Kisah Istri Bayaran

Memuja dan Membuat 3 Permintaan lagi (4)



Memuja dan Membuat 3 Permintaan lagi (4)

0Dalam sekejap menjadi nyonya kaya dengan kekayaan milyaran yuan, bahkan Leng Sicheng juga tidak menyangka bahwa apa yang ia dapatkan adalah Gu Qingqing terlihat "memutar matanya"!     
0

Ia tidak menyangka bahwa barang yang sangat diinginkan orang luar, adalah sebuah "masalah" bagi Gu Qingqing.     

Tetapi, setelah Gu Qingqing memutar matanya, dan ketika ia melihat barang yang dipegang Leng Sicheng, ia langsung tertawa.     

"Kenapa kamu masih memegang permen kapas ini?"     

Leng Sicheng selalu memengang permen kapas itu ketika sedang membahas hal yang begitu serius, serta ketika meninggalkan plaza. Leng Sicheng yang memiliki wajah dingin dan arogan, serta memiliki ekspresi yang dingin seperti gunung es, tapi karena memegang barang imut itu di tangannya, dia jadi benar-benar terlihat sangat lucu!     

"Bukankah kamu yang ingin memakannya?" Leng Sicheng menoleh dengan tenang, kemudian berkata sambil mengerutkan kening, "Jangan makan makanan seperti ini di masa depan. Ini tidak bergizi dan tidak bersih."     

Tentu saja Gu Qingqing tidak akan berkata bahwa makanan ini terasa sedikit pahit meskipun merupakan sebuah makanan manis. Ia hanya ingin mengganggunya, "Ini lumayan enak. Tuan muda sepertimu tidak pernah mencicipi makanan biasa seperti ini, kan? Apakah kamu ingin mencobanya?"     

Leng Sicheng menggelengkan kepalanya. Lebih baik membunuhnya daripada membiarkannya makan makanan jalanan seperti ini!     

"Cobalah, atau, kamu jilat saja?"     

Leng Sicheng menatapnya dengan tatapan curiga untuk waktu yang lama. Pada akhirnya ia baru membuka mulutnya sedikit, dan menggigit di tempat Gu Qingqing gigit sebelumnya.     

Permen kapas itu masuk ke dalam mulutnya dan meleleh. Sejujurnya, itu tidak begitu enak dan terasa sangat manis. Rasa manisnya itu terasa hingga ke hati.     

Leng Sicheng mengangkat kepalanya dan melihat Gu Qingqing yang menahan tawanya. Ia memasukkan permen kapasnya ke tangannya, "Makanlah."     

Tatapan Leng Sicheng seolah mengatakan: "Jika kamu tidak makan, aku akan menghukummu". Gu Qingqing mencicipinya. Entah apakah karena suasana hatinya baik saat ini. tapi saat ini, Gu Qingqing tidak merasakan rasa pahit di ujung lidahnya dan hanya ada rasa manis.     

"Ini begitu besar, aku tidak bisa menghabiskannya."     

"Aku pernah mengatakan bahwa aku tidak suka pemborosan." Leng Sicheng sedikit mengernyit, "Bagaimana kalau kamu makan sesuap dan aku makan sesuap agar bisa dengan cepat menghabiskannya."     

Meskipun nadanya terdengar enggan, tapi Gu Qingqing masih tidak bisa menahan diri untuk tertawa ketika melihat penampilan Leng Sicheng saat ini.     

Leng Sicheng memegang permen kapas di tengah, Leng Sicheng di satu sisi dan Gu Qingqing di sisi lain. Mereka berdua maju dan memakannya di sisi masing-masing.     

Permen kapas itu terlihat besar, tetapi langsung meleleh ketika disentuh. Leng Sicheng menggigitnya, dan menggigit lagi. Setelah beberapa gigitan, ia sudah makan setengah dari permen kapas itu.     

Ia mengangkat matanya dan melihat Gu Qingqing makan sesuap demi sesuap dengan mulut kecilnya.     

Gu Qingqing menundukkan kepalanya, dan seluruh wajah kecilnya terbenam di dalam permen kapas. Ia mengulurkan lidah kecilnya untuk mencicipinya, kemudian fokus memakan dan menggigit sedikit demi sedikit dengan gigi depannya. Bulu matanya bergerak seperti dua kipas kecil.     

Setelah itu, Gu Qingqing membenamkan kepalanya lagi, dan dengan cepat memakan permen kapas itu hingga sisa sedikit, kemudian ia mengangkat kepalanya dengan bingung, "Kenapa kamu tidak makan?"     

Mungkin karena makan terlalu heboh, jadi ujung hidungnya terkena sedikit permen kapas, dan sudut bibirnya juga lengket.     

Jantung Leng Sicheng tiba-tiba berdebar kencang, kemudian berpura-pura tidak terjadi apa pun. Ia mengulurkan tangannya dan menyeka permen dari ujung hidungnya dengan ibu jarinya, "Berapa usiamu tahun ini? Kamu makan sampai seluruh wajahmu terkena makanan."     

Lampu jalan berkedip-kedip di dalam mobil, dan Gu Qingqing sedikit tidak nyaman. Melihat jari-jari Leng Sicheng masih ingin bergerak ke bawah untuk menyeka permen kapas di mulutnya, Gu Qingqing menggunakan ujung lidahnya untuk menyapu permen kapas di sekitar bibirnya. Rasanya lembut seperti bulu yang jatuh di hati Leng Sicheng. Seperti sedang menggoda, dan jakun Leng Sicheng langsung naik dan turun ketika melihatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.