Kisah Istri Bayaran

Memuja dan Membuat 3 Permintaan lagi (8)



Memuja dan Membuat 3 Permintaan lagi (8)

0Rasanya, Leng Sicheng seperti berada di dalam kegelapan autisme, dan ibunya memberikan seekor anjing dengan warna seputih salju. Kepala dan tubuh berbulu yang duduk di atas dadanya, dan cakar kecilnya meraih kain pakaiannya. Seperti bantal lembut di atas tubuhnya.     
0

Hal itu seolah langsung membuat hatinya menjadi jauh lebih lembut dalam sekejap.     

Ada sebuah kalimat yang disebut "beban manis", bukankah kata itu sesuai dengan apa yang terjadi sekarang? Gu Qingqing berbaring di atasnya tubuhnya, dan ia tidak bersedia untuk bergerak bahkan jika setengah tubuhnya terasa pegal, dan malah berharap perasaan pegal dan sakit ini akan berlanjut lebih lama.     

Ia menatap Gu Qingqing yang juga menatapnya.     

Setelah sepanjang hari, Gu Qingqing sepertinya menyadari sesuatu, dan segera bangun dari tubuhnya, "Kamu sudah bangun?"     

Setelah Gu Qingqing bangun, Leng Sicheng baru menyadari bahwa ada sebuah selimut di perutnya. Tetapi Gu Qingqing malah tidak menutupi tubuhnya dengan selimut itu dan berbaring di atas tubuhnya.     

Begitu Gu Qingqing bangun, ia baru menyadari bahwa setengah tubuhnya menimpa tubuh Leng Sicheng. Awalnya ia hendak membangunkan Leng Sicheng kemarin agar pergi mandi lalu beristirahat. Namun, ia tidak jadi membangunkannya karena ketika ia berjongkok, ia melihat Leng Sicheng tertidur nyenyak. Jadi ia mengambilkan selimut untuk Leng Sicheng.     

Tetapi Gu Qingqing juga sibuk selama berhari-hari. Ketika Leng Sicheng sibuk di perusahaan, Gu Qingqing juga sedang sibuk, terutama ketika pekerjaan yang ia urus itu adalah bidang yang belum pernah ia pelajari dan temui. Gu Qingqing hanya ingin berbaring di sisinya dan tidak menyangka ia akan tertidur tanpa sadar ketika ia berbaring.     

Apakah Leng Sicheng merasa tidak nyaman? Mereka berdua tertidur di tempat sekecil ini semalaman.     

Ketika ia memikirkan hal itu, Leng Sicheng tiba-tiba duduk dengan ekspresi tenang, dan tidak tampak pegal ataupun tidak nyaman sama sekali setelah ditimpa olehnya.     

Meski begitu, Gu Qingqing masih merasa sedikit malu, "Kamu masih belum mandi, kan? Apa kamu tidak sibuk hari ini? Bagaimana kalau aku siapkan air untukmu? Mandilah dan istirahat dengan baik."     

Setelah mengatakan itu, Gu Qingqing berbalik dan berjalan ke kamar mandi     

Begitu ia masuk ke kamar mandi, Leng Sicheng yang ada dibelakangnya terlihat menggerakkan tubuhnya yang kaku. Ia mengangkat satu tangan dan menurunkan tangannya yang lain, kemudian melakukan peregangan.     

Begitu Leng Sicheng merentangkan tangannya, Gu Qingqing tampaknya ingat bahwa ada sesuatu yang belum ia ambil. Ketika ia menoleh dan meliriknya, tangan yang baru saja Leng Sicheng rentangkan itu kaku di udara, tidak maju dan tidak mundur.     

"Kamu …." Gu Qingqing merasa sedikit aneh. Sebelum ia sempat bertanya, Leng Sicheng menggerakkan lengannya dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa, kemudian berkata dengan tenang. "Tolong carikan handuk mandi. Aku berada di luar beberapa hari ini, dan tidak sempat mandi apalagi istirahat dengan baik, jadi seluruh tubuhku terasa tidak nyaman."     

Benar saja, postur tubuh Leng Sicheng saat ini sangat mirip dengan postur sedang membersihkan punggung sendiri.     

Biasanya Gu Qingqing sangat jarang melihatnya menunjukkan bahasa tubuh dengan begitu jelas, jadi ia merasa sedikit aneh.     

"Oh, baik." Gu Qingqing berbalik dan Leng Sicheng menghela napas lega. Ketika ia memutar lehernya untuk rileks, Gu Qingqing berbalik lagi, "Kamu mau pakai baju apa?"     

Ketika ia berbalik, Leng Sicheng yang masih memiringkan kepalanya segera menggeleng, "Leherku sedikit tidak nyaman, mungkin kram."     

Mungkin karena Leng Sicheng menggelengkan kepalanya terlalu kuat, makanya persendian lehernya terdengar berbunyi. Lehernya benar-benar kram dan terasa sakit ketika ia menggerakkannya.     

Gu Qingqing pun segera maju, "Aku akan membantumu …."     

Sebelum Gu Qingqing menyelesaikan kata-katanya, raut wajah Leng Sicheng menjadi gelap dengan lehernya yang masih miring. Kemudian ia bergegas ke kamar mandi, lalu membanting pintu kamar mandi hingga berbunyi brak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.