memberiku semua cinta, sehingga aku lebih cemas daripada semua orang ketika terjadi sesuatu padanya. Aku minta maaf jika aku melakukan sesuatu yang salah."     

Xu Zijin berkata demikian seraya menyerahkan semua barang di tangannya, "Ini adalah sedikit ketulusan dariku dan orang tuaku. Tidak peduli kamu menerimanya atau tidak, aku tetap akan datang menemuimu. Dan …."      

Ia sepertinya masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi, ia terus menatap Gu Qingqing dengan kesulitan dan tidak berbicara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.